32 Pengungsi Donggala di Samarinda juga perlu obat-obatan dan pakaian
Merdeka.com - Selain asal Palu, warga Donggala, Sulawesi Tengah, juga mengungsi ke Samarinda, Kalimantan Timur. Tercatat, ada 32 pengungsi Donggala, menumpang menginap di rumah keluarga mereka, di Jalan Proklamasi II, Samarinda. Mereka sangat memerlukan bantuan logistik obat-obatan, pakaian, terutama bagi anak dan perempuan.
Sekira pukul 10.00 WITA pagi tadi, merdeka.com datang menemui mereka. Dua dari 32 pengungsi, adalah laki-laki. Sisanya, 30 orang lainnya, merupakan balita dan anak perempuan, lansia 77 tahun, dan ibu hamil.
Petugas BPBD dan PMI kota Samarinda, terlihat sibuk mendata identitas, dan keperluan mendesak para pengungsi. Mulai dari pakaian anak, pakaian wanita layak pakai, hingga obat-obatan. Di sekitar ruang tamu tempat mereka berkumpul, terlihat tas punggung berisi pakaian seadanya saat mengungsi.
-
Apa isi Tas Siaga Bencana? Dalam situasi banjir, Tas Siaga Bencana memiliki sifat yang tahan air (waterproof) sehingga masyarakat dapat membawa kebutuhan penting di dalamnya. Menurut Sutang, isi Tas Siaga Bencana bisa mencakup berbagai kebutuhan dasar maupun salinan dokumen penting seperti surat tanah, surat kendaraan, atau akta kelahiran.
-
Apa saja yang harus ada di dalam tas siaga bencana? Tas ini harus mencakup barang-barang yang mendukung kelangsungan hidup Anda dan keluarga, seperti makanan, air, dan peralatan medis dasar.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
-
Kenapa penting mempersiapkan Tas Siaga Bencana? 'TSB dirancang untuk mempermudah proses evakuasi ke tempat yang lebih aman,' ujar Sutang, Jumat (29/11).
-
Bagaimana peran Tas Siaga Bencana dalam bencana? Dalam situasi banjir, Tas Siaga Bencana memiliki sifat yang tahan air (waterproof) sehingga masyarakat dapat membawa kebutuhan penting di dalamnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
pengungsi korban gempa donggala di samarinda ©2018 Merdeka.com/saud rosadi
Rustam (51), warga yang juga PNS asal Donggala, mengatakan, sebagian rumah mereka penuh retak hingga hancur pascagempa Jumat (28/9) sore lalu. Tinggal di pengungsian pun, sempat mereka lakoni, bersama dengan pengungsi lainnya.
"Kami, mau bertahan di kampung Pak. Cuma, keluarga dari Samarinda, ada datang menjenguk, akhirnya ngajak ke Samarinda," kata Rustam, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Selasa (9/10).
Diputuskan, semua keluarga di kawasan Boya, kecamaran Banawa Donggala, mengungsi sementara ke Samarinda. "Masih belum stabil, masih mencekam, trauma Pak. Kita ke Samarinda, mengungsi, untuk menenangkan saja Pak," ujar Rustam.
Bergeser ke Palu berbekal seadanya, Rustam dan 31 pengungsi lainnya, bertolak ke Balikpapan, menggunakan kapal Pelni KM Labobar, dari pelabuhan Pantoloan. Tiba di Samarinda, Senin (8/10) sore kemarin.
"Alhamdulilah, pemerintah, semua organisasi lainnya, antusias, baik," ungkap Rustam.
pengungsi korban gempa donggala di samarinda ©2018 Merdeka.com/saud rosadi
Bencana gempa itu, menyisakan trauma mendalam bagi salah seorang Lansia, pengungsi asal Donggala. "Ibu itu sering jadi kaget-kaget sendiri. Secara umum kondisi kami sehat, juga ada satu di antaranya ibu hamil, juga sehat," tambah Rustam.
Sementara, petugas Tanggap Darurat dan Evakuasi BPBD Samarinda, Nanang Arifin menjelaskan, jumlah pengungsi dan keperluannya, terus didata agar segera direalisasikan.
"Pengungsi (asal Donggala) ini, memang masih trauma. Kemungkinan angka pengungsi terus bertambah. Kita tindaklanjuti soal bantuan logistik yang sangat diperlukan," kata Nanang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
asyarakat terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah hampir sepekan mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanyak pengungsi yang kelaparan, kesulitan air bersih, kesulitan akses peralatan kebersihan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga telah mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban untuk siang dan malam masing-masing 3.500 orang
Baca SelengkapnyaDengan mempersiapkan tas siaga bencana yang lengkap dan terorganisir, kita dapat meningkatkan kesiapan dan ketahanan saat menghadapi bencana alam.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca Selengkapnya