3 Prinsip hidup Ahok
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok dikenal pribadi yang tegas dan benci kepada pejabat yang korupsi. Ahok menantang pejabat tinggi untuk pembuktian terbalik atas hartanya karena hal tersebut bisa membuktikan pejabat itu tak korupsi.
"Sampai saat ini, saya belum pernah denger pejabat tinggi ada yang berani melakukan pembuktian terbalik atas hartanya. Tak satu pun," ujar Ahok saat mengunjungi markas merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (28/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini gerah melihat warganya yang miskin.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Berikut 3 Prinsip hidup Ahok:
Tak takut mati
Ahok mengaku banyak halangan dan rintangan untuk menduduki kursi pejabat. Kampanye hitam berbau SARA sudah 'kenyang' ditimpakan kepadanya.Namun, Ahok mengatakan niat tulus dan tak takut mati untuk membantu warganya yang miskin membuat dirinya tak mempedulikan isu negatif tersebut."Untuk membantu warga saya yang miskin, saya siap mati untuk mereka. Setelah saya jadi pejabat dan saya berikan fasilitas khususnya di rumah sakit, isu SARA ya meredup sendiri," ujar Ahok saat mengunjungi markas merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (28/5).
Jangan mau disuap
Prinsip hidup tak terima suap diterapkan Ahok sejak sebelum jadi pejabat. Menurut Ahok, kalau pejabat sudah bisa disuap maka hidupnya bisa diatur oleh si penyuap."Kalau kata pepatah Tiongkok, penyuap bakal takut pada pejabat yang tak mau disuap," jelas Ahok.
Tak pro konstituen tapi pro konstitusi
Ahok mengatakan dirinya tak pro konstituen melainkan pro konstitusi. Sebab Ahok sadar, kans terpilih menjadi pejabat lagi kecil setelah dirinya sering marah-marah kepada anak buah."Kalau saya marah marah terus mana ada yang milih saya lagi, saya sadar kans terpilih lagi kecil. Makanya saya lebih pro konstitusi dan tak pro konstituen," kata Ahok di markas merdeka.com, Rabu (28/5).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok lebih memilih koruptor dimiskinkan dan dihukum penjara seumur hidup
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok tak setuju jika koruptor dihukum mati. Alasannya, hukuman mati para koruptor tidak akan menyelesaikan masalah.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya