3 Warga Sumut Mengungsi di Wamena, Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus
Merdeka.com - Tiga warga atau keluarga asal Tapanuli Utara (Taput), Sumut, turut menjadi korban dan terpaksa mengungsi akibat kerusuhan di Wamena, Papua. Pemprov Sumut sudah membentuk tim khusus untuk penanganan mereka.
"Warga Sumut, khususnya orang Tapanuli Utara baru 3 orang (yang mengungsi akibat kerusuhan di Wamena)," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Selasa (1/9).
Dia mengatakan, pendataan warga Sumut sudah dilakukan. Yang sudah terdata di antaranya bermarga Silaen. "Dari Taput yang bermarga Silaen sekarang sudah kami angkat, sudah kami taruh di Rindam, posisinya di Danau Sentani," ucapnya.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Mengapa evakuasi WNI dilakukan melalui jalur darat? Proses evakuasi pertama WNI dari Lebanon dilakukan melalui jalur darat dan difokuskan kepada mereka yang memang ingin dievakuasi.
-
Mengapa evakuasi Naomi berjalan sulit? Proses evakuasi itu berjalan sulit dan penuh perjuangan. Bahkan sejak berangkat dari pos, tim harus berjalan dengan cuaca kabut tebal dan gerimis.
-
Bagaimana evakuasi warga Palestina ke Indonesia direncanakan? '1.000 pasien itu akan dirawat di rumah sakit-rumah sakit Indonesia, dan akan dipulangkan ke Gaza saat situasi di sana kembali normal,' tutur Prabowo dalam KTT terkait Gaza di Amman, Jordania, Selasa (11/6).
Pemprov Sumut terus berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya dalam menangani warga Sumut yang menjadi korban kerusuhan di Wamena. Upaya yang dibahas termasuk evakuasi dan pemberian bantuan.
"Untuk memindahkan (atau) mengevakuasi orang tidak semudah itu. Tapi kalau bantuan sudah kita siapkan," jelas Edy.
Mantan Pangkostrad ini menyatakan satu di antara 3 warga Sumut memang minta pulang ke provinsi ini, sedangkan 2 lainnya hanya minta bantuan.
"Itu kan harus dikomunikasikan, kalau dibawa kemari (Sumut) mau dikemanakan? Kerja apa dia? Ada anaknya, kekmana sekolahnya? Tidak segampang itu. Banyak hal yang dipikirkan," sebutnya.
Sebelumnya, Edy menyatakan pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk menangani warga Sumut di Wamena. Mereka segera diberangkatkan ke Papua.
"Terkait peristiwa kerusuhan di Wamena, kita segera membentuk tim khusus untuk menangani warga Sumut. Tim ini berada di bawah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sumut," ujarnya.
Tim khusus ini akan menangani berbagai hal terkait warga Sumut di Papua, termasuk memberikan bantuan, melakukan pendataan, menabulasi kebutuhan, dan kemungkinan penanganan terbaik.
Edy juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi di Papua. Dia mengimbau agar warga Sumut tetap menjaga persatuan dan kesatuan. "Saya turut prihatin atas apa yang terjadi di Wamena, hal tersebut tidak kita inginkan. Kita menginginkan seluruh masyarakat di Indonesia tanpa kecuali bisa hidup berdampingan dengan harmonis," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaCawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaHeru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaBanyak warga lansia harus dievakuasi dengan pelbagai cara untuk menjauh dari lokasi erupsi.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca Selengkapnya