3 Anak Diduga Korban Pencabulan di Luwu Timur Hari Ini Jalani Pemeriksaan Psikologi
Merdeka.com - Tiga anak diduga korban pencabulan ayah kandung di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjalani pemeriksaan psikologi forensik di Mapolda Sulsel. Pemeriksaan psikologi forensik tersebut dilaksanakan setelah penyidik berhasil mendapatkan keterangan dari orang tua korban.
"Sudah (hadir) dan sedang dalam pemeriksaan psikologi forensik," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Rabu (1/11).
Adapun kehadiran ketiga korban berdasarkan undangan pemanggilan Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polda Sulsel kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar pada Senin (29/11) lalu. Menurut Ramadhan, pemeriksaan itu diperkirakan berlangsung satu minggu.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
"Pemeriksaan psikologi forensik itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Minimal 1 minggu, terhadap ketiga anak yang diduga dilakukan kasus pencabulan tersebut," tutur dia.
Sebelumnya, kasus dugaan pencabulan dilakukan ayah kandung terhadap tiga anaknya di Luwu Timur (Lutim) memasuki babak baru. Bareskrim Mabes Polri membuka kembali penyelidikan kasus itu dengan mengeluarkan laporan tipe A tertanggal 12 Oktober 2021.
Keputusan Bareskrim membuka kembali penyelidikan kasus tersebut disambut baik kedua belah pihak, yakni ibu korban sebagai pelapor dan juga ayahnya sebagai terlapor. Sejak kasus ini dibuka kembali, kedua orang tua tiga anak telah menjalani pemeriksaan baik di Polres Lutim maupun Polda Sulsel.
Terbaru, Polda Sulsel telah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor yakni ibu tiga anak di Lutim yang diduga dicabuli ayah kandungnya. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar yang melakukan pendampingan membenarkan jika penyidik Polda Sulsel telah memeriksa kliennya.
Direktur LBH Makassar Muh Haedir mengatakan, ibu tiga anak korban pencabulan telah dua kali diperiksa penyidik Polda Sulsel.
"Iya, diperiksa sebagai pelapor atau sebagai ibu korban. Diperiksa di Polda Sulsel," ujarnya melalui telepon, Jumat (5/11).
Haedir mengatakan, kliennya diperiksa terkait laporan model A yang dikeluarkan oleh kepolisian. Laporan itu merupakan tindak lanjut setelah adanya asistensi Bareskrim Mabes Polri setelah kasusnya mencuat kembali.
"Polisi baru memeriksa ibunya, sementara tiga anaknya yang menjadi korban masih belum," tuturnya.
Menurutnya, pemeriksaan terhadap tiga anak itu perlu pertimbangan matang. Ia beralasan faktor psikis tiga anak tersebut harus dijaga.
"Banyak hal yang harus dipertimbangkan terkait psikologi dan lain-lain," tegas Haedir.
Meski begitu, jika penyidik Polda Sulsel akan memeriksa korban, pihaknya sudah siap. Ia menegaskan akan mendampingi ketiganya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menjelaskan secara rinci alasan penolakan ibu Pegi Setiawan diperiksa psikolog forensik.
Baca SelengkapnyaAyah Pegi Setiawan diminta menggambar hingga menjawab sejumlah pertanyaan
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, pihak kepolisian langsung turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaAnak MAS (14), terduga pelaku pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa wali kelas dan kepala sekolah hingga orang tua para terduga pelaku perundungan terhadap siswa difabel di SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaHingga kini pelaku masih menjelani pemeriksaan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca Selengkapnya