3 Perampok nasabah bank antar-provinsi dibekuk, 1 masih buron
Merdeka.com - Tiga dari empat komplotan perampok antar-provinsi dibekuk Unit Jatanras, Dit Reskrimum Polda Jawa Timur. Satu orang masih buron. Keempat pelaku merupakan perampok spesialis nasabah bank.
Mereka yang ditangkap adalah Munir alias Prasojo (55), warga Jatirejo, Mojokerto, Firmansyah alias Jack (51), warga Pasuruan dan Herman Djunaidi (55), warga Perum Magersari, Sidoarjo. Sementara yang buron adalah Andik.
Wadir Reskrimum Polda Jawa Timur, AKBP Juda Nusa Putra mengatakan, komplotan ini sudah beraksi di beberapa tempat kejadian perkara (TKP).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
Dari catatan polisi, setidaknya ada tujuh lokasi yang pernah disatroni para pelaku, yaitu Surabaya, Solo, Indramayu, dan beberapa daerah lain di Pulau Jawa. "Dalam menjalankan aksinya, mereka cukup rapi dan terkoordinir," kata Juda di Mapolda Jawa Timur, Rabu (29/8).
Keempat pelaku, lanjutnya, memiliki peran masing-masing. "Dua orang bertindak sebagai eksekutor, dua lainnya memonitor dalam bank. Memonitor, melihat siapa yang akan menjadi korbannya," jelasnya.
Untuk modus aksinya, dijelaskan Juda, dua pelaku mencari korban di dalam bank, kemudian memberi informasi objek sasaran kepada dua eksekutornya yang berada di luar bank.
"Jadi ini korbannya, ciri-cirinya seperti ini, perempuan atau laki-laki menggunakan baju ini, dan kendaraan ini," papar Juda menirukan model koordinasi yang dilakukan keempat pelaku baik yang di dalam maupun di luar bank.
Selanjutnya, setelah ciri-ciri korban diterima dua pelaku yang di luar bank, korban dikuntit. Ketika lampu merah atau korban berhenti di suatu tempat, dua pelaku langsung mendekat, memecahkan kaca mobil dengan obeng dan mengambil uang korban.
"Kalau korban tidak berhenti, para pelaku melempar paku payung di jalan yang dilalui mobil korban, mengempeskan ban mobilnya sampai korban berhenti, barulah para pelaku mecahin kaca mobilnya," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca Selengkapnya