Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

30 Persen pelajar SMP dan SMA di Bekasi perokok aktif

30 Persen pelajar SMP dan SMA di Bekasi perokok aktif Ilustrasi Merokok. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebut sekitar 30 persen dari total pelajar SMP dan SMA sederajat di wilayah setempat menjadi perokok aktif. Ironisnya lagi pelajar itu merokok di tempat umum dan mengenakan seragam sekolah.

Ketua KPAID Kota Bekasi, Syahroni mengatakan, 30 persen dari total pelajar SMP dan SMA sederajat di wilayah setempat mencapai 58 ribu lebih. Sebab, jumlah pelajar seluruh Kota Bekasi mencapai 194.907, dengan rincian SMP 83.204 dan SMA sederajat mencapai 111.703.

"Kami sering menjumpai pelajar merokok di tempat umum dan masih mengenakan seragam sekolah," kata Syahroni di Bekasi, Senin (28/3).

Dia mengatakan, tempat favorit pelajar merokok ialah di warung kecil penjual rokok eceran, tempat tongkrongan, bahkan sejumlah fasilitas umum seperti alun-alun, dan lainnya.

"Bahkan terkadang tempat nongkrong tak jauh dari sekolahnya," kata Syahroni.

Menurut Syahroni, pelajar menjadi perokok karena faktor pergaulan. Biasanya pelajar itu bergaul dengan orang bukan pelajar yang sudah memiliki penghasilan dan merokok. Pelajar itu lalu mencoba-coba.

"Setelah mencoba menjadi ketagihan, kemudian mengajak temannya sesama pelajar untuk merokok. Belinya per batang menggunakan uang sekolah yang diberikan orang tuanya," kata Syahroni.

Syahroni mengatakan, kebiasaan merokok dilakukan pelajar ketika berangkat sekolah dan pulang sekolah. Sementara, apabila di rumah cenderung tidak merokok karena takut kepada orang tua.

"Ada juga yang merokok di rumah bersama orang tuanya. Karena menilai orang tuanya juga perokok, sehingga tidak takut dimarahi," ujar dia.

Menurut Syahroni, hal ini bisa dicegah apabila peran orang tua di rumah aktif melakukan pengawasan pergaulan terhadap anaknya. Selain itu, orang tua memberikan edukasi tentang larangan merokok bagi anak di bawah umur.

"Kalau sudah terbiasa, sampai dewasa, kecil kemungkinan anak menjadi perokok aktif," katanya.

Kabid Bina Program pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Agus Enap mengakui tak sedikit pelajar di wilayahnya suka merokok. Hal ini, lantaran gampangnya pembelian rokok oleh kalangan pelajar.

"Tidak ada peraturan yang mengetatkan tata cara pembelian rokok. Sehingga semua orang bisa beli rokok," kata dia.

Adapun, guru di sekolah kesulitan melakukan pengawasan karena jumlah guru di Kota Bekasi terbatas. Lagi pula tugasnya hanya di lingkungan sekolah seperti mengajar, mendidik, dan lainnya.

Untuk menekan penyalahgunaan rokok di kalangan pelajar kami berlakukan larangan merokok bagi kalangan guru dan pegawai sekolah. Selain itu, apabila ada siswa yang kedapatan merokok diberikan sanksi berupa skors atau dipanggil orangtuanya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok

Upaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.

Baca Selengkapnya
Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Penyebab Masalah Kesehatan Serius pada Anak dengan Disabilitas
Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Penyebab Masalah Kesehatan Serius pada Anak dengan Disabilitas

Paparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.

Baca Selengkapnya
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja

BNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.

Baca Selengkapnya
Anak yang Lahir dari Orangtua Perokok Miliki Risiko Stunting 5,5 Persen Lebih Tinggi
Anak yang Lahir dari Orangtua Perokok Miliki Risiko Stunting 5,5 Persen Lebih Tinggi

Anak-anak yang memiliki orangtua perokok berisiko lebih besar mengalami stunting.

Baca Selengkapnya
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an

Semakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya

Dia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.

Baca Selengkapnya
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
"Cowok Kok Nggak Ngerokok?" Dampak Pandangan Toxic Masculinity Terhadap Terus Meningkatnya Jumlah Perokok Pria di Indonesia

Pandangan bagi pria yang tidak merokok di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah perokok.

Baca Selengkapnya
Bikin Geram, Banyak Penonton Merokok di Venue PON Aceh
Bikin Geram, Banyak Penonton Merokok di Venue PON Aceh

Menurut dia, masyarakat atau penonton maupun official harus bisa memberikan contoh yang baik.

Baca Selengkapnya
Polisi Duga Ada Kelalaian Sekolah di Balik Pelajar SMP 132 Cengkareng Tewas Terjatuh dari Lantai 4
Polisi Duga Ada Kelalaian Sekolah di Balik Pelajar SMP 132 Cengkareng Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dari pihak sekolah.

Baca Selengkapnya
Polresta Malang Rayakan Hari Jadi Polwan ke-76, Adakan Kolaborasi Kampanye Berhenti Merokok Saat Berkendara
Polresta Malang Rayakan Hari Jadi Polwan ke-76, Adakan Kolaborasi Kampanye Berhenti Merokok Saat Berkendara

Aksi kolaborasi ini dilaksanakan Polresta Kota Malang dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi

Berdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.

Baca Selengkapnya