Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Kades dan pejabat Bulog kompak korupsi beras raskin

3 Kades dan pejabat Bulog kompak korupsi beras raskin Ilustrasi Korupsi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak tiga kepala desa terjerat kasus korupsi bantuan beras bagi warga miskin (raskin) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Ketiga kepala desa itu masing-masing Kepala Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Moh Urip, Kepala Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Mustahep, dan Kepala Desa Toket, Kecamatan Proppo, Isnaini.

"Kepala Desa terbaru yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi raskin ini adalah Isnaini," kata tim penyidik Kejari Pamekasan Yulistiono, seperti dilansir Antara, Jumat (16/1).

Kasus dugaan korupsi bantuan raskin di Kabupaten Pamekasan ini terjadi di 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Hal ini, sesuai dengan laporan yang disampaikan masyarakat ke institusi aparat penegak hukum di Pamekasan ini.

Orang lain juga bertanya?

Para kepala desa umumnya tidak mencairkan bantuan raskin sesuai dengan ketentuan, yakni setiap bulan sebanyak 15 kilogram per rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM). Ada kepala desa yang hanya menyerahkan bantuan raskin selama tiga bulan dalam setahun, itupun jumlahnya tidak sesuai dengan ketentuan yakni 15 kilogram per bulan.

Menurut Yulistiono, dari tiga kepala desa yang terjerat kasus dugaan korupsi ini, dua di antaranya telah diproses hukum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, sedang sisanya masih diproses di tingkat Kejari Pamekasan.

"Yang telah diproses hukum itu Kepala Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, dan Kepala Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan," katanya menjelaskan.

Dari dua kasus yang telah diproses di pengadilan itu, satu di antaranya telah dinyatakan inkracht atau berkekuatan hukum tetap, yakni Kepala Desa Tanjung, sedangkan kasus korupsi raskin dengan tersangka Kepala Desa Larangan Slampar, Mustahep, kini masih dalam proses kasasi.

Sesuai laporan yang disampaikan masyarakat ke tim penyidik Kejari dan DPRD Pamekasan, sebenarnya korupsi bantuan raskin terjadi di semua desa, yakni 178 desa yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Hanya saja, hingga kini, pihak Kejari baru memproses tiga orang kepala desa, karena jumlah penyidik terbatas.

"Yang jelas, semua laporan yang disampaikan masyarakat tetap akan kami proses," katanya.

Jumlah kerugian negara akibat penggelapan bantuan raskin yang dilakukan para kepala desa di 178 desa di 13 kecamatan ini, setiap tahunnya rata-rata mencapai Rp58 miliar lebih dan sampai saat ini praktik penggelapan raskin itu masih berlangsung.

Kasus ini tidak hanya melibatkan aparat desa, tetapi juga pejabat dan pegawai Bulog di Kabupaten Pamekasan.

"Ada sebanyak 11 orang yang telah kami tetapkan sebagai tersangka dari pejabat dan pegawai Bulog Pamekasan terkait kasus dugaan korupsi raskin di Pamekasan ini," katanya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran

Wahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos, KPK Panggil Rudijanto Tanorsoedibjo
Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos, KPK Panggil Rudijanto Tanorsoedibjo

Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos, KPK Panggil Rudijanto Tanorsoedibjo

Baca Selengkapnya
KPK Periksa eks Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
KPK Periksa eks Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras

Tersangka dari pihak perusahaan pelat merah, yakni Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Muhammad Kuncoro Wibowo.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Kades di Garut Diduga Dukung Salah Satu Pasangan Calon di Pilkada, Bawaslu Investigasi
Sejumlah Kades di Garut Diduga Dukung Salah Satu Pasangan Calon di Pilkada, Bawaslu Investigasi

Proses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Mafia Beras di Indonesia
Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Mafia Beras di Indonesia

Banyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Bukan Uang Miliaran, Bobby Nasution Ungkap Barang yang Dicuri dari Rumah Dinasnya
Bukan Uang Miliaran, Bobby Nasution Ungkap Barang yang Dicuri dari Rumah Dinasnya

Ketiga pelaku telah dibebaskan, dan mereka juga telah mengundurkan diri.

Baca Selengkapnya
Mantan Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Bansos!
Mantan Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Bansos!

KPK menetapkan enam orang tersangka kasus korupsi penyaluran bansos beras. Salah satunya Mantan Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo.

Baca Selengkapnya
Demurrage Beras Bulog Diduga Terindikasi Kesalahan Alur Administratif
Demurrage Beras Bulog Diduga Terindikasi Kesalahan Alur Administratif

Asosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung ke Kajari di Rakornas Sentul: Hati-hati Penanganan Korupsi Kepala Desa
Jaksa Agung ke Kajari di Rakornas Sentul: Hati-hati Penanganan Korupsi Kepala Desa

Karena saat menjabat, seorang kepala daerah mendadak akan mengelola uang hingga Rp1-2 miliar setiap tahun.

Baca Selengkapnya
KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos
KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos

Dua tersangka itu yakni Budi Susanto (BS) dan April Churniawan (AC).

Baca Selengkapnya
Dalami Dugaan Skandal Demurrage Beras Impor, KPK Minta Keterangan SDR
Dalami Dugaan Skandal Demurrage Beras Impor, KPK Minta Keterangan SDR

Pihak KPK telah meminta keterangan dan data terkait keterlibatan Bulog dan Bapanas di dalam skandal tersebut.

Baca Selengkapnya
Mencuat Demurrage Rp294,5 M, Kebijakan Pemerintah dalam Mengimpor Beras Dikritik
Mencuat Demurrage Rp294,5 M, Kebijakan Pemerintah dalam Mengimpor Beras Dikritik

"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."

Baca Selengkapnya