3 Dari 10 peti jenazah korban AirAsia dikenali satu nama

Merdeka.com - Hari ke 48 usai tragedi AirAsia QZ8501, Jumat (13/2), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 10 body dan body parts yang menjadi korban pesawat nahas tersebut pada 28 Desember 2014 lalu.
Tiga body part dari 10 peti jenazah itu merupakan satu jenazah, yaitu jenazah atas nama Rony Handoyo (28), warga Malang, Jawa Timur.
Didampingi Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf, Kabid Dokkes Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kombes Pol Budiyono mengatakan, jenazah Rony itu terpisah menjadi tiga bagian, yaitu peti jenazah berlabel B076, B091 dan B092.
"Jenazah korban atas nama Rony Handoyo ini, teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dengan pembanding kaos warna biru milik korban yang belum dicuci. Kaos ini kita dapat dari rumah korban. Melalui pemeriksaan DNA ini, ternyata matching dengan body parts berlabel B076, 091 dan B092," papar Budiyono di Mapolda Jawa Timur.
Selain jenazah Rony yang terbagi menjadi tiga peti jenazah ini, body dan body parts yang berhasil diidentifikasi lainnya adalah jenazah berlabel B063 atas nama Michelle Clemency Ardhi (13), warga Surabaya, Jawa Timur.
"Jenazah berlabel B063 ini teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dengan pembanding tali pusar kering milik korban yang masih tersimpan di rumah sakit tempat korban dilahirkan," katanya.
Didukung pula dengan temuan medis antropologinya seperti jenis kelamin, usia dan tinggi badan yang matching, maka, lanjut Budiyono, jenazah berlabel B063 ini tak terbantahkan sebagai Michelle Clemency Ardhi.
Selanjutnya, jenazah B078 yang dikenali memalui pemeriksaan DNA dengan pembanding ibu kandung korban yang ternyata matching. Didukung pula dengan pemeriksaan gigi yang sesuai antara dental record-nya dan foto jenazah.
"Sehingga tim memutuskan, jenazah B078 tak terbantahkan sebagai Reggy Ardhy, usia 40 tahun, warga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia."
Kemudian jenazah B080, yang juga dikenali melalui pemeriksaan DNA dengan pembandung ayah kandung korban. Selain itu, Tim DVI juga menemukan ada bekas operasi sesar di perut korban sesuai dengan data ante mortemnya. Sehingga jenazah B080 ini, dipastikan sebagai Juliana Ho (30), warga Surabaya, Jawa Timur.
Peti jenazah ketujuh, yaitu berlabel B081 yang dikenali sebagai Kenneth Matthew Gunawan (10), warga Surabaya, Jawa Timur. Jenazah Kennet ini, dikenali bersamaan dengan jenazah adik kandungnya, yaitu Kayla Audrey Gunawan (7), yang berada dalam peti jenazah berlabel B082.
"Jenazah kakak-adik ini dikenali melalui pemeriksaan DNA ayah kandungnya, yaitu David Gunawan yang teridentifikasi lebih dahulu beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Peti jenazah yang kesembilan, yaitu B083, yang dikenali melalui DNA orangtua korban, yang juga teridentifikasi sebelumnya dengan label jenazah B069.
"Jenazah B083 ini merupakan anak kandung korban yang teridentifikasi sebelumnya, yaitu jenazah berlabel B069. Pada pemeriksaan DNA-nya ternyata matching, maka tidak terbantahkan lagi, jenazah B083 ini dikenali sebagai Fransisca Lanny Winata Liem (47), warga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia," katanya.
Peti jenazah yang terakhir adalah B084 yang teridentifikasi sebagai Vincencia Sri Andrijany, usia 44 tahun, asal Probolinggo, Jawa Timur. Jenazah ini dikenali melalui pemeriksaan giginya yang matching dengan data post mortem dan ante mortemnya serta sesuai dengan DNA ibu kandung korban.
Sementara Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf menambahkan, dari total peti jenazah yang diterima pihaknya hingga hari ini, yaitu 102 body dan body parts korban AirAsia, yang berhasil diidentifikasi sampai hari ini total adalah 89 jenazah. Sedangkan sisanya ada 10 body atau jenazah utuh dan tiga body parts.
"Hari ini, di hari ke 48 ini, kita berhasil mengidentifikasi 10 body parts, yang tiga di antaranya teridentifikasi satu jenazah, sehingga total yang teridentifikasi hari ini adalah delapan jenazah yang terbagi dalam 10 peti jenazah atau body parts," tandas dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya