4 Fakta mahasiswa di Medan gorok leher dosen sendiri
Merdeka.com - Roynardo Sah Siregar, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), tega membunuh dosennya, Hj Nur'ain Lubis (63) alias Bunda Ain, justru saat peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei kemarin.
Pembunuhan dilakukan di kampus perguruan tinggi swasta ini. Korban merupakan dosen PPKN dan pernah menjabat Dekan FKIP UMSU.
"Korban adalah Dosen Fakultas FKIP UMSU Medan. Pelaku dan motifnya belum diketahui," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Helfi Assegaf.
-
Apa yang dirayakan di Hari Pendidikan Nasional? Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas merupakan momen yang dapat membuat kita senantiasa mengapresiasi setiap perjuangan para pendidik bangsa.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei 2024.
-
Apa makna penting dari peringatan Hari Pendidikan Nasional? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional dirayakan? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
Berikut 4 fakta pembunuhan sadis ini:
Digorok di toilet
Setelah ditemukan, Nuraini sempat dibawa ke RSU Imelda Pekerja Merdeka. Namun nyawanya tidak tertolong. Jasadnya kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan."Saya ikut mengangkatnya. Sepertinya digorok. Di lengannya, bagian nadinya, juga dipotong sampai dalam kali," ucap Suryati, salah seorang Satpam UMSU.Suryati mengatakan, saat dibawa ke RS Imelda, Nur'ain masih bernyawa. Namun, dia tidak tertolong karena banyaknya luka sayatan."Dia meninggal," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldy Subartono.
Pelaku sempat kabur usai membunuh
Roynardo, si pelaku, sempat lari dengan kondisi basah kuyup ke ke Fakultas Ekonomi UMSU usai menghabisi Nur'ain. Dia bahkan sempat berkilah basah karena keran air bocor."Awalnya saya dengar ada jeritan perempuan dari toilet FKIP. Saya datang ke sini dari gedung ekonomi. Sampai di sini toilet terkunci. Ada 3 CS (cleaning service) yang di luar pintu, namun mereka tak berani masuk," kata Syarif (54), saksi mata yang merupakan penjaga gedung Fakultas Ekonomi UMSU.Syarif memberanikan diri mendobrak pintu. Dari dalam dia melihat pelaku basah kuyup."Dia basah, seperti memasukkan sesuatu ke celananya. Tapi enggak tahu masukkan apa. Waktu ditanya, dia bilang keran bocor, langsung lari dia," ujar Syarif.Melihat pelaku kabur, Syarif langsung mengejarnya. Dia spontan melakukan tindakan itu karena pelaku sudah diteriaki sebagai pemerkosa.Petugas kepolisian sempat kesulitan mengevakuasi pelaku. Kerumunan mahasiswa sempat menghalangi.
Mahasiswa ingin hakimi pelaku
Polisi menuding mahasiswa memicu bentrok di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), saat proses penangkapan Roynardo Siregar (21), pelaku pembunuhan dosen, Hj Nur'ain Lubis (63). Mahasiswa disebut menghalangi polisi dan ingin menghakimi pelaku.Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, membeberkan rangkaian peristiwa itu."Sore sekitar pukul 16.30 WIB, kita mendapat informasi telah terjadi tindak penganiayaan terhadap dosen UMSU yang dilakukan mahasiswa," kata Mardiaz.Polisi, kata dia, datang ke lokasi. Mereka berhasil mengamankan pelaku dari kamar mandi Fakultas Ekonomi."Tapi ada beberapa mahasiswa yang ingin menghakimi sendiri, sehingga pelaku kami amankan di pojok (kamar mandi)," ucap Mardiaz.Saat petugas mencoba mengeluarkan pelaku dan membawanya pergi, sejumlah mahasiswa protes. Mereka menilai polisi tidak berhak di kampus."Kami harus masuk karena ini kan pidana murni," ujar Mardiaz.
Sempat terjadi bentrok mahasiswa vs polisi saat penangkapan
Sempat terjadi bentrok antara petugas dan sejumlah mahasiswa di dalam kampus Fakultas Ekonomi. Petugas kepolisian, termasuk Mardiaz, sempat mengangkat senjata.Setelah negosiasi, petugas akhirnya dapat membawa pelaku keluar Fakultas Ekonomi. Namun, massa di luar sangat padat sehingga terjadi aksi saling dorong.Dengan susah payah, petugas membawa dan menaikkan pelaku ke mobil polisi. Saat digiring, pelaku sempat dihujani pukulan. Petugas pun terkena pukulan dan membalasnya.Bentrok tetap terjadi meski pelaku sudah dibawa ke Mapolresta Medan. Saling lempar terjadi di depan perguruan tinggi itu, di Jalan Mukhtar Basri. Gas air mata pun sempat ditembakkan.Petugas Polresta Medan didukung Brimob Polda Sumut lantas memasang barikade di Jalan Mukhtar Basri. Suasana sempat mencekam.Sekitar empat mahasiswa diamankan dalam bentrokan ini. Mereka diduga sebagai provokator serta menghalangi petugas dan merusak mobil polisi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaRedho dibunuh di kamar kos milik pelaku berinisial W yang ada di Triharjo, Kabupaten Sleman. Motifnya masih terus didalami.
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaEmpat orang pelaku yang diamankan yakni seorang perempuan IN (20), dan tiga orang laki-laki yakni ER (22), HE (23), dan EY (19).
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaNadia menegaskan, Kemenkes tidak sungkan menindak tegas dokter senior pelaku bullying.
Baca Selengkapnyasangat menyayangkan perundungan terus terjadi di dunia pendidikan dokter spesialis Indonesia
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca Selengkapnya