3 Fakta tentang Irfan, santri yang bikin KO begal di Bekasi
Merdeka.com - Muhamad Irfan Bahri, pemuda 19 tahun dengan tangan kosong berhasil melumpuhkan begal yang ingin merampas harta bendanya. Kejadian ini terjadi ketika dia hendak swafoto di jembatan Summarecon Bekasi, Rabu (23/5/2018) dini hari. Pemuda 19 tahun ini terpaksa melawan dua orang pelaku yang membawa celurit.
Justru si perampok Aric Saifuloh (17) meregang nyawa, dan satu pelaku lagi IY, kritis setelah kalah duel dengan pemuda asal Madura, Jawa Timur tersebut. Akibat kejadian ini nama Muhamad Irfan Bahri menjadi perbincangan publik, karena berhasil melumpuhkan pelaku pegal yang ingin merampoknya. Berikut tiga fakta menarik Irfan, pemuda yang berhasil bikin KO begal di Bekasi.
Jago bela diri
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Muhamad Irfan Bahri ternyata jago bela diri. Karena itu, Irfan berhasil melawan para begal yang membawa senjata tajam tersebut. Irfan bercerita tentang kejadian yang dia alami. Saat itu dia sedang berada di kawasan Summarecon. Bersamaan dengan itu, dua orang tak dikenal menghampiri.
Pelaku meminta Irfan dan AR menyerahkan telepon genggam mereka. AR terpaksa memberikan. Tetapi tidak demikian dengan Irfan. Dia menolak. Irfan melawan karena melihat celurit yang dibawa pelaku dibungkus sarung. Duel tak dapat dihindarkan.
Irfan berhasil merebut celurit yang dibawa pelaku. Irfan menghajar dua pelaku. Satu di antaranya tewas karena mengalami luka bacok di perut, pinggang, dan leher. Sedangkan, IY selamat meskipun kini masih dirawat di RS Anna Medika karena juga mengalami luka bacok.
Seorang santri
Irfan adalah seorang santri. Dia menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren di Madura, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Di Madura, Irfan tak asing dengan benda tajam jenis celurit, apalagi selama menjadi santri. Sejak kelas 1 madrasah ibtidaiyah, Irfan juga belajar bela diri jenis silat bersama dengan santri lainnya.
Membela diri karena nyawanya terancam
Irfan terpaksa melawan para begal yang ingin merampas harta bendanya karena saat itu nyawanya terancam. Duel antara begal dan Irfan tidak terhindarkan. Duel itu dimenangkan oleh Irfan.
Pelaku begal berhasil dia lumpuhkan. Irfan juga mengalami luka bacokan. Di antaranya di lengan, pipi, punggung, serta paha. Begitu pula dengan kerabatnya, Ahmad Rofii, mengalami luka di pundak karena disabet celurit oleh pelaku.
"Kalau saya tidak melawan, saya yang mati," kata Irfan kepada pers di rumah pamannya, RT 4 RW 7 Nomor 25, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (29/5/2018).
(mdk/esy)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKetika itu, korban hendak menyelesaikan masalah dengan seseorang.
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka-luka di tangan akibat diserang kawanan begal.
Baca SelengkapnyaAkhir Pelarian Dua Anggota Gengster Sadis yang Bacok Pemuda di Tangerang!
Baca SelengkapnyaPolisi kembali menetapkan tersangka kasus duel dua remaja putri menggunakan celurit hingga viral di media sosial. Jumlah tersangka kini menjadi tiga orang.
Baca SelengkapnyaSadis, Kawanan Begal Rampas Motor Casis Bintara Polri saat Berangkat Tes di Kebon Jeruk
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAkibat bacokan tersebut, korban terluka di bagian pipi, lengan dan punggung.
Baca Selengkapnya