4 Aksi heroik Pasukan Garuda atasi konflik di luar negeri
Merdeka.com - Indonesia telah lama dipercaya mengirim pasukan TNI untuk misi perdamaian dunia yang dicanangkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasukan ini disebut Kontingen Garuda, sering pula disebut Pasukan Garuda.
Kontingen Garuda pertama kali dikirim ke Mesir tahun 1957 dengan misi menghentikan pertikaian Mesir dan Israel. Lalu selanjutnya Kontingen Garuda II dan Garuda III dikirim ke Kongo tahun 1960 dan 1962. Tahun 1973, Pasukan Garuda IV dikirim ke Vietnam.
Kini Kontingen Garuda XXXII-C MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) masih bertugas di Haiti. Mereka bertugas membangun infrastruktur dan menjaga stabilitas di negara tersebut.
-
Kapan SBY menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB? Pada tahun 1995, Jenderal TNI (Purn) SBY sempat dipercaya sebagai perwira yang bertugas sebagai penjaga perdamaian di Bosnia.
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Bagaimana Indonesia terpilih? Indonesia meraih 144 suara yang dihadiri oleh 190 negara dari 193 negara.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang mengakui Indonesia sebagai negara ramah? Indonesia banyak dikagumi masyarakat dunia karena keramahannya terhadap wisatawan mancanegara. Saking ramahnya, Indonesia masuk daftar negara paling ramah di dunia berdasarkan survei Expat Insider 2022 versi Internations, demikian dikutip dari laman resmi kemenparekraf.go.id.
-
Kapan TNI naik peringkat? Tahun lalu, TNI ada di posisi ke-15. Posisi TNI naik dua peringkat.
Selain itu Kontingen Garuda lain masih bertugas adalah Kontingen Garuda XX-K di Kongo. Mereka menjalani misi MONUSCO (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo)
Pasukan Garuda pun masih dibutuhkan di Libanon. Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL masih menjalani misi di perbatasan Lebanon dan Israel.
Berikut aksi Pasukan Garuda atasi konflik di luar negeri.
Cegah tembak menembak Israel dan Lebanon
Perbatasan Israel dan Lebanon sempat tegang karena persoalan sepele. Pihak IDF (Israel Defence Force) berencana memotong pohon tumbang yang menimpa pagar perbatasan. Namun pihak Lebanese Armed Force (LAF) tak mengizinkan.Peristiwa ini terjadi Jumat, 20 Desember 2013 sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Kondisi di sepanjang Blue Line yang sehari-hari biasanya lengang berubah menjadi ramai dan menegangkan. Kedua pihak baik Lebanese Armed Force maupun Israel Defence Force masing-masing bersenjata lengkap.Mendapat informasi, Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) segera bergerak. Letkol Inf M. Asmi memerintahkan anggotanya untuk menuju Temporary Post-37 dan berjaga di sepanjang jalan Blue Line perbatasan Libanon dan Israel.Prajurit TNI segera menempatkan diri berada di tengah-tengah antara tentara LAF dan IDF. Beberapa personel TNI berdiri menghadap ke arah tentara Israel dan sebagian yang lain menghadap ke arah Libanon sambil mengibar-ngibarkan Bendera UN (United Nation). Sebagai pertanda bagi kedua pihak bahwa pasukan UNIFIL telah hadir di antara mereka.Letkol Inf M. Asmi memerintahkan kepada para prajuritnya agar senantiasa awas dan waspada selama menengahi ketegangan antara tentara LAF dengan IDF.Di bawah pengawasan kontingen Garuda, akhirnya insiden ini bisa diselesaikan tanpa tembak menembak.
Topik pilihan: TNI AD | TNI AU
Selamatkan Pasukan Spanyol dari Hizbullah
Pasukan Garuda di Libanon juga sempat menyelamatkan pasukan pengintai Spanyol yang sedang melakukan patroli. Saat itu posisi tim Spanyol benar-benar terjepit karena dikejar pasukan Hizbullah.Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W.Ceritanya saat itu 60 pasukan Spanyol yang mengendarai 10 panser sedang berpatroli rutin. Mereka sempat mengambil foto dokumentasi kabel saluran air yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah. Ternyata aksi mereka diketahui Hizbullah.Dengan menggunakan 10 motor trail dan mobil, Hizbullah mengejar tentara Spanyol. Mereka menyandang AK-47 dan roket antitank. Tim pengintai Spanyol terpaksa meminta bantuan Kontingen Indonesia.Untuk mencegah pertempuran darah, akhirnya Spanyol terpaksa menyerahkan memory card kamera tersebut pada Hizbullah disaksikan pasukan Garuda sebagai penengah."Anda punya senjata, kami juga punya. Kami tidak takut menghadapi anda," kata Hizbullah galak pada tentara Spanyol.Maka setelah konflik mereda, anggota Pasukan Garuda menemui para tokoh Hizbullah. Mereka mencoba menerangkan ada kesalahpahaman antara Hizbullah dan Spanyol. Hubungan pasukan TNI dengan warga sekitar Libanon memang dekat. Sikap Pasukan Indonesia yang ramah tamah ternyata mempunyai keuntungan. Apalagi rakyat Libanon dan Indonesia sama-sama beragama Islam.Setelah pasukan Garuda memberi penerangan, para anggota Hizbullah bisa memahami masalah tersebut. Mereka pun melupakan konflik yang terjadi dengan pasukan Spanyol dari United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) ini."Kami orang Libanon sebenarnya tidak menghargai dan menghormati UNIFIL karena mereka tidak berpihak secara adil pada orang Libanon selatan. Tetapi kami melakukan ini karena sangat menghormati anda orang Indonesia," kata Hizbullah.
Topik pilihan: TNI AD | TNI AU
Pasukan 'Hantu' Garuda di Kongo
Desember 1962 di Kongo sedang bergolak. Kontingen Garuda III (Konga III) di bawah pimpinan Kolonel Kemal Idris berangkat sebagai pasukan perdamaian di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo).Saat itu kelompok milisi di bawah pimpinan Moises Tsommbe ingin lepas dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu. Rakyat sipil pun segera menjadi korban pertikaian antar milisi dan tentara pemerintah.Pasukan Garuda III segera dikenal karena keluwesannya bergaul. Banyak Singkong di Kongo, pasukan TNI pun mengajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Selama ini rakyat Kongo hanya mengolah singkong menjadi tepung yang rasanya tidak enak.Suatu hari, terjadi serangan yang dilakukan 2.000 gerilyawan Kongo ke markas Pasukan Garuda. Saat itu markas hanya dipertahankan 300 tentara. Setelah baku tembak berjam-jam, gerilyawan dapat dipukul mundur. Untungnya tak ada korban di pihak Indonesia.Serangan balasan pun segera dirancang untuk menangkap para pemberontak. Letjen Kemal Idris menceritakan hal ini dalam buku biografi, Kemal Idris, bertarung dalam revolusi terbitas Sinar Harapan."Kami melakukan penyerangan di malam hari dengan kapal yang digelapkan di atas danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah Albertville. Pasukan kami yang berkekuatan 30 orang menyamar sebagai hantu," beber Kemal Idris.Kemal tahu 3.000 pemberontak itu sangat percaya takhayul. Mereka takut pada hantu spritesses yang digambarkan berwarna putih dan melayang-layang di waktu malam. Maka 30 anggota pasukan garuda itu berpakaian jubah putih dan segera menyerang."Melihat sosok-sosok putih bergerak-gerak, semangat mereka hilang sama sekali dan segera menyerah," kata Kemal.Dalam operasi kilat itu, ribuan gerilyawan Kongo ditangkap. Senjata-senjata mereka yang ternyata lumayan canggih disita. Dalam peristiwa itu hanya seorang prajurit TNI yang cidera. Salah seorang gerilyawan yang panik saat digerebek, melemparkan ayam yang tengah dibakarnya pada tentara kita."Sejak itu, anggota Garuda III dikenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang," kata Kemal bangga.
Topik pilihan: TNI AD | TNI AU
Israel-Libanon hampir bentrok gara-gara benda aneh
Tim patroli Kompi Alfa Satgas Indobatt di Lebanon menemukan benda mencurigakan. Benda yang mirip bom itu ditemukan di bawah sebuah pohon sekitar 15 meter dari badan jalan TP-36 yang berada di perbatasan antara Israel dan Lebanon.Menurut Komandan Peleton Kompi A satgas Indobatt Lettu Inf Maulana, penemuan kotak berawal ketika tim patroli melihat cahaya berkelap-kelip di bawah sebuah pohon. Mereka segera menghentikan kendaraan dan mengecek benda tersebut. Kotak misterius tersebut terdiri dari dua bagian kompartemen berwarna hitam dan putih.Dengan penemuan kotak misterius tersebut di daerah perbatasan Israel-Lebanon, spontan pihak Israel menempatkan pasukan IDF (Israeli Defence Force) di daerah perbatasan. Begitu pula dengan pihak Lebanon yang juga menurunkan personel Lebanese Armed Forces (LAF) di sekitar area TP-36 lengkap dengan senjata M-16 dan kendaraan jenis Humvee. Demikian keterangan dari Puspen TNI, Senin (20/1).Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi, langsung memerintahkan Danki Alfa untuk membuat barikade dengan menggunakan Kendaraan Tempur (Ranpur) ANOA dan VAB di tengah-tengah perbatasan di antara kedua belah pihak guna mencegah pertikaian lebih lanjut dan kontak senjata."Selama keberadaan kotak tersebut belum jelas statusnya, maka area TP-36 wajib dijaga 24 jam penuh oleh personel Indobatt," tutur Letkol Inf M Asmi."Selain itu, jalan menuju ke TP-36 juga wajib diblokir dengan Ranpur agar kendaraan sipil yang tidak berkepentingan tidak bisa memasuki area TP-36 untuk menghindari semakin ramainya suasana di daerah perbatasan dan hal-hal yang tidak diinginkan," lanjut Asmi.
Baca juga:Ini aksi TNI di 9 wilayah banjir Jakarta yang terparahPasukan Garuda temukan benda aneh di perbatasan Israel-LebanonTNI terjunkan Kopassus dan Marinir amankan PemiluJenderal Budiman minta semua prajurit siaga bantu bencanaTNI kerahkan truk militer beroda tinggi untuk korban banjir (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki (Polisi Laki) dan 24 Polwan (Polisi Wanita).
Baca SelengkapnyaPresiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa pemerintahannya mendapatkan helm dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca SelengkapnyaSejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.
Baca SelengkapnyaRetno menyebut pengiriman pasukan perdamaian ini dilakukan usai adanya gencatan senjata
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan bersama Sekjen PBB, Prabowo menyampaikan komitmennya untuk mendukung perdamaian Palestina.
Baca SelengkapnyaAda 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.
Baca SelengkapnyaDalam perannya selama dua periode mnjabat menteri luar negeri, Retno Marsudi memapu membawa Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.
Baca Selengkapnyaerbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo sebelumnya sempat mengungkapkan akan mengirim pasukan perdamaian ke Gaza.
Baca SelengkapnyaMisi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaJenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.
Baca Selengkapnya