31 Orang Meninggal Akibat DBD di NTT, Menkes Nilai Sudah Sangat Serius
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan data kasus demam berdarah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kini jumlahnya telah mencapai 2.116 orang.
"Ini sangat serius," kata Menkes Terwan di Kemenkes, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (9/3).
Menurutnya, selain wabah virus Corona yang banyak menyita perhatian publik, kasus DBD yang semakin merenggut banyak korban juga perlu penanganan.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan puncak kasus DBD di Indonesia? Hingga minggu ke-41 tahun 2024, atau sekitar bulan Oktober, tercatat 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
-
Kapan kasus DBD meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
"Inilah yang justru lebih mematikan. Bayangin, hanya dalam hitungan bulan sama hari," katanya.
Dari 2.116 kasus DBD di NTT, 31 orang meninggal. Kasus kematian terbanyak tercatat di Kabupaten Sikka 13 kasus. Menkes akan terbang ke kabupaten tersebut. Dia tak ingin kasus DBD semakin bertambah.
"Saya harus terbang saat ini ke NTT untuk mengecek supaya jangan ada kematian lagi," katanya.
Terawan belum mengetahui secara pasti faktor lingkungan yang mempengaruhi penyebaran DBD di Kabupaten Sikka.
"Nanti saya akan lihat, saya kan belum pernah menginjakkan kaki di Sikka" katanya.
Melihat kasus yang terus meningkat itu, Menkes Terawan mengimbau seluruh masyarakat untuk melaksanakan 3 M, yaitu menguras dan menyikat kamar mandi, menutup tempat-tempat penampungan air atau genangan lain yang dapat dijadikan sebagai tempat bertelur, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, sehingga tidak terabaikan dan menjadi sumber penularan penyakit.
"3 M itu dilakukan, termasuk membersihkan lingkungan dan sebagainya. Jangan sampai ada air tergenang di sekitar rumah," katanya.
Kasus DBD di Sikka
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, melaporkan hingga Minggu (8/3) jumlah pasien yang meninggal dunia akibat demam berdarah mencapai 13 orang sejak awal tahun.
Jika dibandingkan dengan data yang dikumpulkan pada Rabu (4/3) lalu, jumlah pasien DBD yang meninggal mencapai 11 orang. Dua korban susulan yang meninggal terjadi pada Kamis (5/3). Tepatnya pada Kamis sore dan Kamis malam.
"Jumlah ini jika dibandingkan dengan beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, " kata Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu (8/3).
Sementara itu jumlah pasien yang masih dirawat di tiga RS yakni TC Hillers, RS Lela, dan RS Kewapante saat ini mencapai 108 orang baik anak-anak hingga dewasa.
"Dan kalau data pasien DBD sejak Januari hingga Maret jumlahnya sudah mencapai 1.145 kasus dari sebelumnya pada Rabu (4/3) lalu hanya mencapai 1.131 kasus," ujar dia.
Sampai saat ini pemerintah Kabupaten Sikka sudah empat kali memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB).
"Status KLB DBD tahap empat sudah diperpanjang lagi karena korban akibat DBD semakin meningkat," tutur dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca Selengkapnya