4 Desa di Sidoarjo Tenggelam Akibat Lumpur Lapindo Diusulkan Dihapus
Merdeka.com - Bencana lumpur di Sidoarjo yang terjadi sejak 2006 lalu telah menenggelamkan 4 desa di kawasan tersebut. Secara geografis, lokasi keempat desa itu pun dinyatakan telah hilang. Namun secara administratif, 4 desa tersebut masih ada sehingga diusulkan untuk dihapus dari peta bumi Sidoarjo.
Keempat desa yang diusulkan dihapus itu adalah Desa Ketapang, Renokonongo, Kedung Bendo, dan Desa Besuki. Usulan itu disampaikan Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Mohammad Yasin mengatakan, selain mengusulkan penghapusan sempat desa, ada 11 desa lain yang juga diusulkan untuk ditata kembali. Sebab jumlah penduduk dan wilayahnya turut berkurang akibat bencana lumpur.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Mengapa Desa Wonorejo hilang? Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
-
Bagaimana Desa Wonorejo dikosongkan? Karena ada perluasan area tambang, kini penduduk Desa Wonorejo sudah dipindahkan ke desa terdekat, yaitu Desa Sumber Rejeki.
-
Kenapa reruntuhan desa ditemukan? “Kami menemukan area yang sangat luas antara Ahlat dan Tatvan. Ada makam di dasar air di sini. Ada tanda salib di kuburan tersebut,“ jelas Birol, dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/8).
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
-
Bagaimana reruntuhan desa ditemukan? Setelah penyelaman yang dilakukan anggota dua asosiasi penyelam di Provinsi Bitlis dan Van, dinyatakan bahwa reruntuhan yang ditemukan di dasar danau itu adalah bagian dari sebuah kota bersejarah, di mana ditemukan juga tanda salib di dasar danau.
"Secara teknis masih dikaji soal usulan Pemkab Sidoarjo soal penghapusan empat desa dan penataan 11 desa lainnya," ujarnya, Kamis (14/11).
Ia menambahkan, 11 desa yang diusulkan untuk ditata kembali itu adalah Desa Glagaharum, Pamotan, Wunut, Mindi, Jatirejo, Siring, Gedang, Kalitengah, Gempolsari, Kedung Cangkring dan Desa Pejarakan.
4 Desa yang Hilang Tercatat Dapat Bantuan Dana
Sementara itu, terkait dengan keempat desa yang diusulkan dihapus, ternyata dalam beberapa tahun terakhir masih mendapatkan bantuan program dana desa. Hal itu dikarenakan, keempat desa itu masih tercatat di Kementerian Dalam Negeri.
Meski demikian, dana tersebut tidak terealisasikan secara fisik. Sebab anggaran itu kembali ke negara melalui Pemkab Sidoarjo.
"Dana itu tidak dapat direalisasikan, karena penghuni dan desanya tidak ada. Sehingga, anggarannya kembali ke negara melalui Pemkab Sidoarjo," tegasnya.
Namun ia menegaskan, jika penghapusan desa itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat yang diusulkan oleh pemerintah daerah.
"Usulan dari pemerintah daerah, penghapusan dilakukan oleh pemerintah pusat, karena itu kewenangannya," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah lumpur Lapindo Sidoarjo beserta penyebab dan dampaknya bagi sekitar.
Baca SelengkapnyaBelum banyak yang tahu bahwa Kabupaten Sidoarjo dulunya merupakan lautan. Bukti fisiknya pun masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca SelengkapnyaPrasasti ini sering dikaitkan dengan penemuan situs kampung kuno di Liyangan
Baca SelengkapnyaPotret bangunan masjid masih berdiri kokoh di tengah area lumpur Lapindo di Sidoarjo,Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaHilangnya Desa Legetang menjadi cerita rakyat yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSetelah ditenggelamkan, bangunan sekolah di Waduk Jatigede kembali terlihat.
Baca SelengkapnyaTelah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca Selengkapnya