3 Tersangka kasus SMA 3 dipindahkan ke Lapas Salemba
Merdeka.com - Empat dari lima tersangka penganiayaan siswa kelas X SMA 3 Jakarta, Arfian C Sari alias Aca dipindahkan dari Polres Jakarta Selatan ke rumah tahanan. Tiga tersangka dipindahkan ke Lapas Salemba Jakarta Pusat, satu pelaku wanita dibawa ke Rutan Pondok Bambu, sementara satu orang yang sudah dewasa tetap di Polres Jakarta Selatan.
Para orangtua tersangka histeris ketika melihat anaknya dipindahkan. Mereka bersikeras anaknya tak terlibat dalam insiden penganiayaan itu.
"Anak saya cuma panitia, mereka juga korban alumni," ujar salah satu orangtua histeris, Rabu (2/7).
-
Siapa yang berteriak histeris? Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Kapan anak stres karena perubahan? Perubahan lingkungan, seperti pindah ke sekolah baru, pindah rumah, atau berganti pengasuh, dapat membuat anak-anak merasa stres.
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
Para tersangka tak ada yang berbicara ketika dipindahkan. Mereka hanya tertunduk dan diam ketika digiring petugas.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, hari ini pihak Kepolisian Polres Jakarta Selatan telah mengirimkan kelima tersangka yaitu DW, TM, AM, KR dan PU kasus penganiayaan terhadap Arfiand Caesar Al Irhami (16), siswa SMAN 3 yang dianiaya usai mengikuti pelatihan pecinta alam di kawasan Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat.
"Kelima tersangka yaitu DW, TM, AM dan KR di kirimkan ke Rutan Salemba, sedangkan satu tersangka lainnya yang perempuan PU di kirim ke Rutan Pondok Bambu, saat ini juga penyidik masih mengumpulkan kesaksian lainnya dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru," ujar Rikwanto kepada wartawan, Rabu (2/7).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan polisi tersebut membuat orang tua korban, UD, kesal. Dia akan melapor ke Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaHN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaVonis jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa berupa 10 tahun dan 5 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaMereka berdalih bukan pelaku kejahatan terhadap AA (13).
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaDelapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya