4 Daerah di Jateng Tak Dapat Jatah Vaksin, Ganjar Protes Kemenkes
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan empat kabupaten/kota di provinsi itu pekan ini tidak mendapat jatah pasokan vaksin Covid-19 dari Kemenkes. Keempatnya yakni Kabupaten Cilacap, Wonosobo, Magelang, dan Kota Pekalongan.
"Untuk yang tahap kesatu, hari ini ada empat kabupaten/kota yang tidak dapat bagian. Ini saya juga tidak tahu kenapa. Padahal justru daerah itu yang lebih banyak membutuhkan justru tidak mendapatkan, sama sekali, nol," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo dalam Rapat Penanganan Covid-19 di Gubernuran, Senin (30/8).
Dia menyebut pihaknya akan membagikan dua tahap vaksin sekaligus pada hari ini. Daerah distribusinya sudah dirinci. "Yang pertama kalau kita gabung slot 1 dan dua ini hampir satu juta dosis yaitu 992.140 dosis. Tetapi yang kedua dapat semuanya, alokasinya dari Dinkes ada juga yang TNI/Polri," ungkap Yulianto.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Dimana kekeringan di Cilacap terjadi? Berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap terdapat 105 desa di 20 kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau.
-
Di mana kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Memasuki akhir bulan September, sejumlah daerah di Jateng mulai diguyur hujan. Walau begitu curahnya masih kecil dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan air warga yang daerahnya telah dilanda kekeringan sejak lama.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan daerah sangat antusias untuk menggelar vaksinasi. Ini terbukti ketika Bupati Banyumas, Sragen, Karanganyar, Brebes, dan Kota Tegal bergantian meminta tambahan stok vaksin.
"Jadi mereka itu semangatnya wah top betul, bisa ngebut, bisa menyampaikan dengan bagus kepada masyarakat, sehingga masyarakat antusias. Tapi vaksinnya masih kurang," kata Ganjar.
Pihaknya terus berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menambah alokasi vaksin. Menurut Ganjar, tambahan yang sudah berjalan saat ini belum signifikan.
"Kalau kami bisa diizinkan oleh Kementerian Kesehatan, kasih dong kami lipat gandakan stok vaksin sampai 300 persen agar kami bisa ngejar, karena mereka semangat," ujarnya.
Terkait adanya daerah yang hari ini tak mendapat alokasi vaksin, Ganjar telah mempertanyakannya kepada Kemenkes. Persoalan utama, menurutnya, ada pengaturan yang terlalu detail dalam alokasi vaksin.
Kemenkes ternyata membagi jatah vaksin tidak hanya untuk kabupaten/kota, tetapi juga berdasarkan kelompok, organisasi masyarakat, titipan dari anggota DPR, dan lain-lain.
Ganjar telah meminta Kemenkes tidak terlalu detail dalam pembagian alokasi vaksin. Selain merepotkan vaksinator, juga agar pembagian merata sesuai kebutuhan.
"Saya nggak ngerti nih, kepentingan pusat kayaknya terlalu jauhlah kalau membagi sampai tingkat detail itu. Ormas ini sekian, terus kemudian dari titipan DPR sekian, itu merepotkan kita di bawah. Karena yang di bawah ini akhirnya mereka ditarik, 'ayo dong tempatku dulu ayo dong kelompokku dulu', maka vaksinatornya repot," tuturnya.
Sementara itu, pengaturan mendetail dari Kemenkes terhadap alokasi vaksin dapat dilakukan, jika kelompok-kelompok yang mendapatkan alokasi vaksin bisa menyediakan vaksinator sendiri. "Sebab kalau ujung-ujungnya nanti diberikan kepada kami, itu rasa-rasanya akan menjadi tarik ulur di antara kepentingan yang utama. Di mana kami harus menyelesaikan sesuai dengan target jumlah yang kita siapkan," pungkas Ganjar.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKelangkaan pupuk terjadi kerena ada salah sasaran pemberian subsidi pupuk.
Baca SelengkapnyaDi hadapan petani, Ganjar mengungkit momen debat perdana capres 2024.
Baca SelengkapnyaPernyataan Ganjar itu pun sontak mengundang tawa dari para peserta Rakorpimnas Inkindo.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar menanggapi pernyataan capres Prabowo soal kesejahteraan masyarakat
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca Selengkapnya