3 Pria berlagak polisi aniaya dan ancam 2 pelajar pakai airsoft gun
Merdeka.com - NIK (17) dan AS (17), warga Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan bonyok setelah sepeda motor yang dikendarainya diduga sengaja diseruduk mobil berpelat dinas Polri 132-00, Minggu kemarin.
Bukanya ditolong, dua pelajar ini malah menjadi bulan-bulanan IM (16), Septiadi Purnama (27) dan Risqy Hardianto (28). Ketiga pelaku merupakan penumpang mobil berpelat polisi. Selain itu, pelaku juga sempat menodongkan senjata pistol kepada dua korban.
"Setelah dapat laporan, kami langsung cek dan menyelidikinya. Tak lama kami berhasil amankan ketiga pelaku, satu di antaranya masih di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Senin (26/2).
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Aksi penganiayaan itu terjadi dipicu kekesalan pelaku yang mobilnya diserempet motor korban. "Jadi karena pelaku kesal mobilnya diserempet sepeda motor korban. Sampai dikejar dan ditabrakan," kata Alex.
Setelah korban yang mengendarai sepeda motor Scoopy B 4212 NEG itu terjatuh, para pelaku justru menganiaya korban dengan cara diseret dan dipukuli.
"Satu pelaku lainnya juga mengancam dengan pistol yang ternyata adalah airsoft gun," bilangnya.
Di hadapan penyidik, pelaku mengakui kalau pelat dinas polisi yang dipakai adalah palsu. Pemilik mobil, lanjut Alex memesan pelat nomor dinas polisi itu di tempat pembuatan pelat nomor kendaraan di wilayah Pamulang.
"Kami pastikan itu pelat nomor kendaraan dinas polisi palsu, senjata jenis pistol yang pelaku sempat todongkan adalah airsoft gun," ucap Alex.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 80 ayat 2 Undang-undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Hingga kini, polisi masih mendalami keterangan pelaku. Polisi akan menelusuri senjata airsoft gun yang digunakan pelaku.
"Kami hubungi orang tua salah satu Pelaku yang masih di bawah umur untuk proses pengambilan keterangan. Kami juga berkoordinasi dengan P2TP2A mengingat kedua korban kekerasan masih berstatus anak untuk trauma healing," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMeniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka memilih calon korban secara random alias acak.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku lantaran ingin menakuti korban usai keduanya terlibat cekcok.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaWarga Kota Purwokerto, Banyumas, dan sekitarnya diresahkan dengan kemunculan aksi koboi jalanan yang dilakukan seorang pengemudi mobil.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Selatan meringkus pria pengemudi Alphard yang mengancam warga dengan pisau. Pelaku merupakan anggota polisi, Bripka ED.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca Selengkapnya