3 Terduga Teroris Ditangkap di Palu Diduga Hendak Gabung JAD Pimpinan Ali Kalora
Merdeka.com - Polisi menangkap tiga terduga teroris di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (3/9). Berdasarkan pemeriksaan Densus dan Polda Sulawesi Tengah, ketiga terduga diketahui berinisial ZA, A, dan AS.
"ZA alias Enal dia ditangkap hari Selasa, 3 September pukul 13.40 WIT. Lokasi penangkapan di Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Taiwei, Sulteng," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (5/9).
Sementara A bin U alias Arkam ditangkap di Jalan Benteng, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Sulteng. Dan AS alias Putra Alias Siregar ditangkap pada Selasa, 3 September pukul 23.00 WIT di Jalan Malaya Kelurahan Biro Bule, Palu Selatan.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Apa yang dilakukan Hamas dalam latihan serangannya? Latihan itu mencakup simulasi serangan terhadap pos-pos militer dan pemukiman, penculikan tentara dan warga sipil, serta bagaimana menjaga para tawanan ketika mereka memasuki Jalur Gaza.
-
Daffa latihan militer apa? Potret Gagah Daffa Wardhana Ikut Latihan Militer Kopassus, Disebut Cocok Jadi Prajurit
-
Siapa yang mendapat pelatihan Kemnaker? Pelatihan ini menargetkan 500 orang warga lokal dan dilaksanakan secara bergelombang selama 5 bulan.
-
Siapa yang dilatih militer Mesir? Mayoritas sukarelawan tersebut adalah mahasiswa Indonesia di Kairo.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
Menurut Dedi, keterlibatan ketiganya diduga akan bergabung ke kelompok JAD Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora. Dedi mengatakan, ketiga terduga sudah menyiapkan amaliyah atau rencana pengeboman.
"Karena pada setiap yang bersangkutan keluar rumah selalu persiapkan diri bawa parang dan golok," ujarnya.
Dedi menambahkan, ketiganya juga diketahui beberapa kali mengikuti pelatihan militer. Seperti latihan menembak dengan menggunakan senapan angin dan latihan fisik.
Dari penangkapan ZA, polisi mengamankan sejumlah barang bukti kurang lebih 14 item. Yakni berupa sepeda motor, kunci T yang menurut keterangan Dedi bisa digunakan sebagai alat untuk mencuri motor.
"Uang Rp 1,8 juta, badik, parang, buku-buku tentang Syiah, zebo, ada beberapa perlengkapan perorangan," ucap Dedi.
Sedangkan dari A bin U alias Arkam, kata Dedi, polisi menyita 34 item barang bukti. Barang-barang tersebut terdiri dari buku jihad, buku merakit bom, perlengkapan perorangan, ada buku tabungan Mandiri, kartu ATM, zebo loreng, jaket, senapan angin, peluru angin, busur panah sebanyak 17 buah.
"Ketapel besi, peredam senapan angin, teleskop, ada parang, kemudian ada alat komputer printer dan sepeda motor," kata Dedi.
Dan dari terduga pelaku AS alias, Dedi melanjutkan, ada 31 item barang bukti yang berhasil polisi amankan. Mulai dari zebo, beberapa pipa diduga dijadikan bom.
"Ada beberapa baterai, obeng, serbuk masih diteliti apakah merupakan bagian untuk buat bom pipa, beberapa tabungan, alat komunikasi, beberapa rangkaian elektronik yang sudah dirangkak, beberapa parang dua buah parang, panah, paku yg dipotong dimasukan ke dalam satu botol penuh , sepeda motor," katanya.
Dedi juga menyampaikan, Saat ini ketiganya sedang dilakukan pendalaman pemeriksaan oleh Densus 88. Dan akan digali lebih dalam mengenai keterkaitannya dengan JAD Sulawesi Tengah.
Selain itu, akan didalami juga dengan beberapa tersangka yang sudah ditangkap yang menyangkut jaringan JAD Indonesia Timur. "Mereka ini bukan hanya berasal daru Sulteng, tapi ketiganya berasal dari luar Sulteng. ZA asal dari Sultra, A bin U dari Sulsel, dan AS asalnya dari Medan. Semuanya berasal di luar Sulteng," tandas Dedi.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca Selengkapnya