3 Hari hanyut di Sungai Brantas, jasad Yusuf ditemukan tak bercelana
Merdeka.com - Keganasan arus Sungai Brantas kembali memakan korban. Kali ini yang menjadi korban adalah Yusuf Firmansyah (15) warga Mergosono Gang 7, RT 1 RW 8 Kendungkandang, Malang.
Setelah 3 hari terbawa arus, tubuh korban ditemukan di Dam Kedungpendaringan, Kepanjen, yang berjarak sekitar 35 Kilometer dari lokasi dirinya diduga jatuh dan terbawa arus.
"Korban ditemukan kemarin sore di Dam Kedungpendaringan, Kepanjen dalam kondisi mengambang. Kaos yang dipakai masih menempel, tetapi sudah tidak memakai celana," kata Agus Demit, petugas SAR saat dihubungi melalui telepon, Minggu (15/2).
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Korban semalam sudah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dilakukan visum luar. Begitu diserahkan, keluarga langsung memakamkannya tadi malam.
Saksi sebelumnya melihat korban sedang bersantai di rumah kakaknya di Mergosono Gang 1 RT 6 RW 6 pada Kamis (12/2) sekitar pukul 14.30 WIB. Dia kemudian turun ke Sungai Brantas karena diduga tertarik melihat banyak ikan.
Warga mengaku mendengar teriakan minta tolong. Mereka lantas segera berusaha memberi pertolongan. Tapi anak dari pasangan Muhammad Rafik dan Indri Priastuti itu sudah terbawa arus deras.
"Semua orang mendengar saat Yusuf teriak, dia juga tidak bisa berenang," kata Hilda Siskowati, kakak kandung korban.
Saat kejadian, Hilda mengaku sedang mengurus anaknya yang masih bayi. Sehari-hari memang biasa anak-anak bermain di pingir sungai bersama yang lain. Yusuf sendiri sedang bermain di rumah kakaknya sejak tiga minggu lalu.
Adiknya sempat sekolah di SMP 7 Malang, tapi dropout saat naik kelas VIII. Dia kemudian pindah ke SMP Taman Harapan tapi juga tidak selesai.
Dalam proses pencarian Yusuf, tim SAR menurunkan 51 personel dengan dibantu Tim Basarnas Jawa Timur dan komunitas rafting dari Universitas Negeri Malang. Mereka melakukan penyisiran sepanjang sungai Brantas. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas tersebut diduga warga Sumatera Barat
Baca SelengkapnyaKorban longsor di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Garut, Jawa Barat,akhirnya ditemukan tim SAR gabungan yang mengerahkan anjing pelacak dan alat berat.
Baca SelengkapnyaMayat belum diketahui identitasnya tersebut selanjutnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk divisum.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaMayat ditemukan dalam kondisi luka di bagian belakang kepala akibat akibat hantaman benda tumpul, dan bagian kelamin terpotong
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, mayat wanita tanpa kepala itu ditemukan pada 29 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca Selengkapnya