3 Terpidana terorisme jaringan Santoso dipindah ke Lapas Makassar
Merdeka.com - Tiga terpidana kasus terorisme jaringan teroris Santoso yang ditahan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I, Makassar, Kamis, (21/4).
Tiga terpidana terorisme akan melanjutkan hukumannya di Makassar. Mereka dikawal 15 orang pengamanan, terdiri 11 orang dari tim Satgas anti terorisme Kejaksaan Agung dan empat orang lainnya personel Densus Anti Teror 88.
Kedatangannya di Bandara Sultan Hasanuddin dijemput tim Kejari Makassar. Di antaranya Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Sulsel, Zulkarnaen Andi Lopa dan personel Kepolisian.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Dimana lokasi Penjara Koblen di Surabaya? Penjara Koblen atau Penjara Bubutan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1930.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
"Ketiga terpidana ini dari Jakarta tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 14.00 WITA tadi dan langsung digiring ke Lapas di jl Alauddin," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Makassar, Deddy Suardy Surachman kepada wartawan, Kamis (21/4).
Deddy menjelaskan, ketiga terpidana terorisme tersebut adalah Hasan Zahabi alias Abu Yasid alias Hasan Ayam (30), warga asal Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang berprofesi sebagai penjual ayam potong, dan istrinya bernama Rosmawati alias Ros alias Umi Yasid (34) juga warga Kabupaten Poso. Selanjutnya Farid Ramli Hamzah alias Farid alias Ramli (35), warga asal Kecamatan Pallu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Deddy menuturkan, Hasan Zahabi alias Abu Yasid divonis 5 tahun 4 bulan dan denda Rp 50 juta, subsider 1 bulan pada 17 November 2015 lalu. Laki-laki yang hanya mengecap pendidikan hingga jenjang SMP ini, divonis bersalah dalam kasus tindak pidana terorisme.
Dia mengikuti pemantapan latihan tadrib Asykari dengan materi latihan perang membuat bom rakitan, untuk melatih kekuatan fisik dan mental menghadapi kaum kafir, polisi dan anggota TNI.
Adapun Rosmawati istrinya, divonis 3 tahun penjara dan denda Rp 50 ribu pada 11 November 2015 lalu. Dia terlibat dalam kegiatan terorisme jaringan Santoso itu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan Santoso, berupa latihan militer yang dilakukan di gunung Biru Tamanjeka, Kabupaten Poso pada Juni 2012 lalu. Juga memberikan rekening pribadinya untuk dijadikan sebagai tempat penerima kiriman uang yang dibutuhkan kelompok Santoso.
Kemudian Farid Ramli Hamzah divonis 6 tahun 8 bulan penjara pada 8 Juni 2015 lalu. Dia dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana terorisme dengan ikut latihan militer sebagaimana yang dilakukan Abu Yasid. Dia juga melakukan aksi pencurian sepeda motor yang uang hasil penjualannya sebagian diserahkan ke kelompok Santoso.
"Terpidana Hasan Zahabi alias Abu Yasid dan Farid Ramli Hamzah ditahan ke Lapas Klas I Makassar sementara yang perempuan bernama Rosmawati alias Ummi Yasid ditahan di Lapas Bolangi, Kabupaten Gowa," tutur Deddy.
Setelah tiga orang ini, berarti terpidana teroris yang dipindahkan ke Makassar dan Gowa hingga hari ini sudah delapan orang. Sebelumnya, Rabu kemarin (20/4), dua terpidana terorisme jaringan Noordin M Top dan Doktor Azhari juga dipindahkan. Mereka adalah Nur Candra bin Darisa alias Jaju, alias Burhan, alias Faruk alias Rahmat. Perannya dalam tindak pidana terorisme adalah memberikan perlindungan kepada Noordin M Top dan Doktor Azhari. Dituntut 5 tahun penjara, divonis 4 tahun.
Lalu Asrul Riadi alias Nasrullah, perannya mengetahui peristiwa peledakan bom di pasar Poso saat natal tahun 2012.
Pada Oktober 2015 lalu, tiga terpidana tindak terorisme juga dipindahkan ke Lapas Klas I Makassar. Mereka adalah Riyanto alias Ato Margono alias Abu Ulya (32). Kemudian Ambo Intan alias Zubair alias Ali bin Cora (26) dan Muhammad Fadli Gani Ibrahim alias Rodik alias Mamat (25). Ketiganya ini adalah juga komplotan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKe-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaPelaku Asrul Arifin alias Tejo (35) divonis bebas Pengadilan Negeri Makassar
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaTujuh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Rizki alias Eky dipindahkan dari Lapas Cirebon ke Lapas Banceuy dan Rutan Kebon Waru di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaPemindahan para terpidana kasus Duren Tiga itu dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKetiga hakim tersebut dipindahkan di tiga lokasi penahanan berbeda di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca Selengkapnya