3 Wanita dibui karena tahu temannya bawa sabu namun tak lapor polisi

Merdeka.com - Tiga perempuan muda terbukti mengetahui keberadaan narkoba jenis sabu namun tidak melaporkannya ke petugas berwenang. Akibatnya, mereka dibui selama 10 bulan.

Perempuan yang dijatuhi hukuman masing-masing Intan, Luna dan Revina. Mereka divonis bersalah dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (1/3).

Intan, Luna dan Revina dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan yang diatur diancam dengan Pasal 131 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Mereka mengetahui tetapi tidak melapor adanya narkotika.

"Menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada ketiga terdakwa masing-masing selama 10 bulan," kata ketua majelis hakim Rosmina.

Menanggapi putusan majelis hakim, para terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum (JPU) Azni menyatakan pikir-pikir. Sebelumnya, JPU menuntut ketiganya dengan hukuman masing-masing 1 tahun penjara.

Perkara ini berawal ketika Intan, Luna dan Revina dihubungi seseorang bernama A Foi. Mereka diminta menemani laki-laki itu karaoke dengan bayaran Rp 500 ribu selama 4 jam.

Setelah harga disepakati, Intan, Luna dan Revina berangkat dengan taksi. Sementara A Foi mengendarai sepeda motor.

Sebelum tiba di tempat karaoke, mereka bertemu di depan Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso, Medan. Di sana, A Foi menyuruh ketiganya mendatangi seseorang yang sudah menunggu dengan mengendarai mobil Honda CRV.

A Foi menitipkan satu paket narkotika berisi sabu seberat 200 gram untuk diberikan kepada penumpang mobil CRV. Awalnya ketiga perempuan itu menolak. Setelah dibujuk A Foi, mereka akhirnya luluh.

Ketiga perempuan itu benar-benar sial. Pengendara mobil CRV ternyata polisi yang menyamar sebagai pembeli narkoba. Intan, Luna dan Revina tertangkap, sementara A Foi melarikan diri.