3 Pasien tewas usai dibius, Bupivacaine Spinal sementara dilarang
Merdeka.com - Kasus tewasnya tiga pasien di Rumah Sakit Mitra Husada, Kabupaten Pringsewu, Lampung, usai dibius dengan obat Bupivacaine Spinal masih diusut. Buntutnya, Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran supaya seluruh rumah sakit menghentikan penggunaan obat itu.
"Terkait berita meninggalnya tiga pasien pasca operasi di RS Mitra Husada Pringsewu Lampung, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan edaran penghentian sementara pemakaian obat bius yang digunakan saat operasi kepada pasien tersebut," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi, Jumat (8/4).
Menurut Oscar, Kemenkes membentuk tim investigasi terpadu buat menyelidiki penyebab kematian ketiga pasien. Tim ini terdiri dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, organisasi profesi, dan asosiasi rumah sakit. Mereka ingin membuktikan dugaan kejadian tidak diharapkan (KTD) sentinel. KTD sentinel merupakan kejadian tidak diharapkan yang menyebabkan kematian atau dampak serius.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menyelidiki KTD di RS Mitra Husada Kabupaten Pringsewu, diduga terkait pemberian injeksi anestesi atau obat bius jenis Bupivacaine. Selain di Lampung, BPOM menyelidiki kasus serupa di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Penyelidikan dilakukan on site, atau di tempat kejadian, maupun di sarana distribusi obat di wilayah setempat. Audit menyeluruh juga dilakukan pada sepuluh perusahaan memproduksi Bupivacaine, baik jenis injeksi biasa maupun injeksi spinal atau berat (heavy).
Terkait kasus ini, Kementerian Kesehatan juga mengimbau rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan aman bagi pasien. Masyarakat diharapkan tetap tenang.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan, tiga pasien meninggal dunia di RS Mitra Husada itu adalah Suripto (67), menjalani operasi tumor pada betis kiri pukul 16.30 WIB, dan waktu kematian pukul 23.20 WIB.
Selanjutnya, Devi Franita (30) melahirkan dengan metode bedah caesarean. Dia dioperasi pukul 22.00 WIB, kemudian meninggal dunia Selasa (5/4) sekitar pukul 02.00 WIB. Ketiga Reyhan Mahardika (16) yang menjalani operasi Varicocele Bilateral, pelaksanaan operasi pukul 15.30 WIB, dan meninggal dunia pukul 03.35 WIB.
"Ketiga pasien ini diberikan pembiusan spinal pada tulang punggung oleh dr. Edi Pramono, dan asisten dokter Mustova sebelum operasi berlangsung," kata Sulistyaningsih.
Terkait jenis obat bius Bupivacaine Spinal, Sulistyaningsih menyebutkan, obat bius itu merupakan obat diproduksi oleh Bernofarm. Polisi, kata dia, masih akan didalami serta ditanyakan kepada pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan serta Ikatan Dokter Indonesia terkait keberadaannya. Dia melanjutkan, dari hasil pemeriksaan, polisi akan segera melakukan gelar perkara serta pembuatan laporan.
"Apabila memenuhi unsur pidana, maka kami akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter anastesi yang melakukan operasi pada Senin (4/4) lalu," ucap Sulistyaningsih.
Sulistyaningsih menyatakan, polisi akan memeriksakan obat itu ke Balai POM, serta mengkoordinasikan tata laksana tindakan operasi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya dengan IDI.
Baca juga:
3 Pasien di Lampung meninggal usai dibius di tulang punggung
3 Pasien tewas usai dibius, polisi periksa dokter RS Mitra Husada
Cerita ibu bersalin meninggal diduga kelalaian RSIA Aceh
Diduga malapraktik, leher anak Irwansyah patah saat dilahirkan
Tragis, orangtua diminta bawa mayat bayi pakai kantong plastik (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria India ditemukan hidup kembali saat hendak dikremasi setelah sebelumnya dinyatakan meninggal di rumah sakit. Dokter diselidiki atas kelalaian.
Baca SelengkapnyaPengunggah menceritakan, setelah anastesi (bius), pasien mengalami henti jantung.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menjawab permohonan tersebut.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku miras oplosan terancam hukuman seumur hidup.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca Selengkapnya