4 Fakta satpam tewas dililit Sanca di Sanur
Merdeka.com - Seorang satpam hotel di kawasan wisata Sanur, Bali, tewas setelah dililit ular Sanca. Hingga kini, ular liar itu masih berkeliaran sehingga dikhawatirkan mengancam keamanan wisatawan.
Korban diketahui bernama Ambar Arianto Mulyo (59), satpam Hotel Bali Hyatt Sanur. "Jenazah korban saat ini ada di rumah sakit Sanglah," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Gusti Ngurah Yudistira, Jumat (27/12).
Akibat lilitan ular itu, korban kehabisan napas dan tewas di lokasi kejadian. Dia meminta warga dan wisatawan di sekitar lokasi kejadian waspada mengingat ular Sanca itu hingga kini belum tertangkap. "Kami masih mencari keberadaan ular itu," pungkas Yudistira.
-
Apa yang membuat kondisi korban gigitan ular sangat parah? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/2). Rencananya, tim medis relawan dan dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular yang kini kondisinya cukup parah.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
-
Bagaimana ular bisa mematikan? Dari semua jenis ular berbisa di dunia, Inland Taipan dianggap yang paling sulit ditangkap dan memiliki racun yang paling mematikan.
-
Siapa yang meninggal akibat patukan ular kobra? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Siapa yang digigit ular? Seorang anak berusia tujuh tahun dari Gilbert, Arizona, Amerika Serikat, hampir kehilangan kakinya akibat gigitan ular derik. Allie Brasfield, yang merupakan siswa kelas dua SD, harus menunggu selama 30 jam sebelum menerima perawatan yang tepat untuk luka gigitannya.
-
Dimana ular ditemukan? Brooke Bonilla, wanita asal Texas ini kebelet untuk ke kamar mandi pada tengah malam. Tetapi, alangkah kagetnya Brooke saat membuka penutup WCnya, ada ular sedang mengawasinya.
Berikut 4 fakta satpam tewas dililit Sanca di Sanur:
Korban tewas dililit
Musibah bermula saat Arianto bersama satpam lainnya melihat ular Sanca sepanjang empat meter menyeberang jalan dan masuk ke kawasan hotel yang berada di Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (26/12).Ular itu berhasil ditangkap oleh petugas keamanan. Setelah itu, korban lantas memegang kepala ular yang ukurannya sebesar botol air minum kemasan dengan tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya memegang bagian ekor ular.Saat dipegang oleh korban, tanpa disangka, ular Sanca itu berontak dan melakukan perlawanan. Ekornya langsung melilit leher korban. "Korban sempat mencoba melepaskan lilitan ular itu tapi kalah kuat," ujar Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Gusti Ngurah Yudistira, Jumat (27/12). Akibat lilitan ular itu, korban kehabisan napas dan tewas di lokasi kejadian.
Sanca berkeliaran di Hotel Hyatt Sanur
Ambar Arianto Mulyo (59), satpam Hotel Bali Hyatt Sanur tewas dililit ular Sanca yang akan masuk ke kawasan hotel.Saat ditangkap, ular Sanca itu berontak dan langsung melilit leher korban. Akibatnya, korban tewas di lokasi kejadian karena kehabisan nafas.
Ular sanca belum tertangkap
Kepolisian di Sanur, Bali, memburu ular Sanca yang menewaskan seorang satpam hotel di kawasan pariwisata itu. Perburuan itu hingga kini belum membuahkan hasil."Pencarian terus dilakukan tapi sampai sekarang ularnya belum ketemu," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Gusti Ngurah Yudistira, Jumat (27/12).Perburuan telah dilakukan dengan menyisiri seluruh kawasan Hotel Bali Hyatt. Namun ular sepanjang 4 meter itu tak kunjung ditemukan. Yudistira menduga ular Sanca itu kembali ke semak belukar yang berada persis di seberang hotel."Itu semaknya lebat sekali dan masih banyak ular dan binatang liar di situ," ungkap Yudistira.
Ular Sanca dipercaya sebagai penunggu kawasan Sanur
Menurut tokoh masyarakat Sanur, Made Mudarta percaya bahwa sanca itu merupakan makhluk penunggu lokasi pariwisata tersebut. Mudarta yakin, sanca tersebut marah karena diganggu karena warga yakin sanca tersebut tidak mengganggu dan baik. "Ada yang mempercayai itu ular baik dan tidak mengganggu," ujar Mudarta, Jumat (27/12).Mudarta menuturkan, ular sepanjang empat meter itu biasa menghuni tanah kosong seluas satu hektar yang berada persis di seberang Hotel Bali Hyatt di Jalan Danau Tamblingan Sanur."Di sebelah tanah kosong yang dipenuhi semak belukar itu, berdiri sebuah restoran Telaga Naga. Telaga itu air dan naga adalah ular," imbuh Mudarta.Mudarta menjelaskan, ular Sanca itu keluar dari sarangnya karena lapar dan ingin mencari makan. "Dalam kondisi seperti itu sebaiknya jangan diganggu, apalagi ditangkap," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini.Kalau pun hendak ditangkap, sebaiknya diberi makan terlebih dulu agar tidak berontak dan membahayakan manusia. "Kita masih koordinasikan dengan warga dan aparat tentang langkah yang paling baik diambil," kata Mudarta.
Baca juga: Sanca yang tewaskan satpam hotel adalah makhluk penunggu Sanur Polisi buru ular sanca yang tewaskan satpam hotel di Sanur Satpam hotel di Sanur tewas dililit ular sanca Gelar razia, polisi Pasaman Barat malah dapat 332 ular piton Warga Seluma temukan 57 telur ular piton saat buka sawah (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku tawuran yang melarikan diri usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu baru diketahui petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Polewali Mandar (Polman) setelah mengevakuasi sarang tawon tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
Baca SelengkapnyaSebagian besar spesies sanca adalah predator penyergap, yang mana biasanya tidak bergerak dalam posisi menyamarkan diri (kamuflase), dan menyerang mangsa.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaTawon Vespa ditemukan di negara subtriopis Asia. Spesies tawon Vespa di Indonesia ada Affinis Indosinensis dan Affinis Moluccana.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan korban berinisial KAF (13).
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKorban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca Selengkapnya