36 Jam tenggelam di waduk, Andri dan Arifin ditemukan tewas
Merdeka.com - Pencarian Tim SAR terhadap Andri Wiranto (25) dan Muhammad Arifin (23)yang tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali, Jawa Tengah sejak Kamis (19/2) siang, akhirnya membuahkan hasil. Kedua pemuda asal Dusun Kalibening, Desa Kragilan, Mojosongo, Boyolali tersebut ditemukan tewas berdampingan tak jauh dari lokasi tenggelam.
Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya mengatakan kedua korban ditemukan saat tim SAR melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
"Mereka ditemukan sekitar pukul 20.45 WIB, saat Tim SAR berpatroli sambil mengaduk-aduk air. Korban pertama ditemukan 100 meter ke arah timur dari lokasi tenggelam di kedalaman 3 meter. Sedang korban kedua ditemukan 5 meter dari korban pertama," jelasnya.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
Kapolsek Sambi, Boyolali, AKP Bambang Rusito mengemukakan usai dievakuasi dengan peralatan manual, kedua korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Hasil pemeriksaan tim medis, menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Selesai diotopsi kedua korban langsung kami serahkan ke keluarga di rumah masing-masing dengan ambulans," ucapnya.
Andri Wiranto dan Muhammad Arifin tenggelam di Waduk Cengklik, Kamis (19/2) siang sekitar pukul 13.30 WIB.
Sejumlah saksi mata mengatakan, keduanya terjatuh dari perahu gethek yang ditumpanginya, saat memancing di waduk Cengklik Boyolali. Hingga Kamis petang keduanya belum ditemukan. Tim SAR dibantu warga sekitar menghentikan pencarian, lantaran hujan deras dan cuaca buruk serta gelap.
Peristiwa nahas tersebut terjadi saat keduanya memancing dengan perahu gethek yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir waduk.
Namun saat keduanya hendak kembali ke darat, Arifin terjatuh dari gethek. Andri yang berusaha menolong dengan bambu pendorong gethek, justru ikut terjatuh. Karena tak bisa berenang, keduanya tak berhasil menyelamatkan diri.
Celakanya, perahu gethek tertiup angin kencang dan menjauh dari keduanya. Warga setempat yang melihat kejadian tersebut langsung melapor ke Polsek Sambi dan Basarnas SAR Solo. Sekitar jam 14.00 tim SAR dibantu TNI dan warga tiba di lokasi untuk melakukan pencarian. Namun hingga Jumat (20/2) petang, kedua korban tak ditemukan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaPacar Tamara Tyasmara Yudha Arfandi alias YA (33) sempat berdalih sengaja menenggelamkan karena agar pernapasan kuat.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaDirektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konpers terkait kematian Dante yang merupakan anak Tamara Tyasmara.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi memastikan penyebab tewasnya Dante bukan karena mengkonsumsi zat-zat berbahaya.
Baca SelengkapnyaSempat Video Call Keluarga, Warga Cakung Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Sodong
Baca Selengkapnya