3 Penambang emas di Lebak tewas keracunan di sumur sedalam 50 M
Merdeka.com - Tiga penambang emas tanpa izin (ilegal) ditemukan tewas dalam lubang di Blok Kadu Kalahang, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Ke tiganya tewas di dalam sumur sedalam 50 meter.
"Diduga ketiga penambang itu tewas setelah menghirup gas beracun dari dalam lubang setinggi 50 meter," kata Kapolsek Cibeber Ajun Komisaris Polisi Chotim, seperti dikutip dari Antara, Selasa (6/1).
Menurut dia, ketiga korban itu bernama Adwa (42), Enday (40) dan Andi (35). Semua warga yang tewas itu warga Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang dituduh sebagai orang ketiga? Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan Salshabilla Adriani, seorang artis muda lainnya, yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Peristiwa kecelakaan terjadi Senin (5/1) pukul 11.30 WIB, mereka para korban sedang menambang di lubang emas milik Haji Agus, Desa Cinangga, Kecamatan Bayah. Mereka penambang hendak menggali batu berkadar emas di lubang dengan kedalaman sekira 50 meter.
Musibah ini berawal dari salah satu korban bernama Adwa melakukan penambangan emas dengan turun ke lubang. Namun korban setelah masuk ke lubang dipanggil oleh dua temannya yang berada di atas lubang sambil memanggil korban.
Mendengar temannya tidak ada jawaban, Enday dan Andi turun ke lubang untuk melihat Adwa, namun tiba-tiba kedua temannya jatuh hingga meninggal.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara ketiga korban jiwa itu diduga menghirup gas beracun. Sebab kondisi tubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun bekas penganiayaan.
"Kami menduga korban itu menghirup gas beracun," ujarnya.
Kepala Puskesmas Cibeber Kabupaten Lebak Erwan Susanto mengatakan ketiga penambang emas itu sempat mendapat pertolongan medis, namun ketiga korban sudah meninggal. "Kami memperkirakan korban meninggal saat berada di lubang," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat orang meninggal dunia di dalam sumur yang berada dalam Perumahan Valencia, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaLubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga juga sudah mencari di sekeliling rumah dan lingkungan namun tidak menemukan korban.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca Selengkapnya