3 Penipu yang ditangkap Ganjar juga mengaku orang dari 'KPK'
Merdeka.com - Salah seorang dari tiga pelaku yang akan melakukan penipuan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku bahwa dirinya adalah anggota KPK. Hal itu terungkap ketika mereka ditanya soal identitas mereka oleh Ganjar Pranowo.
"Terus saya tanya lagi, itu siapa? Dari KPK Pak," jawab salah seorang penipu saat ditanya Ganjar di ruang kerjanya di Lantai 2, Gubernuran, Kompleks Kantor Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (27/1).
Namun, setelah didesak dan diminta untuk menunjukkan tanda pengenalnya, ternyata orang tersebut bernama Sarjono dan KPK itu bukanlah KPK lembaga anti rasuah yang dipimpin oleh Abraham Samad, melainkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Komisi Penegak Keadilan (KPK).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang dituduh sebagai orang ketiga? Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan Salshabilla Adriani, seorang artis muda lainnya, yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
"Wah KPK mana? Saya tanya lagi, LSM kok Pak akunya. Ya sudah kamu duduk, ini tak potretin satu-satu ya mas. Nah, ini dia pakai ini. Dari kementerian dia. Luar biasa ini," terang Ganjar.
Ganjar mengaku kaget dengan sepak terjang ke tiga penipu yang mengaku staf khusus kepresidenan Jokowi. Selain itu juga mengaku dari lembaga KPK. Dilengkapi dengan atribut yang diduga dibuatnya sendiri.
"Berani sekali dia. Ini ada NIK-nya tapi dia ngakunya kerja swasta. Jengkole koyok ngene kie. Lhoh pake ini segala. Kayak FBI ini," ucapnya.
Kepada Ganjar ketiganya mengaku ingin berkoordinasi terkait audit dana bencana Banjarnegara. Kemudian ingin melakukan monitoring soal anggaran dan mengaku sebagai staf khusus kepresidenan.
"Alasannya mereka mau koordinasi soal anggaran dan bencana Banjarnegara. Dia mau bicara soal anggaran saya stop dulu. Dia mau bicara anggaran, monitoring, staf khusus presiden. Nah, masak saya nggak paham soal staf khusus presiden kie lho. Aneh betul. Opo deknen kie ra ngerti aku ki sopo no lho," paparnya.
Akhirnya ketiga orang yang diduga penipu itu diserahkan ke Polda Jateng untuk diperiksa lebih lanjut. "Tadi langsung dibawa ke kepolisian," pungkas Ganjar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan enam orang terkait aksi penipuan KPK gadungan di Pemkab Bogor.
Baca SelengkapnyaSatu orang yang mengaku sebagai anggota KPK palsu berisial YS.
Baca SelengkapnyaTersangka SG, SP dan RI diduga kuat juga melakukan tindak pidana pencucian uang
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan, ketiganya diduga kuat melanggar aturan netralitas ASN dalam gelaran Pilkada.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaAktivitas pelayanan publik di Kantor Disdukcapil Kota Semarang tetap berjalan sebagaimana mestinya saat penyidik KPK melakukan penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi dugaan gratifikasi hingga pemerasan pada Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus dugaan pungli kepada tahanan di Rutan Cabang KPK, 15 terdakwa tersebut diduga melakukan pungli senilai Rp6,38 miliar rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus ini, KPK sudah mencegah empat orang. Dua di antaranya, wali kota Semarang dan suaminya.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat KSP Mums mengajukan kredit BWU dengan mengatasnamakan petani tebu wilayah Jember dan Bondowoso.
Baca Selengkapnya