3.000 Siswa di Batam jadi penyuka sejenis
Merdeka.com - Sekitar 3.000 pelajar di Kota Batam Kepulauan Riau diketahui sebagai lelaki penyuka lelaki (LSL). Data ini bersumber dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau.
Anak-anak berusia di bawah 18 tahun itu terkumpul dalam beberapa komunitas LSL, kata anggota DPRD Kepri, Suryani. "Itu laporan yang saya terima dari Badan Pemberdayaan Perempuan. Data 2015," kata Suryani seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/2).
Kebanyakan anak LSL itu berkumpul rutin di sekitar Bengkong, Kecamatan Batuampar.
-
Dimana komunitas ini berlokasi? Komunitas yang terletak di Jalan Balaputera Dewa, No. 16 Wanurejo Borobudur ini memilih BRI sebagai alat transaksi pembayaran untuk para pengunjung bahkan anggotanya.
-
Dimana anak gaul Jakarta berkumpul? Masih di sekitaran Senayan, tempat ini juga tongkrongan muda mudi Jakarta era 90-an. Parkir Timur Senayan pada masanya selalu dipenuhi anak gaul Jakarta.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Di mana anak motor sering berkumpul? Dari berbagai momen kebersamaan anak motor kerap terlontar kata-kata keren yang inspiratif.
-
Dimana komunitas perkutut berkumpul? Pada hari-hari tertentu, para komunitas burung perkutut mengadakan lomba atau dalam istilah para pencinta perkutut disebut gantangan.
-
Dimana siswa ini ingin bertemu teman-temannya? Semoga saya dan teman-teman bisa bertemu di MTs yang sama nanti. Saya juga akan ingat selalu pesan guru-guru untuk jangan melupakan salat.
Suryani menduga, selain pelajar, perilaku LSL, Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual di Batam juga banyak di kalangan pekerja industri, terutama yang tinggal di asrama-asrama pekerja.
"Dulu saya pernah menangani kasus lesbian di Kawasan Muka Kuning (kawasan pekerja). Itu dulu, sekarang mungkin sudah lebih banyak lagi. Tapi saya belum mendapatkan datanya," kata perempuan yang juga Ketua Bidang Perempuan Partai Keadilan Sejahtera Kepri itu.
Selain di Batam, anak dengan perilaku LSL juga banyak terdapat di Tanjungpinang dan Bintan. Berdasarkan hasil survei AUSAID yang diterimanya, sebanyak 700 anak usia 16-20 tahun di Tanjungpinang dan Bintan berperilaku LSL.
"Itu 22 persen dari anak usia 16-20 tahun," kata Suryani.
Menurut dia, komunitas LSL di Tanjungpinang lebih terbuka dibanding di Batam. Komunitas itu memiliki media sosial sendiri yang disiarkan di publik. Di media sosial itu, anggota komunitas mengekspresikan diri terbuka.
Dia meminta pemerintah, lingkungan dan keluarga memberikan perhatian lebih kepada anak-anak, agar terhindar dari perilaku LSL dan LGBT.
"Ini harus menjadi perhatian khusus oleh Pemda. Karena LGBT ini menular. Ada lembaga yang mendukung agar perilaku ini eksis, ini perlu diwaspadai. Perilaku LSL, LGBT sangat bertentangan dengan Budaya Melayu dan agama apa pun," tegasnya.
DPRD juga mendorong pemerintah menyusun Peraturan Daerah Pertahanan Keluarga untuk mengurai peran keluarga, sekolah dan pemerintah dalam mendidik anak. Karena, menurut Suryani, perilaku anak sangat ditentukan oleh ketahanan keluarga. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaHeboh video sekelompak pelajar di Bali menamai dirinya 'Bajing Kids' sedang pesta alkohol.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, jumlah anak yang tergabung dalam kelompok Bajing Kids ini sekitar 41 orang.
Baca SelengkapnyaBintoro mengungkap pihaknya juga menggandeng psikolog untuk mendampingi para member.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.
Baca SelengkapnyaPelaku yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita itu, diketahui melakukan hubungan badan bersama-sama.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca Selengkapnya