4 Cara Risma sulap lokalisasi Dolly jadi pusat bisnis
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini kembali menegaskan rencana penutupan lokalisasi Gang Dolly, paling lambat, sebelum bulan Ramadan 2014, sudah harus rata dengan tanah. Bagi Pemkot Surabaya, penutupan lokalisasi, yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu, sejatinya bukan hal yang sulit.
Namun, kata Risma,yang perlu mendapat perhatian lebih dari Pemkot Surabaya adalah pengkondisian pasca-penutupan lokalisasi itulah yang lebih berat. "Kalau sekadar menutup saja, sekarang pun bisa. Tapi masalahnya, kami harus menyiapkan tindakan pasca-penutupan. Pengkondisian itu yang jauh lebih berat karena sangat menentukan keberlanjutan kawasan tersebut," kata perempuan kelahiran Kediri tersebut, Senin (9/12). Berikut ini 4 cara Risma menghapus Gang Dolly dari peta prostitusi seperti dirangkum merdeka.com:
Siapkan dana di atas Rp 25 Miliar
-
Apa keistimewaan perempuan Surabaya? Surabaya Kota ini dikenal sebagai salah satu gudangnya perempuan cantik. Perempuan asal Kota Pahlawan diidentikkan punya kulit kuning langsat. Maia Estianty dan Gisella Anastasia adalah dua di antara banyak perempuan asal Surabaya yang cantik dan berbakat.
-
Dimana kawasan elite Surabaya berada? Kawasan Tunjungan, Kayoon, Diponegoro, Arjuno, dan Darmo yang merupakan kawasan elite Eropa berkembang sebagai pusat kota Surabaya.
-
Bagaimana Surabaya jadi kota penting di masa kolonial? Pada masa kolonial Hindia Belanda, Surabaya adalah kota penting karena merupakan pelabuhan ekspor-impor di Nusantara.
-
Apa yang menarik dari tempat wisata Surabaya? Surabaya memiliki pesona wisata yang kaya akan sejarah dan budaya, menawarkan beragam pengalaman bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keunikan kota ini.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa itu Kota Saranjana? Kota Saranjana adalah sebuah kota legendaris yang dipercaya berada di wilayah Kalimantan Selatan, namun keberadaannya tidak dapat dilihat oleh mata manusia biasa. Kota ini digambarkan sebagai sebuah tempat dengan peradaban yang sangat maju, lengkap dengan gedung-gedung tinggi, teknologi canggih, dan kehidupan yang makmur.
Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Pemkot Surabaya, Agus Imam Sonhaji dalam konferensi persnya, pihaknya telah menyiapkan anggara Rp 25.296.103.707 untuk merehabilitasi pembangunan di empat wilayah eks lokalisasi yang telah ditutup. Angka itu belum termasuk Dolly,"Untuk lokalisasi Dolly, kami masih melakukan pengecekan secara detail, berapa yang kami anggarkan untuk merehabilitasinya. Tentu anggarannya juga sangat besar," kata Sonhaji di Balai Kota Surabaya.Sementara dana kurang lebih sekitar Rp 25 miliar itu, lanjut dia, khusus diperuntukkan rencana rehabilitasi eks lokalisasi Klakah Rejo, Sememi, Morokrembangan dan Dupak Bangunsari."Dana tersebut digunakan untuk membangun pasar, sentra PKL, dan sejumlah sarana fasilitas umum lainnya. Dengan demikian, warga penghuni eks lokalisasi mendapat peluang kerja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya," katanya lagi.
Selamatkan anak sekolah
Kepala Dinas Sosial Pemkot Surabaya, Supomo menjelaskan, berdasar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 1999, secara jelas menyebutkan, kawasan Gang Dolly tersebut berfungsi sebagai rumah tinggal, bukan tempat prostitusi. "Atas dasar Perda tersebut Pemkot Surabaya berhak mengambil tindakan tegas demi kebaikan kota. Sehingga untuk penutupan lokalisasi itu tidak diperlukan persetujuan apa pun," tegas Supomo.Dijelaskan Supomo, salah satu alasan kuat Wali Kota Risma ingin segera merombak kawasan Dolly dan menjadikannya sebagai lokasi sentra bisnis adalah keprihatinan akan kondisi sekolah."Bu Wali beberapa kali mengunjungi sekolah yang terletak di kawasan prostitusi. Hasilnya miris. Anak-anak di lingkungan lokalisasi cenderung minder, malu, rendah diri, dan lebih parah lagi ada yang sampai frustrasi. Belum lagi, geliat bisnis prostitusi akan mempengaruhi tumbuh kembang anak yang tinggal di sekitarnya. Dan itu pasti menimbulkan dampak buruk bagi psikologis anak," katanya.Sementara terkait makin menjamurnya bisnis prostitusi terselubung pasca-penutupan, Supomo menegaskan, kalau pihaknya tetap akan melakukan kontrol yang ketat. "Pemkot tidak melakukan penutupan saja, tapi juga memberi solusi. Kalaupun masih ada, atau penutupan ini menimbulkan dampak, tentu kita tidak akan tinggal diam," janjinya.
Membangun taman dan fasilitas olahraga
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji memaparkan, dalam desain rencana pembangunan nantinya, terdapat 12 kawasan eks lokalisasi, termasuk Gang Dolly yang akan dijadikan Unit Pengembangan (UP) oleh Pemkot Surabaya."12 kawasan eks lokalisasi itu akan menjadi prioritas pembangunan. Di kawasan yang disebut dengan Unit Pengembangan tersebut akan dibangun fasilitas umum seperti taman, fasilitas olahraga dan fasilitas pelengkap lainnya," kata Agus, Rabu lalu.Sementara itu, lanjut dia, di masa mendatang, Gang Dolly diproyeksikan sebagai sentra bisnis dan perdagangan. "Direncanakan, Jalan Putat (yang menjadi jalan utama menuju Gang Dolly) dilebarkan menjadi sekitar 25 meter. Tujuannya, agar akses transportasi dan bisnis terbuka sehingga kawasan tersebut bisa lebih berkembang."Agus menambahkan, langkah Pemkot Surabaya merehabilitasi kawasan eks lokalisasi terbagi dalam empat hal, yaitu pemberdayaan sosial, ekonomi, lingkungan, dan bantuan langsung melalui mekanisme hibah. "Pemberdayaan sosial fokus kepada bagaimana agar PSK mau beralih profesi yang memberikan kontribusi positif kepada masyarakat," tandas dia.
Pemberdayaan sosial
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Sonhaji, menerangkan langkah pemkot merehabilitasi kawasan eks lokalisasi terbagi dalam empat hal, yakni pemberdayaan sosial, ekonomi, lingkungan, dan bantuan langsung melalui mekanisme hibah.Pemberdayaan sosial fokus kepada bagaimana mengubah perilaku PSK sehingga berimbas pada masyarakat sekitar. "Kita berharap PSK bisa berubah sebab apa yang dilakukannya berdampak pada warga di sekitarnya, khususnya anak-anak," tegasnya.Untuk itu, pihaknya gencar membekali para WTS yang berniat alih profesi karena dalam waktu dekat kawasan lokalisasi segera berubah fungsi.
Baca juga: Ini wajah baru Gang Dolly yang diimpikan Risma 5 Cara Wali Kota Risma perangi korupsi di Surabaya Ini cara wali kota Surabaya Risma 'taklukkan' polah DPRD Wali kota Bandar Lampung pamer keberhasilan ke Risma Risma potong anggaran pejabat dan larang rapat di hotel (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gang Dolly dulu dikenal sebagai lokalisasi besar di Surabaya. Siapa sangka, kini kehidupan warganya berubah 180 derajat.
Baca SelengkapnyaDia juga ingin agar DKJ menjadi pusat produksi atau produk strategis Internasional,
Baca SelengkapnyaRK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaAda gedung termegah pada masanya hingga replika mobil Jenderal Mallaby
Baca SelengkapnyaTaman Remaja Surabaya (TRS) siap kembali menjadi tempat hiburan favorit warga Kota Pahlawan.
Baca SelengkapnyaRencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024
Baca SelengkapnyaBangunan ini diharapkan jadi ruang kreatif bagi komunitas, UMKM, dan masyarakat umum
Baca SelengkapnyaJakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.
Baca SelengkapnyaMenhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.
Baca Selengkapnya