3 Polisi Tewas Bertikai dengan TNI, Pangdam Cendrawasih Sudah Minta Maaf
Merdeka.com - Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab minta maaf kepada Polri atas tewasnya tiga anggota polisi pasca pertikaian dengan personel TNI di Papua. Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
"Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dalam kesempatannya mengatakan bahwa jajaran TNI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran kepolisian mau pun yang berada di jajaran Polda Papua," tutur Kamal dalam keterangannya, Senin (13/4).
Kamal menyebut, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw bersama Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab hadir dalam pelepasan tiga jenazah anggota Polri di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
Keduanya pun akan berangkat ke Mamberamo Raya untuk meninjau TKP serta memberikan ketenangan kepada seluruh prajurit atas insiden tersebut.
"Ketiga jenazah anggota Mamberamo Raya ini akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing," jelasnya.
Adapun rinciannya, Briptu Marcelino Rumaikewi dan Briptu Alexander Ndun akan dimakamkan di Merauke. Sementara Bripda Yosias Dibangga akan dimakamkan di Mappi.
"Sementara untuk dua korban luka tembak saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan dalam keadaan sadar," Kamal menandaskan.
Sebelumnya diberitakan, Tiga anggota Polres Mamberamo Raya, Papua, meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka tembak pasca pertikaian dengan anggota TNI di pertigaan Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, pada Minggu (12/4) pada pukul 07.40 WIT. Pertikaian diduga karena salah paham.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga orang anggota Polri meninggal dunia dan dua orang mengalami luka tembak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalam siaran pers, Minggu (12/4).
Sebelumnya, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, dua anak buahnya meninggal. Tapi data terbaru menyebutkan, total anggota Polri meninggal jadi tiga orang.Anggota Polri yang meninggal dunia yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, mengalami luka tembak pada leher bagian kanan sebanyak satu kali.
Kedua, Bripda Yosias Dibangga, mengalami luka tembak pada bagian leher kiri satu kali. Terakhir, Briptu Alexander Ndun anggota Reskrim Polres Mamberamo Raya, mengalami luka tembak pada paha kiri.
Sementara untuk anggota Polri yang mengalami luka-luka, yakni Bripka Alva Titaley luka tembak pada paha kiri sebanyak satu kali dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT mengalami luka tembak pada punggung belakang sebanyak tiga kali.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaKapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara anggota Brimob Polri dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4) sekitar pukul 09.00
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan bersikap tegas atas kasus penganiayaan dilakukan sejumlah anggota TNI di Papua.
Baca Selengkapnya