Tiga Orang Pengunjuk Rasa Tolak PPKM di Bandung Reaktif Covid-19
Merdeka.com - Tiga orang pengunjuk rasa tolak perpanjangan PPKM di Bandung reaktif Covid-19. Hasil didapat setelah Polrestabes Bandung melakukan tes usap antigen terhadap ratusan pengunjuk rasa yang diamankan.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan jumlah pengunjuk rasa yang reaktif Covid-19 kemungkinan bisa bertambah karena pengetesan baru saja dimulai.
"Ternyata baru dimulai, sudah tiga orang dinyatakan reaktif, artinya memang kerawanan dalam kerumunan itu sangat tinggi," kata Ulung di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip Antara, Rabu (21/7).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan polisi untuk membantu pemuda? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
Polisi sejauh ini mengamankan 150 orang pemuda dari massa aksi unjuk rasa yang sempat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Seratusan pemuda itu diamankan di Gedung Sate, tepatnya di depan Gedung Sekretariat Daerah Jawa Barat. Kemudian polisi melakukan pendataan dan melakukan tes usap kepada peserta aksi yang diamankan itu.
Menurut Ulung, perilaku massa aksi unjuk rasa itu dinilai banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Mulai dari tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker.
"Mereka seolah-olah tidak ada Covid-19, dan tidak pakai masker. Oleh karena itu kami lakukan pembubaran dan pukul mundur, agar Covid-19 tidak meluas lagi," kata dia.
Adapun aksi unjuk rasa itu bermula sekitar pukul 12.00 Wib di Balai Kota Bandung. Kemudian massa aksi bergerak menuju Gedung Sate melalui Jalan Ir Djuanda.
Namun belum sempat sampai Gedung Sate, massa justru melakukan aksi penutupan jalan di Simpang Jalan Sulanjana-Jalan Diponegoro. Ulung juga menduga massa melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum di sepanjang jalan itu.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca Selengkapnya