3 Korban amukan Ketua PP Semarang lapor polisi
Merdeka.com - Setelah Ketua DPC Pemuda Pancasila (PP) Joko Santoso mengamuk usai penetapan pasangan calon Pilwalkot Semarang, tiga korbanya Senin (24/8) malam ini melapor ke Unit Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polrestabes Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ketiga orang yang mengaku menjadi korban pemukulan Joko Santoso, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, adalah Anggoro, anggota Satuan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Satma PP), Didik Prasetyo, anggota Komando Inti (Koti) Kecamatan Pedurungan, dan Zubaedi, Anggota Koti PP Kecamatan Genuk.
Didampingi oleh pengacaranya Rangkey Margana, ketiga korban tersebut mendatangi Unit SPK Mapolrestabes Semarang sekitar pukul 18.00 WIB.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa yang di dampingi oleh petugas keamanan dalam kunjungan nya? Dalam rangka berpamitan, ia mengunjungi sebuah SMA dengan pengawalan dari petugas keamanan yang selalu mendampinginya.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
-
Siapa yang dituduh sebagai orang ketiga? Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan Salshabilla Adriani, seorang artis muda lainnya, yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
-
Siapa saja yang bertemu Kompol Syarif? Asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah menyempatkan waktu untuk menghadiri pelaksanaan gladi bersih Prasetya Perwira TNI-Polri 2024. Di sana, Ia juga menyapa adik-adik Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Kepolisian.
Anggoro menceritakan, saat itu dirinya sedang mengendarai Toyota Rush putih bernopol H 9223 DH dan diberhentikan oleh Joko.
"Habis rombongan dari Pak Marmo dua mobil saya mobil terakhir (ketiga). Ternyata temen saya PP juga kena. Kalau saya mblayer nggak mungkin. Ada bekas pemukulannya. Dia (Joko Santoso) bawa akik. Massa PP lebih banyak massa PP di Marmo merasa nggak ini (jengkel)," ungkapnya di sela-sela melapor.
Kemudian Anggoro menceritakan bahwa dia menerima pukulan dari anak buah Joko Santoso yang saat ini menjadi orang nomor satu di DPC PP Kota Semarang ini.
"Dia buka kaca dikit mukul, kena ini (bibir). Dia keluarkan saya dari mobil nyekel ini (sambil memegang kerah seragam PP). Dia teriak kowe bocahe (kamu anak buahnya) mas Agus. Saya disuruh lepas baju. Saya dipukul anak buahnya dua. Satu kena (pukulan Yuli)," tuturnya.
Anggoro membantah posisi mobil Rush yang dikendarainya hampir menabrak beberapa relawan wanita cantik dari pasangan Sigit Ibnugroho dan Agus Sutyoso (Sibagus).
"Nggak lah. Posisi gini, pertama ada mobil Mercy, kedua mobil Pajero putih lalu saya. Saya berhenti," ungkapnya.
Selain dirinya, Anggoro mengaku, ada dua orang rekanya yang juga anggota Satgas PP yang menjadi korban amukan Joko Santoso yang juga Sekretaris DPC Gerindra Kota Semarang.
"Yang satu kena pukul. Yang satu kaca helmnya pecah dan helmnya sampai retak," akunya.
Rangkey Margana selaku pengacara korban menyatakan aksi emosional dari Ketua DPC PP Kota Semarang Joko Santoso diduga dipicu kejengkelannya karena banyak anggota Satgas PP yang merapat dan mendukung pasangan calon Soemarmo HS dan Zubeir Syafawi yang diusung oleh PKB dan PKS.
Sementara itu Joko Santoso sendiri yang juga merupakan Sekretaris Partai DPC Gerindra adalah Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Sigit Ibnugroho dan Agus Sutyoso. "Mungkin karena dia emosi dan jengkel anak buahnya ada yang dukung Pak Marmo," ucapnya.
Sampai berita ini ditulis, ketiga orang yang mengaku korban amukan dan pemukulan Joko Santoso saat ini menjalani pemeriksaan dan pemberkasan Berita Acara Perkara (BAP) di Mapolrestabes Semarang.
Selain melaporkan Joko Santoso, ketiganya melaporkan salah Yuli seorang anggota Satgas PP yang merupakan anak buah Ketua DPC PP Kota Semarang itu.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai acara penetapan Calon Walikota (Cawali) dan Calon Wakil Walikota (Cawawali) Semarang yang digelar di Gedung Pertemuan Balaikota di Jalan Pemuda Kota Semarang.
Joko Santoso merasa jengkel dan emosi karena beberapa anggota Satgas PP mendukung dan mengawal pasangan calon Soemarmo HS dan Zubeir Syafawi yang diusung oleh PKB dan PKS.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan motif di balik peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga Sampang.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (31/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca Selengkapnya