3 Pelajar Terseret Arus Sungai di Sukabumi, 1 Meninggal
Merdeka.com - Tiga pelajar Perguruan Pencak Silat Cadas Rasa terbawa arus Sungai Cipelang di Kampung Warungkalapa, Kota Sukabumi, Jawa Barat, hari ini Minggu (29/5). Akibatnya, satu dari tiga pelajar meninggal dunia.
"Dua korban selamat langsung dilarikan ke RSUD Al-Mulk dan satu korban lainnya sempat dinyatakan hilang dan berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi musibah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Whardani di Sukabumi, Minggu (29/5).
Berdasarkan informasi dari petugas BPBD setempat, kecelakaan di sungai tersebut berawal saat korban dan delapan rekan bersama seorang guru pembina Davin Abdurahman (30) mengadakan latihan pencak silat di sekitar Sungai Cipelang, RT 01, RW 01, Kampung Warungkalapa, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Mengapa pelikan tersedak ikan? Meskipun mungkin terdengar lucu, situasi tersebut menjadi kritis ketika ikan itu tersangkut dan sulit untuk dikeluarkan.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Usai berlatih, ketiga korban yakni Elsa (13) dan Parli (14) warga Babakan Cimenteng, Desa Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi serta Raitan (14) warga Kampung Joglo, Kelurahan Cikundul, Kota Sukabumi bermain di aliran Sungai Cipelang.
Diduga, ketiganya bermain hingga ke tengah sungai. Sementara itu, mereka tidak bisa berenang sehingga terseret arus Sungai Cipelang pada pukul 12.11 WIB.
Melihat tiga murid terbawa arus sungai, pembina langsung memberikan pertolongan dan berhasil menyelamatkan dua korban yakni Elsa dan Parli. Namun, sayang Raitan terbawa arus dan tubuhnya hilang tenggelam.
Tim SAR gabungan yang menerima laporan adanya kejadian kecelakaan di sungai langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai dengan menggunakan perahu karet, memantau di darat dan menyelam ke dasar sungai.
Berselang beberapa jam kemudian, jasad Raitan akhirnya ditemukan personel SAR di dasar sungai dengan kondisi sudah tidak bernyawa atau meninggal dunia. Korban selamat maupun meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Al-Mulk Lembursitu.
"Untuk korban selamat masih dalam perawatan tim medis RSUD Al-Mulk sementara untuk jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman," tambahnya.
Tim SAR gabungan yang dikerahkan berasal dari unsur TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) dan BPBD Kota Sukabumi serta relawan potensi SAR lainnya. Hingga saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Lembursitu masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait musibah itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaLima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaDerasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca Selengkapnya