3 Bayi Orangutan selundupan dari Aceh dilego Rp 25 juta per ekor
Merdeka.com - Penyelundupan tiga ekor Orangutan dari Aceh digagalkan Ditreskrimsus Polda Riau. Tiga pelaku berencana menjual satwa dilindungi itu dengan harga Rp 25 juta per ekor.
Para penyelundup itu berinisial AA (53), AW (38) dan KR (20). Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, upaya perdagangan tiga bayi Orangutan berumur enam hingga sembilan bulan itu dilakukan oleh tiga warga asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Dikatakan Guntur, ketiga pelaku berhasil diamankan pada Sabtu (7/11) lalu antara lain Ali Ahmad, Awaluddin, dan Khairi Roza.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Dari mana ular diselundupkan? Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Kenapa anjing diselundupkan? DH (43), salah satu tersangka kasus penyelundupan anjing mengaku bahwa ia membeli hewan tersebut seharga Rp250 ribu per ekor dalam kondisi siap kirim. Sebanyak 226 ekor anjing itu selanjutnya akan dikirim ke Kabupaten Klaten dan sudah ditunggu pembeli. Rencananya anjing-anjing itu akan dijual kembali dalam kondisi hidup dengan harga Rp350 ribu per ekor.
-
Bagaimana cara anjing diselundupkan? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
-
Kenapa ular diselundupkan? China adalah salah satu pusat perdagangan hewan terbesar di dunia, tetapi pihak berwenang telah menindak perdagangan ilegal ini dalam beberapa tahun terakhir.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
Kepada polisi, pelaku mengaku membeli bayi Orangutan, terdiri satu jantan dan dua betina itu, seharga Rp 5 juta per ekor dari Desa Lokoh Kecamatan Tamiang.
"Sementara di Pekanbaru akan dijual seharga Rp25 juta per ekor. Sekarang kita masih mengejar baik penjual pertama yang di Aceh maupun pemesan yang di Pekanbaru," ucap Guntur. "Saat ini polisi bekerjasama dengan LSM Perlindungan Satwa Langka (WWF) untuk pemulihan ketiga Orangutan tersebut. Ketiganya tersangka saat ini masih diperiksa secara intensif dan langsung ditahan. Salah satu tersangka merupakan Pegawai Negeri Sipil sebuah Sekolah Dasar di Aceh," tutur Guntur.
Menurut Koordinator Anti Kejahatan Satwa Liar World Wide Fund (WWF) Riau, Osmantri Abeng, Provinsi Riau selama ini merupakan daerah transit perdagangan satwa langka, karena posisi yang strategis.
Menurut Abeng, penangkapan tersebut menguatkan Riau menjadi daerah persinggahan perdagangan satwa langka, melibatkan sindikat dari sejumlah provinsi. Selanjutnya satwa langka itu dijual ke sejumlah negara."Mereka pasti punya jaringan tertentu di Riau. Kalau tidak bagaimana mereka bisa merasa aman melakukan transaksi di sini," kata Abeng.
Abeng berharap Polda Riau dapat segera mengungkap sindikat perdagangan satwa langka itu. Sebab, saat ini populasi Orangutan di Sumatera sebanyak 3.500 ekor dengan sebagian besar tersebar di Provinsi Aceh.
"Jumlah itu terus berkurang setiap tahunnya," ucap Abeng. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaIbu berinisial T awalnya melaporkan bayinya diculik. Namun akhirnya terungkap fakta bayinya dijual.
Baca SelengkapnyaBayi-bayi malang itu dijual ke warga Indonesia yang bermukim di Jawa dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaEM dapat membeli kelima bayi itu setelah bergabung ke dalam sebuah grup WhatsApp adposi anak.
Baca SelengkapnyaBermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaMotif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut diantar dari Sukoharjo ke Malang. Tiga orang diamankan dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPara ibu-ibu hamil yang menyerahkan anaknya akan diberikan fee dengan kisaran Rp 45 juta.
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca Selengkapnya