3 Senjata baru artileri TNI AD siap ganyang musuh di perbatasan
Merdeka.com - Artileri Medan (Armed) TNI AD memajang tiga alat utama sistem pertahanan (alutsista) terbarunya. Ketiganya terdiri dari meriam 155 MM KH-179 produk Korea Selatan, meriam 155 MM Nexter Caesar dari Prancis, dan MLRS Astros II MK-6 buatan Brasil.
Lettu Armed Suyatno mengatakan, dari ketiga jenis meriam tersebut, MLRS Astros II merupakan generasi rudal laser terbaru yang diproduksi Brasil. Sejak dibeli pada 2013 lalu, meriam yang mampu menembakkan ratusan roket ini belum pernah ditembakkan.
"Masih baru, belum pernah ditembakkan," kata Suyatno di stand Armed Monas Jakarta, Jumat (12/12).
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Apa yang termasuk dalam teknologi militer? IPTEK dalam bidang militer berupa peralatan senjata dan transportasi yang dapat membantu keperluan fungsi kemiliteran suatu negara.
-
Kapan TNI AU menerima alutsista baru? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
Selain MLRS Astros, TNI AD juga baru menerima persenjataan baru dari Korea, yakni 155 MM KH-179. Persenjataan jenis ini diterima tak lama setelah MLRS Astros tiba di Indonesia tahun lalu.
"Yang terbaru juga yang ini dari Korea, baru datang 2013," lanjutnya.
MLRS Astros diproduksi perusahaan Avibras Aerospasial Brazil sejak 1983. Teknologinya terus dikembangkan hingga sampai pada tip II generasi ke 6. Selain Indonesia, alutsista jenis ini juga dioperasikan Irak, Iran, Arab Saudi, dan Qatar.
Soal kemampuan, alutsista ini sudah teruji dalam pertempuran berlangsungnya invansi Amerika Serikat saat berlangsungnya Operasi Desert Storm tahun 1991 dan Operasi Iraqi Freedom pada 2003.
Keunggulan produk Brazil yang satu ini adalah digunakannya container launcher yang memungkinkan penggunaan beragam kaliber amunisi, seperti SS-30, SS-40, SS-60 dan SS-80 dengan variasi jarak capai hingga 85 km, dan daya hancur 400x520 m.
Selain itu, produk ini juga mengadopsi pengembangan teknologi tactical missile menggunakan sistem pemandu akurasi tinggi dengan kaliber 450 mm, dan jarak mencapai hingga 300 km yang sudah mencapai tahap uji coba.
Sistem senjata ini juga didukung platform kendaraan TATRA yang saling menggantikan (interchangeable), sehingga memberi keunggulan taktis. Sehingga semua jenis kendaraan 6x6 (ran munisi dan bengkel lap) dapat juga berfungsi sebagai peluncur roket yang dilengkapi komputer penembakan. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaPrajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut terjadi saat serah terima tiga alutsista udara di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaDi latihan pamungkas Super Garuda Shield, TNI mengerahkan deretan alutsista, mulai dari tank Leopard, roket artileri Astros & Vampire, serta heli AH-64 Apache.
Baca SelengkapnyaNantinya, Angkatan Siber ini menjadi matra keempat di tubuh TNI selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan TNI untuk membentuk Angkatan Siber.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaMomen saat rudal milik TNI Angkatan Laut (AL) diluncurkan pada momen Latihan Gabungan (Latgab) di perairan laut Jawa.
Baca SelengkapnyaMenurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.
Baca Selengkapnya