4 Aksi nyeleneh PSK Dolly tolak penutupan
Merdeka.com - PSK, mucikari dan sebagian warga Gang Dolly dan Jarak lantang menolak penutupan lokalisasi yang sudah mengakar kuat ini. Mereka pun mengaku tak takut dan siap mati mempertahankan lokalisasi di jantung kota pahlawan yang sudah melegenda itu.
Sebagai upaya penolakan, para PSK dan mucikari juga kerap melakukan aksi turun ke jalan bahkan hingga memblokir Jalan Jarak, Surabaya. Namun bukan itu aksi turun ke jalan saja yang dilakukan para PSK, mereka juga melakukan aksi-aksi unik hingga nyeleneh.
Para PSK dan mucikari juga pernah menampilkan pertunjukan atau teater yang berjudul 'Dolly Riwayatmu Kini' beberapa waktu. Lalu aksi apalagi yang dilakukan para PSK DOlly dalam upayanya melawan Wali Kota Surabaya Tri Risma?
-
Apa yang unik dari gang di Bandung? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Mengapa para pahlawan rela berkorban? Mereka sadar bahwa selama mereka bersatu tidak ada yang tidak bisa dikalahkan. Bersatu saudara-saudara sekalian. Sama seperti yang dilakukan oleh para pahlawan kita dahulu.
-
Dimana 'Kota Orang Mati' itu berada? Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
-
Dimana nama-nama ini? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan nama bayi laki-laki Islam 2 kata dalam Al-Quran yang telah kami rangkum secara khusus hanya untuk Anda.
-
Apa saja yang harus diamankan? Sebelum mudik, periksa semua pintu dan jendela untuk memastikan semuanya terkunci dengan aman. Gunakan gembok tambahan jika perlu dan pastikan tidak ada akses yang bisa dimanfaatkan oleh pencuri.
-
Bagaimana kondisi gang di Bandung? Jalanannya sudah diaspal dan dicor semen. Terlihat rumah-rumah warga juga bersih dan jauh dari kata kumuh. Banyak di antara pemilik rumah menanam tanaman hias di depan tempat tinggalnya, sehingga tampak hijau.
Berikut 4 aksi nyeleneh para PSK menolak penutupan Gang Dolly:
Warga Dolly tumbal kerbau bule
Aksi para penghuni Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur pasca-deklarasi penutupan oleh Pemkot Surabaya pada 18 Juni lalu, hampir setiap hari dilakukan dengan berbagai cara, mulai menggelar upacara bendera hingga atraksi debus dari Mbah Gimbal.Kemarin puluhan penghuni lokalisasi kembali turun jalan. Kali ini, aksi yang mereka lakukan adalah mengarak seekor kerbau bule keliling lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, yang kemudian diakhiri dengan penyembelihan hewan tersebut sebagai tumbal.Arak-arakan dimulai dari Posko Front Pekerja Lokalisasi (FPL) di Jalan Jarak, kemudian masuk ke lorong-lorong lokalisasi yang ada di kawasan tersebut. Saat mengarak kerbau tersebut, di atas kepalanya tertempel kertas karton bertuliskan 'Tumbale Dolly-Jarak'. Selain itu, kertas karton itu juga tertulis nama Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Kepala Dinas Sosial Surabaya, Supomo.Sementara penyembelihan tumbal kerbau yang dilakukan usai arak-arakan, tujuannya agar Dolly dan Jarak tetap bisa beroperasi kembali. Sebab, selama ini, lokalisasi yang didirikan perempuan keturunan Belanda, Dolly van Der Mart itu, menjadi tumpuan perekonomian warga sekitar, mulai dari tukang cuci, warung makanan hingga tukang parkir.
PSK dan mucikari kembalikan uang kompensasi
Sekitar 12 pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, berbondong-bondong mengembalikan uang kompensasi yang sudah diambilnya dari Koramil 0832/01, Sawahan, Rabu (25/6).PSK dan mucikari yang sudah mengambil uang kompensasinya, ada sekitar 350 orang lebih. Namun, jumlah itu kembali berkurang, karena 12 orang di antaranya berinisiatif mengembalikan uang kompensasi Rp 5.050.000 untuk masing-masing PSK dan Rp 5 juta untuk masing-masing mucikari.Alasannya, mereka masih ingin bekerja sebagai pelayan seks di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, yang ternyata masih menggeliat pasca-deklarasi penutupan yang dilakukan Pemkot Surabaya pada 18 Juni lalu di Islamic Center.Salah satu PSK yang mengembalikan uang kompensasi itu adalah Lina. PSK Gang Dolly asal Malang ini mengaku, keinginannya untuk mengembalikan uang tersebut murni atas keinginannya sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain.
Topik pilihan: Prostitusi | human trafficking
Ribuan PSK tolak uang kompensasi
Tepat pukul 16.00 WIB, kamis (26/6) sore, Pemkot Surabaya, Jawa Timur memutuskan untuk mengakhiri masa penyaluran uang kompensasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Kelurahan Putata Jaya, Kecamatan Sawahan. Penyaluran dana kompensasi untuk 1.449 pekerja seks komersial (PSK) dan 311 mucikari itu sendiri, dilakukan sejak tanggal 19 Juni.Namun hingga Kamis sore, para PSK dan mucikari yang mengambil dana kompensasi melalui Kantor Koramil Kecamatan Sawahan, terhitung hanya 395 PSK dan 64 mucikari saja."Bagi yang belum mengambil, kami masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari Pemkot Surabaya. Termasuk nama-nama yang belum tercatat," kata Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Surabaya, Dedy Sosialisto dalam keterangan pers-nya di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Kamis (26/6).Dia merinci, hingga ditutupnya pengambilan dana kompensasi penutupan lokalisasi, terhitung ada 1.054 PSK dan 247 mucikari yang belum mengambil haknya di Koramil Sawahan. "Bagi yang telah mengambil tapi kemudian mengembalikan uang kompensasinya lagi, secara otomatis tidak terhitung," lanjutnya.
Topik pilihan: Prostitusi | human trafficking
PSK dan Mucikari gelar tumpengan
PSK warga masyarakat lokalisasi Dolly dan Jarak juga pernah menggelar tumpengan di perempatan gang Lebar Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara tumpengan dan pengajian itu dilakukan pada Rabu (18/06) malam.Tumpengan yang digelar oleh tokoh masyarakat dan perangkat desa ini sebagai deklarasi penolakan penutupan lokalisasi Dolly. Di waktu yang bersama, Wali Kota Surabaya Tri Risma juga menggelar deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan jarak di Gedung Islamic Center, jalan Dukuh Kupang, Surabaya.Aksi tumpengan ini pun dihadiri PSK, mucikari dan warga sekitar. Acara tumpengan ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap deklarasi yang dilakukan Tri Risma.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKawasan jalan raya di GDC, Depok berubah menjadi lautan putih manusia saat aksi 'Depok Untuk Palestina'.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaSeorang perwira militer Australia kaget setengah mati lihat seorang tahanan PKI berkali-kali ditembak tak mempan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaTercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.
Baca Selengkapnya