Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Aksi nyeleneh PSK Dolly tolak penutupan

4 Aksi nyeleneh PSK Dolly tolak penutupan Gang Dolly. ©REUTERS/Sigit Pamungkas

Merdeka.com - PSK, mucikari dan sebagian warga Gang Dolly dan Jarak lantang menolak penutupan lokalisasi yang sudah mengakar kuat ini. Mereka pun mengaku tak takut dan siap mati mempertahankan lokalisasi di jantung kota pahlawan yang sudah melegenda itu.

Sebagai upaya penolakan, para PSK dan mucikari juga kerap melakukan aksi turun ke jalan bahkan hingga memblokir Jalan Jarak, Surabaya. Namun bukan itu aksi turun ke jalan saja yang dilakukan para PSK, mereka juga melakukan aksi-aksi unik hingga nyeleneh.

Para PSK dan mucikari juga pernah menampilkan pertunjukan atau teater yang berjudul 'Dolly Riwayatmu Kini' beberapa waktu. Lalu aksi apalagi yang dilakukan para PSK DOlly dalam upayanya melawan Wali Kota Surabaya Tri Risma?

Berikut 4 aksi nyeleneh para PSK menolak penutupan Gang Dolly:

Warga Dolly tumbal kerbau bule

Aksi para penghuni Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur pasca-deklarasi penutupan oleh Pemkot Surabaya pada 18 Juni lalu, hampir setiap hari dilakukan dengan berbagai cara, mulai menggelar upacara bendera hingga atraksi debus dari Mbah Gimbal.Kemarin puluhan penghuni lokalisasi kembali turun jalan. Kali ini, aksi yang mereka lakukan adalah mengarak seekor kerbau bule keliling lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, yang kemudian diakhiri dengan penyembelihan hewan tersebut sebagai tumbal.Arak-arakan dimulai dari Posko Front Pekerja Lokalisasi (FPL) di Jalan Jarak, kemudian masuk ke lorong-lorong lokalisasi yang ada di kawasan tersebut. Saat mengarak kerbau tersebut, di atas kepalanya tertempel kertas karton bertuliskan 'Tumbale Dolly-Jarak'. Selain itu, kertas karton itu juga tertulis nama Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Kepala Dinas Sosial Surabaya, Supomo.Sementara penyembelihan tumbal kerbau yang dilakukan usai arak-arakan, tujuannya agar Dolly dan Jarak tetap bisa beroperasi kembali. Sebab, selama ini, lokalisasi yang didirikan perempuan keturunan Belanda, Dolly van Der Mart itu, menjadi tumpuan perekonomian warga sekitar, mulai dari tukang cuci, warung makanan hingga tukang parkir.

PSK dan mucikari kembalikan uang kompensasi

Sekitar 12 pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, berbondong-bondong mengembalikan uang kompensasi yang sudah diambilnya dari Koramil 0832/01, Sawahan, Rabu (25/6).PSK dan mucikari yang sudah mengambil uang kompensasinya, ada sekitar 350 orang lebih. Namun, jumlah itu kembali berkurang, karena 12 orang di antaranya berinisiatif mengembalikan uang kompensasi Rp 5.050.000 untuk masing-masing PSK dan Rp 5 juta untuk masing-masing mucikari.Alasannya, mereka masih ingin bekerja sebagai pelayan seks di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, yang ternyata masih menggeliat pasca-deklarasi penutupan yang dilakukan Pemkot Surabaya pada 18 Juni lalu di Islamic Center.Salah satu PSK yang mengembalikan uang kompensasi itu adalah Lina. PSK Gang Dolly asal Malang ini mengaku, keinginannya untuk mengembalikan uang tersebut murni atas keinginannya sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain.

Topik pilihan: Prostitusi | human trafficking

Ribuan PSK tolak uang kompensasi

Tepat pukul 16.00 WIB, kamis (26/6) sore, Pemkot Surabaya, Jawa Timur memutuskan untuk mengakhiri masa penyaluran uang kompensasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Kelurahan Putata Jaya, Kecamatan Sawahan. Penyaluran dana kompensasi untuk 1.449 pekerja seks komersial (PSK) dan 311 mucikari itu sendiri, dilakukan sejak tanggal 19 Juni.Namun hingga Kamis sore, para PSK dan mucikari yang mengambil dana kompensasi melalui Kantor Koramil Kecamatan Sawahan, terhitung hanya 395 PSK dan 64 mucikari saja."Bagi yang belum mengambil, kami masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari Pemkot Surabaya. Termasuk nama-nama yang belum tercatat," kata Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Surabaya, Dedy Sosialisto dalam keterangan pers-nya di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Kamis (26/6).Dia merinci, hingga ditutupnya pengambilan dana kompensasi penutupan lokalisasi, terhitung ada 1.054 PSK dan 247 mucikari yang belum mengambil haknya di Koramil Sawahan. "Bagi yang telah mengambil tapi kemudian mengembalikan uang kompensasinya lagi, secara otomatis tidak terhitung," lanjutnya.

Topik pilihan: Prostitusi | human trafficking

PSK dan Mucikari gelar tumpengan

PSK warga masyarakat lokalisasi Dolly dan Jarak juga pernah menggelar tumpengan di perempatan gang Lebar Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara tumpengan dan pengajian itu dilakukan pada Rabu (18/06) malam.Tumpengan yang digelar oleh tokoh masyarakat dan perangkat desa ini sebagai deklarasi penolakan penutupan lokalisasi Dolly. Di waktu yang bersama, Wali Kota Surabaya Tri Risma juga menggelar deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan jarak di Gedung Islamic Center, jalan Dukuh Kupang, Surabaya.Aksi tumpengan ini pun dihadiri PSK, mucikari dan warga sekitar. Acara tumpengan ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap deklarasi yang dilakukan Tri Risma.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Aksi Emak-Emak Geruduk Gedung KPU Tolak Kecurangan Pemilu 2024
FOTO: Aksi Emak-Emak Geruduk Gedung KPU Tolak Kecurangan Pemilu 2024

Mereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini di Gedung DPR: Demonstran Tutup Tol Dalam Kota Arah Slipi
Situasi Terkini di Gedung DPR: Demonstran Tutup Tol Dalam Kota Arah Slipi

Demonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.

Baca Selengkapnya
Bawa Bambu, Rombongan Pelajar Gabung Ikut Demo di DPR
Bawa Bambu, Rombongan Pelajar Gabung Ikut Demo di DPR

Kehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata

Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Ribuan Warga Tumpah Ruah di GDC Depok Gelar Aksi Bela Palestina
FOTO: Penampakan Ribuan Warga Tumpah Ruah di GDC Depok Gelar Aksi Bela Palestina

Kawasan jalan raya di GDC, Depok berubah menjadi lautan putih manusia saat aksi 'Depok Untuk Palestina'.

Baca Selengkapnya
Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan
Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan

Perjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan

Baca Selengkapnya
Gembong PKI Kebal Peluru Tak Mempan Ditembak, Ternyata Jimatnya Ditaruh di Sini
Gembong PKI Kebal Peluru Tak Mempan Ditembak, Ternyata Jimatnya Ditaruh di Sini

Seorang perwira militer Australia kaget setengah mati lihat seorang tahanan PKI berkali-kali ditembak tak mempan oleh TNI.

Baca Selengkapnya
Kades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Kades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini

Kades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini

Baca Selengkapnya
Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas
Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas

Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR

Di sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini di Gedung MK: Massa Aksi Diterima dan Duduki Halaman
Situasi Terkini di Gedung MK: Massa Aksi Diterima dan Duduki Halaman

Massa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya