3 Anggota polisi di Sumbar diduga terlibat perampokan nasabah bank
Merdeka.com - Tiga anggota Polsek Muaro Kalaban, Sumatera Barat (Sumbar) diduga menjadi pelaku perampokan bersenjata terhadap nasabah salah satu bank swasta di Sawahlunto, Sumatera Barat. Perampokan terjadi saat korban Silvia Antika (35) akan menyetorkan uang sebesar Rp 125 juta ke Kantor Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri, Muaro Kalaban.
"Pelaku ditangkap dalam selang waktu sekitar satu setengah jam dari dilaporkannya peristiwa oleh korban atas nama Silvia Antika(35) yang mengaku dirampok di halaman parkir Kantor Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri, Muaro Kalaban, ketika yang bersangkutan akan menyetorkan dana sebesar Rp 125 juta lebih ke bank tersebut tempat ia terdaftar sebagai nasabah," ungkap Kapolres Sawahlunto, AKBP Djoko Ananto, di Sawahlunto, Selasa (10/5) seperti dilansir Antara.
Djoko menerangkan, laporan diterima sekitar pukul 11.50 WIB. Dari pengakuan korban, dia datang dengan menggunakan sepeda motor. Saat mengambil uang yang diletakkan di bawah jok motor, tiba-tiba korban ditodong oleh salah seorang pelaku dengan membawa senjata api dan memakai helm untuk menutupi wajah pelaku.
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Pelaku sempat menghardik untuk mengejutkan korban dan uang yang dibawanya terjatuh. Setelah itu pelaku mengambil uang tersebut dan berlari ke arah mobil jenis minibus merek Nissan Grand Livina yang ditumpanginya, sambil melakukan tembakan ke udara sebanyak satu kali.
"Dari pengakuan saksi korban dan beberapa saksi mata lainnya, pelaku diketahui melarikan diri ke arah Kabupaten Solok menggunakan mobil tersebut, petugas pun segera berkoordinasi dengan Polres sekitar dan melakukan pengejaran terhadap pelaku," jelas Djoko.
Sekitar pukul 13.00 WIB, lanjutnya, tim Opsnal Polres Kota Solok saat melakukan penyisiran menemukan mobil dengan ciri-ciri mengarah pada mobil yang digunakan pelaku di depan SPBU Tanah Garam.
Petugas melakukan pengecekan dan diketahui yang berada di dalam mobil tersebut adalah dua orang anggota Polsek Muaro Kalaban atas nama Bripka MP dan Brigadir Polisi RI. Keduanya langsung ditangkap dan dibawa ke Makopolres Kota Solok untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Dari pengakuan mereka menyebutkan ada oknum anggota polisi lainnya yang juga terlibat, yakni Brigadir Polisi YU, yang tercatat sebagai anggota unit Intel Polsek Muaro Kalaban," ungkap Djoko.
Kasat Intel dan Keamanan Polres Sawahlunto, AKP Zamzami menambahkan Brigadir Polisi YU langsung ditangkap di rumah mertuanya yang berada di Tanah Garam, Kabupaten Solok.
"Seluruh pelaku kemudian dibawa ke Makopolres Sawahlunto pada Senin sore, sekira pukul 15.00 WIB, dan dari hasil pengembangan penyidik Polres Sawahlunto, ternyata ada tersangka lainnya yang merupakan warga sipil berinisial R," tambah Zamzami.
Saat ini, petugas masih memburu pelaku lain yang diketahui merupakan warga Solok dan identitasnya sudah diketahui oleh petugas.
Sementara untuk senjata api yang digunakan pelaku semula diduga adalah jenis rakitan. Ternyata merupakan senjata api organik milik personel Polres Sawahlunto atas nama Brigadir DPJ, yang tercatat sebagai anggota Binmas Polres setempat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca Selengkapnya