3 Warga Solo Probable Omicron
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Solo mengumumkan munculnya kasus probable Covid-19 varian Omicron. Berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Semarang, 3 warga Solo dinyatakan probable Omicron.
"Dari 91 sampel whole genome sequence (WGS) yang dikirim ke Semarang, 11 sampel probable Omicron, diantaranya warga Solo," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, di Balai Kota Solo, Senin (31/1).
Menurut Siti, 91 sampel yang dikirim ke Semarang tersebut berasal dari pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Solo.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
"Sebenarnya 10, karena yang satu itu pasien dari RS di luar Kota Solo tapi dimasukkan ke data Kota Solo. Hasilnya keluar tadi malam, meski hasilnya probable Omicron atau mengarah ke Omicron, tapi wes dianggap saja Omicron," kata dia.
Siti menjelaskan, 91 sampel tersebut berasal dari RS Kasih Ibu Solo, RSUD Dr Moewardi, RS Dr Oen, serta RSUD Bung Karno. Saat ini pihaknya masih menggali informasi riwayat perjalanan pasien Covid-19 tersebut. Apakah sebelumnya pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau ke daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19.
"Kita masih gali dari rumah sakit, karena saat ini kan masih dirawat. Kalau penularannya kan sekarang sudah lokal, di tingkat nasional juga penularannya lokal. Intinya, kalau dulu adanya di luar negeri, begitu datang ke sini tdaik dikarantina akhirnya kan nyebar. Dulu varian Delta juga dari India," ujar dia.
Isolasi Mandiri
Apapun variannya, lanjut dia, pasien harus tetap diisolasi agar tidak menular ke yang lain. Pihaknya juga memperkirakan sebenarmya jumlahnya lebih banyak lagi tetapi tidak dirawat di rumah sakit.
"Di luar itu kemungkinannya banyak, hanya saja tidak dirawat di rumah sakit. Tidak perlu memandang Omicron atau bukan karena treatmentnya juga sama," terangnya.
Menurut dia, gejala Omicron lebih ringan dibandingkan dengan varian Delta. Yakni batuk dan pilek. Dia mengimbau masyarakat jika merasakan kedua gejala tersebut lebih baik langsung menjalani isolasi di rumah.
“Langsung isolasi di rumah saja kalau sudah ada gejala. Terutama batuk dan pilek,” pungkas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya