3 Pengungsi korban pergerakan tanah di Garut meninggal karena stres
Merdeka.com - Tiga pengungsi korban bencana alam pergerakan tanah di Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia diduga karena depresi hingga menyebabkan sakit.
"Ada tiga warga meninggal sejak kejadian bencana hingga warga diungsikan sejak Februari 2016," ujar Penjabat Sementara Kepala Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Ayi Sulastini, Kamis (12/5).
Ayi menjelaskan korban meninggal itu sudah tinggal berhari-hari di tempat pengungsian yang disediakan pemerintah.
-
Mengapa stres lingkungan berbahaya? Menurut Dawn Potter, PsyD, dari Cleveland Clinic, 'kita semua perlu istirahat dari media sosial' untuk mengurangi efek buruknya.
-
Siapa yang mengalami stres traumatis? Stres traumatis bisa muncul akibat peristiwa traumatis seperti bencana alam, serangan, atau kehilangan orang tercinta.
-
Mengapa sulit untuk bertahan hidup di bawah reruntuhan? Sebagian besar operasi penyelamatan dilakukan dalam 24 jam pertama pasca-bencana. Setelah itu, peluang bertahan hidup semakin menurun.
-
Apa makna kata-kata tumbang sakit? Kata-kata tumbang sakit baik sakit hati maupun sakit fisik dapat dijadikan sebagai semacam motivasi untuk diri sendiri agar cepat pulih dan tak berlama-lama terjerumus di dalamnya.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
Mereka, masih kata Ayi, bukan meninggal karena bencana alam, tetapi diduga akibat depresi hingga akhirnya sakit lantaran terlalu lama tinggal di pengungsian.
"Dugaan awalnya karena stres karena terlalu lama tinggal di pengungsian hingga akhirnya sakit," katanya.
Lebih jauh Ayi memaparkan, ratusan warga korban pergerakan tanah mengungsi di lapangan terbuka yang dinyatakan aman dari bencana alam. Mereka terpaksa mengungsi karena rumahnya berada dalam ancaman bahaya bencana alam.
"Ada ratusan warga masih tinggal di pengungsian, sementara mereka ditempatkan di lapangan voli," ungkapnya dilansir dari Antara.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Dzakaria menambahkan jajarannya terus memperhatikan kondisi warga, termasuk rencana merelokasi seluruh korban pergerakan tanah.
Pihaknya juga sudah menerjunkan petugas untuk meninjau setiap perkembangan kondisi pengungsi dan memberikan bantuan.
"Di pertengahan April kemarin juga kita sudah mengecek dan menyalurkan kebutuhan logistik yang kita miliki untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaAda seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.
Baca SelengkapnyaKurang lebih 500 warga yang mengungsi di sejumlah posko di Wulanggitang dan Sekolah Dasar Kemiri
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaMereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca Selengkapnya