3 WN China terlibat aksi gendam di Bali, gasak uang ratusan juta dan 4 kg emas
Merdeka.com - Polres Jembrana berhasil menangkap tujuh pelaku hipnotis atau gendam. Tiga dari total pelaku merupakan warga negara China. Sisanya berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.
Wakapolres Jembrana Kompol I Komang Budiarta mengatakan, identitas pelaku WN China adalah Chen Chen Cong (38), Huang Ping Sui (37) dan Chen Ali (33). Sedangkan WNI Dewi Ilmi Hidayati alias Vivi Rosdiana (38) asal Purworejo Jawa Tengah, Maratus Solikah alias Elen (39) asal Bangorejo Banyuwangi, Muliyani (33) asal Bukit Bestari Tanjung Pinang, dan Tjhai Fen Kiat alias Say (27) asal Banten.
"Ketujuh pelaku kita amankan di vila Taman Ujung, Karangasem, pada Selasa 30 Oktober lalu," ucap Budiarta, Rabu (31/10).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Apa yang terjadi pada para penambang emas? Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana penambang emas bisa terjebak? Diketahui area itu berdekatan dengan sungai dan diduga air sungai menjebol lubang tambang.
Budiarta juga menyampaikan, dari pemeriksaan terhadap para pelaku, selain melakukan aksi kejahatan di pasar Negara, Kamis (25/10) dengan korban Sulastri (49), pelaku juga beraksi di dua toko emas kawasan Denpasar.
Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai sebesar Rp 630 juta. Uang tersebut merupakan total dari korban Sulastri sebesar Rp 650 juta yang digunakan pelaku untuk biaya operasional sebesar Rp 20 juta. Serta perhiasan emas berbagai bentuk, termasuk dua lempeng emas batangan dengan total berat hampir 4 kg atau Rp 4 miliar lebih.
Polisi juga menyita dua mobil masing-masing bernomor polisi W 1874 VJ dan AA 9023 JC. Dua mobil warna putih digunakan ketujuh pelaku saat aksi.
"Pelaku dalam melakukan aksinya selalu mencari korban yang sudah usia tua dan menggunakan bahasa China," ujar Budiarta.
Komplotan pelaku juga beraksi di luar Bali. Dalam melakukan aksinya ketujuh pelaku berbagi peran dan yang bertindak sebagai otak atau eksekutor adalah Maratus Solikah. "Saat ini ketujuh pelaku dan barang bukti telah diamankan di Polres Jembrana dan dijerat dengan pasal 378 KUHP," tutup Budiarta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah,
Baca SelengkapnyaPenyitaan itu nantinya akan digunakan untuk kepentingan pembuktian hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTiga mantan pegawai Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Surabaya I dan seorang makelar didakwa menyelewengkan152,8 Kg emas senilai Rp92,2 miliar.
Baca SelengkapnyaTipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Baca Selengkapnya