3 Mahasiswa UI Bikin Jam Tangan Pintar Atasi Kecanduan Internet
Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil membuat alat untuk mengatasi ketergantungan internet. Alat tersebut berupa jam tangan pintar atau smart watch. Alat ini dibuat untuk mengatasi persoalan ketergantungan internet di kalangan milenial.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Irfan Budi Satria (Teknik Elektro Tahun Angkatan 2016 Fakultas Teknik (FTUI)), Nabila Ayu Budianti (Biologi2016 Fakultas MIPA (FMIPA) dan Alhuda Reza Mahara (Teknik Komputer 2016 FTUI). Mereka dibimbing oleh dosen FTUI Arief Udhiarto.
Mereka memberi nama alat tersebut yaitu Nettox Watch. Alat ini dapat mendeteksi tingkat penurunan variabilitas detak jantung dan mencatat waktu aktivitas internet pengguna secara real-time.
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Kenapa benda-benda tersebut dipakai? Pemakaian benda-benda seperti ini dianggap memiliki efek khusus seperti perlindungan, penyembuhan, dan mungkin dipakai sebagai jimat.
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Kapan benda-benda itu dibuat? Di Semenanjung Iberia, Zaman Besi dimulai sekitar tahun 850 SM. Namun, material ini diperkirakan berasal dari antara tahun 1500 dan 1200 SM.
"Sehingga dapat memunculkan peringatan akan penurunan kesehatan akibat penggunaan internet berlebihan," kata Irfan, salah satu mahasiswa saat dikonfirmasi, Jumat (23/8).
©2019 Merdeka.com/Nur FauziahDia menjelaskan, teknologi yang digunakan dalam Nettox Watch adalah terapi berbasis biofeedback. Teknologi ini menggunakan sinyal-sinyal biologis tubuh untuk memberikan peringatan kesehatan kepada pecandu internet pada smartphone secara berlebihan. Hal tersebut tersebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, seperti penurunan variabilitas detak jantung (HRV).
"Inspirasi membuat alat ini berawal dari melihat perangkat wearable dengan sensor kesehatan yang kini semakin canggih, seperti Xiaomi Mi Band. Wearable Nettox ingin membawa teknologi ini semakin jauh dengan menggunakan data dari sensor untuk mengindikasi apakah pengguna mengalami penurunan kesehatan akibat penggunaan internet berlebihan," paparnya.
Saat ini, mereka telah membuat purwarupa dari Nettox Watch. Penggunaan jam tangan pintar ini tentu akan berbeda pada masing-masing pengguna. Sebab, ketiga mahasiswa itu menambahkan fitur personalisasi berupa informasi kondisi fisik pengguna.
Kondisi fisik pengguna mempengaruhi bacaan variabilitas detak jantung dan preferensi pengguna untuk menerima feedback seperti apa (visual, auditori, kinestetik) yang ingin diterima dari Nettox Watch.
"Diharapkan, kolaborasi mahasiswa lintas jurusan yang menghasilkan Nettox Watch ini dapat menjadi sebuah jam tangan pintar yang wearable yang cocok digunakan oleh para remaja generasi milenial dan juga membantu mereka untuk mengontrol penggunaan internet mereka," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan uji coba oleh 2 orang mahasiswa bagaimana kacamata Ray-Ben Meta bisa men-doxing orang.
Baca SelengkapnyaLewat teknologi AI yang ditanamkan pada kursi pijat tersebut pengguna bisa mengetahui level stres.
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa dilakukan sebagai bentuk detox digital agar kembali terhubung dengan dunia nyata.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah kecanduan gadget pada anak secara efektif, orangtua perlu menetapkan beberapa langkah ampuh. Simak di artikel ini!
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa orang-orang AS malas memakai smartphone.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaAlat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaPengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaAplikasi ini dapat menjadi cara efektif untuk menurunkan tingkat atau frekuensi perilaku NSSI.
Baca SelengkapnyaVideo jadul suasana perkuliahan di salah satu kampus di Bandung tahun 2009 menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaRibuan barang kedaluarsa tersebut diperoleh pelaku dari online shop, dan dijual kembali secara online di bawah harga pasaran.
Baca Selengkapnya