30 Persen pelajar SMP dan SMA di Bekasi perokok aktif
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebut sekitar 30 persen dari total pelajar SMP dan SMA sederajat di wilayah setempat menjadi perokok aktif. Ironisnya lagi pelajar itu merokok di tempat umum dan mengenakan seragam sekolah.
Ketua KPAID Kota Bekasi, Syahroni mengatakan, 30 persen dari total pelajar SMP dan SMA sederajat di wilayah setempat mencapai 58 ribu lebih. Sebab, jumlah pelajar seluruh Kota Bekasi mencapai 194.907, dengan rincian SMP 83.204 dan SMA sederajat mencapai 111.703.
"Kami sering menjumpai pelajar merokok di tempat umum dan masih mengenakan seragam sekolah," kata Syahroni di Bekasi, Senin (28/3).
-
Mengapa remaja yang merokok lebih awal lebih rentan masalah pernapasan? Salah satu penyebab utama mengapa remaja yang merokok lebih dini lebih mungkin mengalami gejala gangguan pernapasan adalah karena mereka cenderung merokok lebih lama dibandingkan orang yang mulai merokok pada usia yang lebih tua. Selain itu, paru-paru remaja yang masih dalam masa perkembangan lebih rentan terhadap kerusakan akibat zat berbahaya dalam rokok.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Kenapa anak rentan terkena bahaya asap rokok? Bagi anak-anak dan individu dengan masalah pernapasan, paparan terhadap asap rokok yang menempel pada pakaian bisa menjadi risiko kesehatan yang serius.
-
Kenapa asap rokok bahaya untuk anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok, entah aktif atau pasif, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ISPA. Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak saluran pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh anak.
-
Siapa yang harus tahu bahaya rokok? Orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perilaku anak.
-
Apa dampak asap rokok ke anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
Dia mengatakan, tempat favorit pelajar merokok ialah di warung kecil penjual rokok eceran, tempat tongkrongan, bahkan sejumlah fasilitas umum seperti alun-alun, dan lainnya.
"Bahkan terkadang tempat nongkrong tak jauh dari sekolahnya," kata Syahroni.
Menurut Syahroni, pelajar menjadi perokok karena faktor pergaulan. Biasanya pelajar itu bergaul dengan orang bukan pelajar yang sudah memiliki penghasilan dan merokok. Pelajar itu lalu mencoba-coba.
"Setelah mencoba menjadi ketagihan, kemudian mengajak temannya sesama pelajar untuk merokok. Belinya per batang menggunakan uang sekolah yang diberikan orang tuanya," kata Syahroni.
Syahroni mengatakan, kebiasaan merokok dilakukan pelajar ketika berangkat sekolah dan pulang sekolah. Sementara, apabila di rumah cenderung tidak merokok karena takut kepada orang tua.
"Ada juga yang merokok di rumah bersama orang tuanya. Karena menilai orang tuanya juga perokok, sehingga tidak takut dimarahi," ujar dia.
Menurut Syahroni, hal ini bisa dicegah apabila peran orang tua di rumah aktif melakukan pengawasan pergaulan terhadap anaknya. Selain itu, orang tua memberikan edukasi tentang larangan merokok bagi anak di bawah umur.
"Kalau sudah terbiasa, sampai dewasa, kecil kemungkinan anak menjadi perokok aktif," katanya.
Kabid Bina Program pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Agus Enap mengakui tak sedikit pelajar di wilayahnya suka merokok. Hal ini, lantaran gampangnya pembelian rokok oleh kalangan pelajar.
"Tidak ada peraturan yang mengetatkan tata cara pembelian rokok. Sehingga semua orang bisa beli rokok," kata dia.
Adapun, guru di sekolah kesulitan melakukan pengawasan karena jumlah guru di Kota Bekasi terbatas. Lagi pula tugasnya hanya di lingkungan sekolah seperti mengajar, mendidik, dan lainnya.
Untuk menekan penyalahgunaan rokok di kalangan pelajar kami berlakukan larangan merokok bagi kalangan guru dan pegawai sekolah. Selain itu, apabila ada siswa yang kedapatan merokok diberikan sanksi berupa skors atau dipanggil orangtuanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, masyarakat atau penonton maupun official harus bisa memberikan contoh yang baik.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dari pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaAksi kolaborasi ini dilaksanakan Polresta Kota Malang dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaBanyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaSalah satu pasal yang menurutnya bisa menimbulkan delik dalam hal pelaksanaan yakni adanya larangan penjualan dalam radius 200 meter di fasilitas pendidikan.
Baca Selengkapnya