4 Cara TNI tebus kesalahan usai bakar Polres OKU
Merdeka.com - Puluhan anggota Batalion Arteri Medan Martapura telah menyampaikan rasa penyesalan dan meminta maaf karena telah merusak dan membakar Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) beberapa hari lalu. Para anggota TNI yang pekan lalu beringas merusak Kantor Polres, berjanji tidak mengulangi lagi.
Tim dari Mabes Polri dan TNI kini mengusut kasus pembakaran ini. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sampai saat ini tim masih bekerja.
"Saya kira ini harus secepat mungkin, waktunya memang kita sesuaikan, artinya segera kita sudah bisa pastikan disampaikan kepada masyarakat, kita menginginkan secepatnya untuk menyelesaikan masalah ini," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo kemarin.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Kapan pasukan TNI menyerbu markas OPM? Baku tembak ini sendiri terjadi ketika pasukan TNI melakukan penyergapan markas OPM di wilayah hutan Distrik Aifat Selatan, Maybrat-Papua Barat Daya, pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 13.00 WIT.
Sebagai rasa empati dan tanggung jawab atas pengerusakan Mapolres OKU, para anggota TNI siap menebus kesalahan. Begini cara anggota TNI bertanggung jawab:
Gajinya siap dipotong
Para anggota TNI yang menjadi pelaku pengerusakan mengaku gajinya siap dipotong untuk membantu membangun Mapolres OKU yang terbakar. Hal itu diungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan saat menggelar jumpa pers di Mapolres OKU Baturaja, Sabtu (9/3) akhir pekan lalu.Menurut Kapolda, anggota Batalion Arteri Medan (Armed) 76/15 Tarik Syailendra Martapura, telah menyampaikan penyesalannya. "Bukti penyesalan itu para anggota Armed menyatakan siap dipotong gaji untuk memperbaiki Mapolres OKU," katanya.
Gotong royong
Para personel TNI juga siap membantu secara fisik membangun Mapolres OKU yang terbakar. Menurut Kapolda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan, pihaknya telah meminta Pangdam II Sriwijaya agar mengerahkan personelnya membantu membangun aset negara tersebut.Pihak Polda juga akan menjadwalkan kegiatan gotong-royong untuk membangun Mapolres OKU dengan mengerahkan seluruh personel Polres, unsur Kodim 0403 dan aparat Pemda OKU membangun kembali Mapolres.
Siapkan Islamic Center
Kapolda juga sudah memerintahkan Kapolres OKU untuk berkoordinasi dengan Kodim 0403 bersama-sama menyiapkan seluruh fasilitas di Islamic Center untuk kegiatan sementara Mapolres OKU. "Untuk seluruh kegiatan pelayanan kepada masyarakat, kami sudah meminta Bupati OKU Yulius Nawawi agar meminjamkan gedung untuk dijadikan markas sementara Polres OKU," ujar Iskandar."Meski fasilitas terbatas pelayanan kepada masyarakat akan dimulai Senin (11/3)," imbuh Iskandar.
Ditindak tegas
Jika terbukti melakukan tindak pidana, maka para anggota TNI yang menjadi pelaku pengerusakan akan dihukum. Pihak TNI dan Polri tengah menginvestigasi kasus ini.Menurut Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Nugroho Widyatomo, ia berjanji akan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi pembakaran Mapolres tersebut. Jika terbukti bersalah, maka akan diberi sanksi.
Baca juga:Prihatin dengan pembakaran Mapolres OKU, TNI gendong polisiDPR: Perilaku korupsi jenderal polisi penyebab bentrok di OKUKisah legendaris kompaknya tentara Simbolon dan polisi Hoegeng 5 Bentrok dahsyat TNI versus PolriIni rombongan TNI saat serang Polres OKU (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaHasil investigasi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, sebelumnya menemukan dugaan keterlibatan anggota TNI terkait kebakaran rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya,.
Baca SelengkapnyaKeluarga Rico mendatangi Komnas HAM, LPSK hingga KPAI agar kasus ini menjadi atensi dan pihak-pihak terkait bisa diperiksa.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut telah menetapkan tiga tersangka pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu. Mereka adalah RAS, YT, dan B.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaTNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kebakaran rumah jurnalis Rico Sampurna Pasaribu di Karo
Baca Selengkapnya