32 Bangunan di Sukabumi rusak dihantam angin puting beliung
Merdeka.com - Angin puting beling melanda Kampung Parungbaliung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/7) sekitar pukul 14.45 WIB. 32 Bangunan rusak akibat peristiwa tersebut.
"Data sementara bangunan yang rusak terdiri dari rumah, madrasah dan sarana serta prasarana lainnya. Bahkan, angin puting beliung ini merobohkan beberapa pohon besar di sekitar permukiman warga," kata Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Cijalingan, Tatang Sopandi, di Sukabumi, Senin (18/7) dikutip dari Antara.
Menurut Tatang, bencana yang terjadi di Kecamatan Cicantayan berawal saat turun hujan deras yang kemudian disusul oleh angin puting beliung. Bahkan, saat kejadian penglihatan terbatas karena tertutup oleh pusaran angin puting beliung tersebut.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Kenapa rumah itu ambruk? Ternyata bangunan tersebut bukan rumah hunian, melainkan kandang hewan yang sudah tak digunakan.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi beberapa warga harus diungsikan karena rumahnya rusak cukup parah. Selain itu, satu bangunan umum yang dijadikan majelis taklim oleh warga turut ambruk.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak. Tidak menutup kemungkinan jumlah kerusakannya akan lebih banyak, karena ada beberapa rumah yang belum terdata.
"Untuk klasifikasi kerusakan masih dalam pendataan, tetapi dari data yang masuk ke kami ada beberapa rumah dan bangunan yang ambruk," tambah Tatang.
Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan, pihaknya menerjunkan beberapa sukarelawan untuk membantu warga yang terkena bencana.
Selain itu, juga membantu membersihkan puing-puing bangunan yang rusak. Untuk warga yang rumahnya rusak diungsikan ke tempat yang lebih aman seperti tetangga maupun saudaranya.
"Mayoritas bagian bangunan yang rusak akibat puting beliung ini pada atapnya, namun untuk korban jiwa tidak ada, hanya beberapa warga cedera ringan saja," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat, 96 rumah rusak tersebut tersebar di Sukabumi dan Bogor.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaKetika BMKG memberikan warning, masyarakat harus early action, tindakan awal.
Baca SelengkapnyaSelain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaHujan deras disertai angin kencang melanda sebagian Kota Solo, Senin (26/2) sore.
Baca SelengkapnyaGempa Batang Berdampak sampai Pekalongan Jawa Tengah
Baca Selengkapnya