3 Pria berambut cepak begal warga di Bogor dini hari tadi

Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Bogor, Jawa Barat sedang memburu tiga pelaku pencuri kendaraan sepeda motor menggunakan senjata api beraksi di wilayah Bogor.

"Peristiwa pencurian dengan kekerasan terjadi Minggu (28/2) sekitar pukul 03.00 WIB, bertempat di Jalan alternatif Sentul dekat SPBU 34-16707 Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang. Korban pencurian bernama Galuh, jenis motor yang dicuri R2 Kawasaki Ninja RR dengan Nomor Polisi B 4346 PYN" kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Sulistyo Pudjo, Selasa (29/2).

"Modus operandi yang digunakan pelaku dengan menjatuhkan korban dari motor, dengan cara mendorong, lalu mengeluarkan senjata api dan menembakkannya sebanyak tiga kali ke udara, lalu menodong korban," sambung Sulistyo.

Sulistyo memaparkan, pelaku berjumlah tiga orang. Dengan ciri-ciri, dua orang pelaku menggunakan kendaraan sepeda motor honda megapro warna hitam. Pelaku yang mengendarai motor bertubuh kekar dan rambut cepak, dan menggunakan jaket loreng, celana jeans. Pelaku kedua, juga berambut cepak, perawakan kekar, membawa senjata laras panjang.

Sedangkan pelaku ketiga membawa kendaraan sendiri jenis matik, warna hitam. Ciri-cirinya perawakan kekar, tegap, rambut cepak, baju kaos, celana jeans dan juga membawa pistol.

Kronologi peristiwa, saat itu korban bernama Galuh dan rekannya Very tiba di lokasi kejadian, dipepet oleh tiga orang tidak dikenal menggunakan dua kendaraan. Pelaku mendorong korban hingga terjatuh. Selanjutnya melepaskan tembakan ke udara sebanyak tiga kali, dan menodong korban dengan senjata api jenis pistol dan laras panjang.

"Pelaku merampas kendaraan korban, lalu kabur ke arah Jalan Raya Jakarta-Bogor. Akibat kejadian itu, Galuh mengalami kerugian sebesar Rp 32 juta," terang Sulistyo seperti dilansir Antara.

Kini aparat kepolisian setempat telah menindaklanjuti laporan korban dengan mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan olah TKP, mencari proyektil peluru, serta meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.

"Kami imbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebaiknya, menghindari keluar larut malam agar terhindar dari praktik kejahatan," saran Sulistyo. (mdk/cob)