Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta jaringan JAD terlibat teror bom di Indonesia

4 Fakta jaringan JAD terlibat teror bom di Indonesia bom surabaya. ©2018 AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengungkap kelompok teroris yang meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya adalah JAD (Jamaah Ansharut Daulah) dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid). Sebagai informasi JAD merupakan kelompok teroris yang berbasis di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2015 dan merupakan kelompok ekstremis Indonesia pengikut ISIS.

Jauh sebelum beraksi di Surabaya, kelompok teroris JAD sudah terlebih dahulu menebar teror di berbagai wilayah di Indonesia. Karena itu, pada Januari 2017, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan yang mengategorikan JAD sebagai kelompok di Indonesia yang paling mendukung ISIS. Berikut fakta-faktanya:

Dipimpin oleh Aman Abdurrahman

JAD muncul sekitar 2015. JAD juga dikenal dengan sebutan Jamaah Ansharut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN). Jaringan ini dipimpin langsung oleh Bahrun Naim yang disebut-sebut sebagai Koordinator ISIS Indonesia di Suriah. Di Indonesia, JAD dipimpin oleh Aman Abdurahman atau Aman Abdurahman yang kini mendekam di Mako Brimob.

Bahkan Aman Abdurahman dikenal sebagai pimpinan tertinggi ISIS di Indonesia karena ajarannya selalu menjadi rujukan kelompok-kelompok yang memiliki pemahaman sama dengan Aman.

Banyak bikin teror bom

Meski bukan tergolong jaringan yang eksis melakukan serangan teror, namun kenyataannya serangkaian aksi teror di Indonesia belakangan ini dilakoni simpatisan JAD. Sebut saja aksi bom Thamrin, bom di Polres Surakarta, penyerangan Mapolres Banyumas, bom panci di Cicendo Bandung, baku tembak di Tuban Jawa Timur, penyerangan Pospol Cikokol Banten, pengeboman Gereja Oikumene Samarinda, dan terbaru bom bunuh diri Kampung Melayu. JAD juga disebut-sebut pernah menyiapkan bom besar untuk Istana Negara, namun berhasil digagalkan.

Kelompok JAD belajar membuat bom secara otodidak

Mereka yang bergabung dalam JAD belajar membuat bom secara otodidak, dengan bantuan internet. Bahrun Naim memberikan online training kepada anggota kelompoknya. Begitu pula cara mereka berkomunikasi dengan Bahrun Naim juga mengandalkan jejaring sosial. Untuk pendanaannya dikirim Bahrun Naim melalui transfer antarbank.Polisi dengan mudah mendeteksi sel JAD terhubung dengan Bahrun Naim salah satunya dari jenis bom yang dirakit. "Kalau kita lihat dari bom yang digunakan yaitu bom panci, bisa membuat bom dari alat dapur, termasuk bom panci ini bahaya karena memiliki tekanan tinggi. Membuat bom dari alat dapur, bahkan dari gula saja dia bisa membuat bom," jelas Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

JAD didoktrin menyerang polisi

JAD mendapatkan doktrin dan instruksi untuk menyerang polisi. Anggota kepolisian yang rentan menjadi target serangan adalah mereka yang bertugas di pos polisi dan polisi lalu lintas. Mereka menggunakan doktrin Takfiri. Kapolri Tito menjelaskan, doktrin ini ditanamkan bahwa segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan adalah haram. "Sehingga muslim yang dianggap tidak sepaham dengan mereka dianggap kafir," kata Tito di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5) silam. Kafir yang dimaksudkan para teroris tersebut adalah Kafir Harbi dan juga Kafir Dzimmi. Polisi diposisikan sebagai Kafir Harbi yaitu kafir yang menjadi musuh Allah, musuh Rasulullah, dan musuh kaum Muslimin. Kafir ini selalu membenci Islam, dan senantiasa menumpahkan darah kaum Muslimin. Mereka tidak henti-hentinya memerangi umat Islam, menyiksa, membunuh dan membantai.Sedangkan Kafir Dzimmi yaitu kafir yang tidak memusuhi Islam. Sebaliknya, mereka adalah kafir yang tunduk kepada aturan negara Khilafah sebagai warga negara, meskipun mereka tetap dalam agama mereka.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI

Jamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ringkus 40 Terduga Teroris Kelompok JAD Berencana Gagalkan Pemilu 2024
Densus 88 Ringkus 40 Terduga Teroris Kelompok JAD Berencana Gagalkan Pemilu 2024

Berencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.

Baca Selengkapnya
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Anshor Daulah
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Anshor Daulah

Ketiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.

Baca Selengkapnya
Peran 3 Terduga Teroris Ditangkap di Jateng, Rencanakan Aksi Teror hingga Provokasi di Media Sosial
Peran 3 Terduga Teroris Ditangkap di Jateng, Rencanakan Aksi Teror hingga Provokasi di Media Sosial

Ketiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
5 Tersangka Teroris Foreign Terrorist Fighters Tertangkap Selama 2023, Begini Perannya
5 Tersangka Teroris Foreign Terrorist Fighters Tertangkap Selama 2023, Begini Perannya

Penangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Densus Tangkap Dua Terduga Teroris Jaringan JAD di Lombok
Densus Tangkap Dua Terduga Teroris Jaringan JAD di Lombok

Penangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.

Baca Selengkapnya
10 Terduga Teroris Ditangkap di Solo Raya Bagian Jaringan JI
10 Terduga Teroris Ditangkap di Solo Raya Bagian Jaringan JI

Densus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya

Baca Selengkapnya
Gunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap
Gunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap

Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Tangkap 9 Orang Terduga Teroris Jaringan JI di Jateng
Densus 88 Tangkap 9 Orang Terduga Teroris Jaringan JI di Jateng

Sembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali dan Magetan
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali dan Magetan

Proses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.

Baca Selengkapnya
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan

Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.

Baca Selengkapnya