3 Bulan gagal usut ledakan bom rakitan, Polda Sumsel frustrasi
Merdeka.com - Ledakan bom rakitan yang melukai pemilik rumah, Evi Sukaisih (40) di Jalan Sultan Mahmud Badarudin II, Lorong Margo, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, Palembang, membuat polisi nyaris kebingungan dan frustrasi. Hal ini karena sudah hampir tiga bulan pasca kejadian itu yang terjadi pada 9 Oktober 2014 silam, kasus tersebut belum juga menemui titik terang alias gagal.
Kasubdit I Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Sutriyo mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha keras mengungkap siapa pemilik bom rakitan itu dengan mengambil keterangan dari orang-orang terdekat korban. Namun, hingga kini masih menemui jalan buntu.
"Hasilnya tetap nihil. Ada orang yang dicurigai tapi tak ada alat bukti. Jadi masih buntu," ungkap Sutriyo, Jumat (26/12).
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Dikatakan, hasil laboratorium forensik yang sudah keluar juga tak banyak membantu. Sebab, tidak menunjukkan indikasi pemilik bom rakitan itu.
"Tapi tetap kami usahakan mencari identitas pelakunya," kata dia.
Diketahui, pada 9 Oktober 2014 pukul 04.00 WIB, terjadi ledakan di rumah korban Evi Sukaesih. Ledakan itu berawal saat korban mengambil bungkusan yang terletak di teras rumahnya. Begitu dipegang dan menekan tombol, benda seperti lampu senter itu langsung meledak. Akibatnya, korban menderita luka bakar di lengan dan bagian dada. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim di Jalan Gresik, Krembangan, Surabaya, Senin (4/3), ternyata merupakan bangunan tua.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaTim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM RI menduga kuat terjadi perintangan penyidikan atau "obstruction of justice" dalam kasus kematian Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian masih terus bekerja mencari tahu asal muasal kemunculan api dan penyebab kebakaran.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya