3 Begal Sadis di OKU Timur Ditangkap, 1 Pelaku Ditembak Polisi
Merdeka.com - Petugas Satreskrim Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, dan Polsek BP Peliung meringkus tiga begal sadis yang kerap beraksi di wilayah hukumnya. Satu pelaku di antaranya harus ditembak di bagian kaki.
Para pelaku adalah DF (28), AF (33), dan AN (34). DF ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan di Desa Sidomakmur, Belitang, OKU Timur. AF harus ditembak di kaki kirinya karena berusaha melarikan diri saat ditangkap, dan AN diamankan di rumahnya.
DF dan AF melakukan aksi begal terhadap siswi SMA di jalan Desa Trikarya, Kecamatan Belitang III, OKU Timur, Selasa (15/3) sore. Ketika itu korban mengendarai sepeda motor Honda Beat nomor polisi BG 2828 YQ sendirian untuk belajar kelompok di rumah temannya.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Di jalanan sepi, korban dipepet kedua pelaku lalu melintangkan sepeda motornya hingga korban berhenti mendadak. Dengan menodongkan senjata api rakitan, pelaku meminta paksa motor korban sehingga membuatnya tak kuasa.
Setelah korban diberikan, korban berlari dengan memegang ponsel. Seorang pelaku lalu dikejarnya dan merampasnya.
Sementara pelaku AN beraksi bersama rekannya, TM (DPO), terhadap seorang petani di Desa Banuayu, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, OKU Timur, Selasa (15/3) sore. Kedua pelaku juga mempersenjatai pistol rakitan untuk memaksa korban menyerahkan sepeda motor dan ponselnya.
Kasi Humas Polres OKU Timur, Iptu Edi Arianto mengungkapkan, ketiga tersangka diamankan di tempat berbeda dalam waktu hampir bersamaan. Kaki salah satu tersangka harus ditembak karena melarikan diri.
"Dalam waktu semalam, kami amankan tiga tersangka begal. Satu tersangka ditembak di bagian kaki," ungkap Edi, Jumat (18/3).
Dari pengakuan para tersangka, mereka beberapa kali melakukan kejahatan serupa. Mereka mencari mangsa di jalanan yang sepi pada sore hari dan menggunakan pistol rakitan.
"Korbannya kebanyakan pemotor seorang diri, mereka bersembunyi, keluar begitu melihat korban melintas, lalu memepetnya," kata dia.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang diancam pidana penjara paling lama sembilan tahun. Petugas masih memburu seorang pelaku lagi yang sudah diketahui identitasnya.
"Sepeda motor hasil curian belum ditemukan karena sudah terjual, hanya ponsel kedua korban berhasil diamankan dan menjadi barang bukti," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaTiga orang pemuda diamankan polisi setelah mencuri besi keranda ambulans di Jakbar
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca Selengkapnya