Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Penghuni Panti Tunas Bangsa disuruh mengemis sambil bawa bakul

3 Penghuni Panti Tunas Bangsa disuruh mengemis sambil bawa bakul 3 penghuni panti Eks ODGJ. ©2017 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Tiga penghuni Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru berstatus eks orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dievakuasi ke UPT Bina Laras Dinas Sosial Provinsi Riau beberapa waktu lalu. Kondisi ketiganya terlihat sehat namun belum bisa berkomunikasi dengan lancar.

Ketiga eks ODGJ itu bernama Ef (25), ‎RD (34) dan W (25), semuanya perempuan. Selama berada di Panti Asuhan Tunas Bangsa Jalan Cendrawasih, mereka bertiga kerap disuruh mengemis di jalanan dan ke permukiman penduduk.

"Mereka bertiga merupakan titipan dari tim yang melakukan evakuasi dari Panti Tunas Bangsa. Tim ini di dalamnya ada polisi, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Kondisi ketiganya masih mengalami trauma," kata Kepala UPT Bina Laras, Fauzi Atan saat ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan Lintas Timur Muara Fajar Kota Pekanbaru, Selasa (31/1).

Menurut Fauzi, ketiganya merupakan saksi yang dibutuhkan Kepolisian lantaran hanya mereka yang bisa menjadi saksi atas kematian M Zikli balita 18 bulan diduga dianiaya. Sebab penghuni panti lainnya sulit diajak komunikasi.

"Hanya tiga ini yang bisa diajak komunikasi, itupun tidak 100 persen seperti orang normal. Mereka masih membutuhkan obat setiap harinya, tapi polisi membutuhkan keterangan mereka," kata Fauzi.

‎Mereka bertiga di bawah pengawasan Polresta Pekanbaru dan Dinas Sosial Riau sebagai saksi atas tersangka Lili Rahmawati terkait kematian M Zikli.

Saat merdeka.com mencoba wawancara ketiganya, mereka tidak ingat berapa lama di dalam panti. Tapi pengakuan mereka, setiap hari disuruh bawa bakul untuk mengemis di jalanan dan ke rumah penduduk meminta-minta.

"Kadang dikasih beras, uang dan makanan. Keterangan mereka juga belum bisa dipercaya karena belum normal," kata Fauzi.

Mereka juga mengaku, uang yang diperoleh dari hasil mengemis selanjutnya disetorkan ke petugas Panti Tunas Bangsa. Karena ketiganya lebih sehat dari penghuni panti lainnya, mereka disuruh memasak nasi dan lauk pauk serta mengasuh bayi yang ada di dalam panti.

"Dari pengakuan mereka, ketiganya ini yang biasa disuruh-suruh petugas panti karena lebih sehat kondisinya daripada penghuni lainnya," ucap Fauzi.

Selain ketiga wanita ini, para penghuni Panti Tunas Bangsa lainnya juga dievakuasi ke tempat lain. Seperti 30 penyandang gangguan jiwa dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa, lima orang anak-anak dievakuasi ke Rumah Aman dan tujuh orang tua lanjut usia ke Dinas Sosial Riau.

"Jadi semuanya ada 45 orang dari Panti Tunas Bangsa yang dievakuasi tim, penempatannya dibagi sesuai kondisi kesehatan mereka masing-masing‎. Dan tiga orang di antaranya yang dititipkan ke UPT Bina Laras tempat kita ini," kata Fauzi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilik dan Pengasuh Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Panti Asuhan Tangerang, Begini Modusnya
Pemilik dan Pengasuh Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Panti Asuhan Tangerang, Begini Modusnya

Sementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.

Baca Selengkapnya
Terungkap Komplotan Begal Casis Bintara Polri Ternyata Sudah Berulang Kali Beraksi
Terungkap Komplotan Begal Casis Bintara Polri Ternyata Sudah Berulang Kali Beraksi

"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan

Baca Selengkapnya
Ini Peran 3 Tersangka Kasus Bos Rental Mobil Dikeroyok hingga Tewas di Pati
Ini Peran 3 Tersangka Kasus Bos Rental Mobil Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Ketiga tersangka tersebut yakni berinisial EN, BC dan AG.

Baca Selengkapnya
Tiga Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo Pati Terancam 12 Tahun Penjara
Tiga Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo Pati Terancam 12 Tahun Penjara

Tiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.

Baca Selengkapnya
Pengasuh Ponpes di Lamongan Ungkap Fakta Lain soal Heboh Isu Penganiayaan Santri, Pastikan Cuma Bercanda
Pengasuh Ponpes di Lamongan Ungkap Fakta Lain soal Heboh Isu Penganiayaan Santri, Pastikan Cuma Bercanda

Pengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.

Baca Selengkapnya
Kasus TPPO, Motif Pelaku Beli 5 Bayi Semata-mata untuk Merawat
Kasus TPPO, Motif Pelaku Beli 5 Bayi Semata-mata untuk Merawat

EM dapat membeli kelima bayi itu setelah bergabung ke dalam sebuah grup WhatsApp adposi anak.

Baca Selengkapnya
Santri di Lamongan Diduga Dianiaya Temannya, Korban Diikat hingga Dibanting ke Lantai
Santri di Lamongan Diduga Dianiaya Temannya, Korban Diikat hingga Dibanting ke Lantai

Membanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri

Baca Selengkapnya
Imigrasi Bali Cekal 3 WNI Hendak ke Kamboja, Ada Grup 'Jual Ginjal' Saat HP Diperiksa
Imigrasi Bali Cekal 3 WNI Hendak ke Kamboja, Ada Grup 'Jual Ginjal' Saat HP Diperiksa

Dari 3 WNI ini, dua di antaranya perempuan dan satu pria.

Baca Selengkapnya