3 Pemancing ditemukan tewas di Nias Barat, 1 masih dicari
Merdeka.com - Keganasan perairan Nias, Sumut, kembali mengambil korban. Tiga pemancing ditemukan tewas di sana, Selasa (19/7), seorang lainnya masih hilang.
Ketiga korban yang ditemukan masyarakat dan aparat Polsek Mandrehe terdampar di Pantai Moro'o dan Pantai Oy'o, Nias Barat. Mereka dikenali sebagai Faisal Zebua, Iman Zebua, dan Salim Halawa.
"Mereka diduga sebagai korban yang hilang saat memancing di wilayah Hulo Wunga, Kecamatan Afulu, Nias Utara pada hari Minggu (17/7)," kata Kasubbid Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan.
-
Dimana lokasi Pulau Nias? Pulau Nias, yang terletak di barat daya Sumatera Utara, adalah surga bagi para peselancar.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Nias? Selain kaya akan keindahan alam dan lautnya, Pulau Nias juga memiliki makanan tradisional yang cukup terkenal, yaitu Lehedalo Nifange.
-
Dimana letak geografis Pulau Nias? Letak Geografis Pulau Nias terletak sangat dekat dengan garis khatulistiwa sehingga menyebabkan curah hujan di sana sangatlah tinggi setiap tahunnya.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Dimana Famasulo terjadi di Nias? Salah satu lokasi perdagangan itu di daerah Sirombu atau Pesisir Barat Pulau Nias.
-
Siapa yang paling sering menjadi korban serangan singa? Singa selalu memiliki potensi bahaya terhadap manusia dan sering kali dianggap sebagai ancaman serius.
Selain ketiga korban, masih ada seorang pemancing yang belum ditemukan. "Satu orang korban yang belum ditemukan atas nama Hasan Shalawa. Dia masih dalam pencarian," jelas Nainggolan.
Saat ini Tim SAR gabungan yang terdiri dari anggota Polri, SAR Nias Utara, SAR Nias Barat, TNI Angkatan Laut Pos Lahewa, dan masyarakat tengah mengevakuasi korban. Ketiganya akan dibawa ke ke RSU Gunung Sitoli untuk diidentifikasi dan proses penyelidikan lebih lanjut.
Perairan Nias yang berada di Samudera Hindia terkenal ganas karena ombaknya sering membahayakan. Kapal nelayan berulang kali tenggelam dan mengambil korban jiwa. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaBangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaBerton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaBelasan makam di pesisir Pantai Muara Sikabaluan, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terseret ke laut akibat diterjang ombak dan abrasi.
Baca Selengkapnya