3 Jam jelang GMT, Jembatan Ampera dipenuhi ribuan wisatawan
Merdeka.com - Tiga jam menjelang Gerhana Matahari Total (GMT), ribuan wisatawan sudah memenuhi Jembatan Ampera. Lokasi ini menjadi titik utama untuk menyaksikan fenomena alam itu di Palembang.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, pengunjung mulai berdatangan secara berkelompok. Mereka langsung menuju Jembatan Ampera dan mencari tempat.
Ada juga beberapa wisatawan yang sengaja memasang tenda di atas Jembatan Ampera. Wisatawan ini sengaja tidur dan menghabiskan malam di jembatan itu.
-
Di mana gerhana matahari total bisa dilihat? Sayangnya, fenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Apa itu gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Mengapa gerhana matahari menarik bagi wisatawan? Para pemburu Gerhana bisa disarankan untuk mengunjungi Spanyol di tahun-tahun tersebut.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
Di sebelah samping atas jembatan, belasan jajanan khas Palembang, seperti pempek, mie celor, dan beragam jenis kue, mulai dijajakan pedagang. Sementara di bawah dua tower jembatan, deretan kursi VIP dan undangan sudah rapi terpasang.
Rencananya, setelah menyaksikan GMT, pengunjung akan menikmati breakfast di atas Jembatan Ampera. Ada yang sengaja disediakan gratis, ada juga harus membeli sendiri di lapak-lapak pedagang.
Menurut Ronald (37), dirinya sengaja datang lebih cepat ke Jembatan Ampera agar tidak terjadi kemacetan. Wisatawan asal Banten tersebut meluncur dari hotel tempatnya menginap sekitar pukul 02.00 WIB.
"Informasinya nanti jalanan di seputaran Ampera akan ditutup, jadi datang lebih awal. Lagi pula biar dapat posisi bagus," ungkapnya, Rabu (9/3).
Sementara anggota TNI/polri, dan Satpol Pamong Praja setempat berjaga-jaga di setiap sudut lokasi. Mereka mengenakan pakaian lengkap yang disertai senjata.
Petugas Dinas Perhubungan juga mengatur lalulintas. Arus yang menuju Jembatan Ampera dari seberang ilir dialihkan ke Bundaran Air Mancur dan Masjid Agung Palembang.
Pantauan merdeka.com, Rabu (9/3) pukul 04.35 WIB, langit di seputaran Jembatan Ampera nampak terang dan biru. Awan putih juga terlihat menyelimuti birunya langit. Kondisi berbeda di bagian seberang ulu Palembang. Dari jauh langit kelihatan mendung dan gelap.
Cuaca yang cukup bersahabat ini memang diharapkan para wisatawan. Pasalnya, hujan sempat mengguyur sebagian Kota Palembang dengan intensitas sedang selama 30 menit pada Selasa (8/3) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kasi Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Agus Santoso mengungkapkan, kondisi cuaca di Sumsel, terutama di Palembang tak bisa dipastikan sejak beberapa hari terakhir. Terkadang langit di sebagian Palembang gelap, namun di kawasan lain berawan dan cerah.
"Cuaca memang tidak bisa ditebak. Kadang mendung, hujan, kadang bagus dan berawan," ungkap Agus.
BMKG khawatir pada saat GMT, matahari tertutup awan gelap. Alhasil, GMT di Palembang yang dimulai pukul 06.20 WIB hingga selesai pukul 08.31 WIB, tidak bisa diamati secara maksimal.
"Mudah-mudahan nanti cuacanya cerah biar GMT bisa diamati," ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi Sumsel melakukan berbagai upaya untuk mengatur cuaca pada saat GMT. Usaha tersebut dimulai dari zikir, ritual, hingga pemanggilan pawang hujan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada H-4 Lebaran, pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera terpantau memadati di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaWalau baru dibuka, namun tempat ini selalu dipadati pengunjung.
Baca SelengkapnyaPembangunan jembatan ini sebagai wujud rasa hormat atas jasa Presiden Soekarno saat itu.
Baca SelengkapnyaPada momen libur panjang Waisak, Terminal Pulo Gebang mengalami lonjakan penumpang menuju kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaPantai Anyer sudah dilengkapi sejumlah fasilitas yang ramah wisatawan seperti penginapan, kuliner hingga wahana hiburan air yang menarik dan seru.
Baca SelengkapnyaBerikut rekomendasi wisata Palembang yang sayang jika dilewatkan ketika sedang berkunjung.
Baca SelengkapnyaPesta Kembang Api Ramaikan Suasana Tahun Baru di Ancol
Baca SelengkapnyaPelabuhan Muara Angke mulai dipadati wisatawan yang akan menuju Kepulauan Seribu untuk menghabiskan waktu libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaJutaan pemudik kendaraan roda dua mulai melintasi jalur Pantura di H-3 Lebaran.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca SelengkapnyaTak hanya pemudik bermobil, ribuan pemudik pejalan kaki juga memadati Pelabuhan Merak pada puncak arus mudik Lebaran 2024.
Baca Selengkapnya