4 fakta menarik soal gerhana bulan total
Merdeka.com - Gerhana bulan total yang terjadi pada Sabtu petang menjadi fenomena yang cukup istimewa. Di Jakarta, Planetarium, Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi salah satu lokasi yang dipadati masyarakat Jabodetabek untuk menyaksikan peristiwa langka itu.
Keistimewaan tersebut karena gerhana bulan terjadi bertepatan dengan malam Paskah, seperti yang diprediksi dalam Alkitab. Selain itu gerhana kali ini menjadi gerhana dengan durasi terpendek yakni kurang dari 5 menit. Tidak hanya itu, gerhana bulan serupa bakal terjadi pada September depan.
Peristiwa gerhana bulan total ini merupakan urutan ketiga dari gerhana bulan tetrad yang merupakan suatu rangkaian dari empat gerhana bulan total secara berturut-turut yang terjadi tanpa diselingi oleh gerhana bulan sebagian ataupun gerhana bulan penumbra.
-
Apa itu gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Bagaimana Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus.
-
Mengapa gerhana matahari total penting? Fenomena langit ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga kesempatan emas bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang matahari dan atmosfernya.
-
Mengapa gerhana matahari menarik perhatian peneliti? Gerhana matahari penuh tahun ini di Amerika Utara memberikan kesempatan baru bagi para peneliti untuk mengamati dan mempelajari lebih lanjut tentang reaksi hewan-hewan selama kejadian langka tersebut.
-
Mengapa Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, dan bulan berada di fase baru. Ketika ini terjadi, bulan tampak menutupi sebagian atau seluruh cakram matahari dari perspektif pengamat di bumi.
-
Kapan gerhana matahari total terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
Dua gerhana bulan total lebih dulu terjadi yakni pada tahun 2014 tepatnya pada 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014. Gerhana bulan total yang ke-4 sekaligus menjadi yang terakhir dari seri tetrad ini akan terjadi pada 28 September 2015.
Adapun fakta-fakta menarik dalam gerhana bulan tadi malam, seperti dihimpun merdeka.com, Minggu (5/4):
Sesuai yang tertulis di Alkitab
Sebuah peristiwa langka dari antariksa terlihat dari bumi. Gerhana bulan darah atau Blood Mood muncul di malam Paskah, sesuai dengan prediksi Alkitab.Dikutip dari Daily Mail (01/04), di Alkitab versi Raja James (Yoel 2:31), tertulis "Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu". Nah, beranjak dari hal itulah seorang Pastur dari Amerika, John Hagee, menyatakan bila hal besar akan terjadi pada umat manusia.Berdasarkan buku berjudul 'Four Blood Moons' karya Hagee, gerhana bulan berdarah yang akan terjadi pada hari Paskah nanti adalah tanda kejadian besar terjadi di Timur Tengah yang berhubungan dengan Israel. "Aku percaya kita akan melihat sesuatu yang dramatis terjadi di Timur Tengah yang menyangkut Israel. Dan hal itu akan berdampak besar bagi seluruh dunia," ujar Pastur Amerika itu.Entah kebetulan atau tidak, gerhana bulan darah yang terjadi Sabtu (4/4) kemarin adalah gerhana bulan darah ketiga dalam rentetan empat gerhana bulan darah (tetrad blood moons) dalam kurun waktu tua tahun ini. Oleh sebab itu, banyak pihak yang percaya bila gerhana tersebut sarat akan nuansa religius.
Gerhana bulan tersingkat di abad ini
Gerhana bulan yang terjadi bertepatan dengan malam Paskah menjadi gerhana bulan terpendek semenjak 500 tahun lalu dan menjadi gerhana bulan tersingkat di abad ini. Peristiwa langka tersebut hanya berlangsung kurang dari 5 menit."Gerhana bulan total ini tidak seperti gerhana bulan pada tahun 2007 di mana durasinya lama hampir 1 jam lebih," kata Panitia Planetarium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Cecep Nurwendaya, di Planetarium, Jakarta, Sabtu (4/4).Selain itu, gerhana bulan total Sabtu kemarin merupakan yang ketiga dalam seri gerhana bulan tetrad. "Ini adalah rangkaian dari gerhana bulan tetrad. Ini yang ketiga dalam dua tahun berturut turut tadi," ujar Cecep.
Pancarkan warna merah tanda polusi parah
Panitia Planetarium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Cecep Nurwendaya, mengatakan pada saat gerhana bulan total terjadi, bulan akan memancarkan warna merah. Cecep menjelaskan, semakin merah penampakan warna bulan yang terlihat di suatu wilayah saat gerhana bulan total, merupakan tanda semakin buruknya polusi di wilayah tersebut."Hubungan gerhana bulan total dengan polusi ini menarik ya. Ternyata semakin serius indikasi polusi udara di suatu tempat itu akan ditandai semakin merahnya tanda warna bulan pada saat kita melihat gerhana bulan total," ujar Cecep di Planetarium, Jakarta, Sabtu (4/4).Cecep mengatakan banyak orang yang takjub dengan warna merah tembaga pada saat melihat gerhana bulan total. Padahal, katanya, hal itu merupakan indikasi polusi yang tinggi di daerah tersebut."Jadi kita jangan bangga kalau di kota besar melihat 'wah warnanya menarik sekali merah sekali. Ya kita sedih, itu menunjukkan bahwa ada masalah dengan polusi kita," ujarnya.
Masyarakat antusias lihat gerhana bulan
Ratusan pengunjung memadati Gedung Planetarium di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya nomor 73, Jakarta Pusat. Mereka datang untuk menyaksikan gerhana bulan total yang berlangsung pukul 16.00 WIB - 22.00 WIB.Berdasarkan pantauan merdeka.com, pengunjung terdiri dari keluarga maupun pasangan kekasih yang datang dari Jabodetabek."Saya sengaja ajak anak-anak saya untuk menonton gerhana bulan di sini. Ini Pertama kalinya," ujar ibu berjilbab yang mengaku dari Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (4/4).Untuk menyaksikan gerhana bulan panitia membaginya dalam beberapa sesi. Para pengunjung pun diminta untuk mengisi daftar hadir yang disediakan di meja panitia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaBerikut rentetan peristiwa astronomi yang akan terjadi pada 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari total akan terjadi saat bulan Ramadan tahun ini, tepatnya pada 8 April 2024.
Baca SelengkapnyaGerhana Bulan Penumbra tidak hanya menawarkan pemandangan langit malam yang indah, tetapi juga membawa serangkaian fakta menarik yang menantang pemahaman kita.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar
Baca SelengkapnyaFenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari adalah suatu keadaan di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi, sehingga menyebabkan sinar matahari ke bumi menjadi penghalang.
Baca SelengkapnyaSuper Blue Moon adalah sebuah peristiwa langka di mana bulan purnama muncul dua kali dalam satu bulan dan posisinya berada pada Perigee.
Baca SelengkapnyaBlue Moon terjadi pada 30 dan 31 Agustus 2023. Fenomena ini bisa disaksikan secara langsung dengan mata tanpa menggunakan alat apapun.
Baca SelengkapnyaSupermoon di bulan Agustus terjadi pada awal dan akhir bulan.
Baca Selengkapnya7 Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Disaksikan Langsung. Yuk Simak!
Baca SelengkapnyaBerikut adalah link live streaming menonton gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024.
Baca Selengkapnya