3 Daerah di Sumut Liburkan Sekolah Akibat Kabut Asap
Merdeka.com - Tiga daerah di Sumatera Utara (Sumut) membuat kebijakan meliburkan sekolah akibat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tidak tertutup kemungkinan kebijakan serupa akan meluas di provinsi ini.
"Sudah ada 3 kabupaten dan kota yang meliburkan sekolah di Sumatera Utara. Ketiganya yaitu Kota Padang Sidimpuan, Padang Lawas Utara, dan Labuhan Batu Selatan," kata Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Selasa (24/9).
Musa Rajekshah juga menyatakan Pemprov Sumut masih memantau perkembangan bencana kabut asap karhutla. Jika situasi memburuk, tidak tertutup kemungkinan sekolah akan diliburkan tiga hari. "Nanti juga kita melihat dari pendidikan yang ada, untuk sekolah, akan ada yang kita liburkan tapi untuk sekolah PAUD dan SD," sebutnya.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
-
Di mana angin muson bertiup? Angin muson terjadi di wilayah tropis dan subtropis, seperti di Asia Selatan.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
Saat ini kabut asap di Kota Medan sekitarnya mulai menipis. Kondisi ini turut dipengaruhi hujan yang turun pada pagi hari. Namun, menurut Musa Rajekshah, berdasarkan data BMKG asap kemungkinan akan kembali menyelimuti wilayah ini sore atau malam hari.
"Kita melihat perkembangan atas data yang disampaikan BMKG kepada kita sampai saat ini, hari ini, (kondisi polusi udara) Sumatera Utara di bawah ambang batas, kemarin di atas sedikit. Tetapi melihat kondisi dan laporan BMKG ada beberapa titik panas yang bertambah di luar Sumatera Utara, provinsi tetangga, (ditambah) dampak angin, ini akan berefek sore atau malam ini," jelasnya.
Dia mengimbau masyarakat Sumut, khususnya yang tinggal di daerah perbatasan dengan provinsi tetangga, untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Imbauan ini utamanya ditujukan untuk anak kecil dan orang tua.
Terkait kebakaran hutan dan lahan di Sumut, Musa Rajekshah menyatakan tidak ada yang mencemaskan. Peristiwa yang terjadi dapat diantisipasi dengan koordinasi yang baik antara Pemprov Sumut dengan Kodam I Bukit Barisan, Polda Sumut, dan instansi lain.
Pemprov Sumut pun sudah membuat langkah untuk mengantisipasi datangnya kabut asap karhutla sejak sepekan lalu. "Kita sudah bagikan masker kepada masyarakat kita dan kabupaten/kota di Sumut. Lebih kurang 500 ribu sudah masker kita bagikan. Ini terus kita lakukan," ucapnya.
Soal bantuan ke Riau, Musa Rajekshan menyatakan Gubernur Sumut masih berkoordinasi dengan Gubernur Riau. "Namun sampai saat ini kita belum dibutuhkan untuk mengirimkan personel ke sana, tapi LSM dan pemerhati lingkungan sudah ada yang berangkat ke sana untuk mengatasi kebakaran hutan," sebutnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya